Suku Dayak Berangas

suku bangsa di Indonesia

Suku Dayak Berangas adalah salah satu subetnis Dayak Ngaju yang beragama Islam yang mendiami di bagian hilir sungai Barito, terutama di kabupaten Barito Kuala, provinsi Kalimantan Selatan.[1]

Bahasa Berangas

Bahasa Berangas (Barangas) atau Bahasa Alalak (Halalak) adalah sub bahasa Ngaju (Bahasa Barito/bahasa Austronesia) yang dipertuturkan di hilir sungai Barito, Kalimantan Selatan. Daerah-daerah penutur bahasa Berangas:

  1. Berangas
  2. Belandean (Ujung Panti)
  3. Tabunganen
  4. Sungai Teras
  5. Sungai Tandipah
  6. Jelapat
  7. Sungai Puduk
  8. Sungai Takuluk
  9. Aluh Aluh.

Bahkan dahulu terdapat di Mendawai, Arut Selatan, Kotawaringin Barat dan Mendawai, Mendawai, Katingan, dan Sungai Seruyan.[2]

Bahasa Berangas dituturkan oleh orang-orang yang diduga dahulu berasal dari Belandean, jadi bahasa ini erat hubungannya dengan bahasa Bakumpai (bkr).[2] Bahasa Berangas merupakan bahasa yang sudah punah.[3][4] Desa Berangas terletak pada 3° 17' 0" LS, 114° 34' 0" BT.

Sungai Alalak merupakan anak cabang sungai Barito dekat muaranya yang merupakan perbatasan kota Banjarmasin (Banjarmasin Utara) dengan kabupaten Barito Kuala di Kalimantan Selatan.[5]

Bahasa ini berasal dari bahasa Dayak (rumpun Dayak Ngaju) yang banyak menyerap bahasa Melayu Banjar sampai kira-kira 70%. Jadi merupakan percampuran bahasa Dayak dengan bahasa Banjar, tetapi masih nampak struktur bahasa Dayaknya.

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Tjilik Riwut, Nila Riwut (2007). Kalimantan membangun, alam, dan kebudayaan. NR Pub. ISBN 9792399526. ISBN 9789792399523
  2. ^ a b (Indonesia) Hapip, Abdul Djebar (1984). Struktur bahasa Barangas. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
  3. ^ (Indonesia) 15 Bahasa Daerah Punah, 150 Lainnya Terancam Punah
  4. ^ (Indonesia) Dua Bahasa di Kalsel Punah
  5. ^ Ritual Ratip Bejalan Dalam Masyarakat Berangas


Pranala luar

3°17′S 114°34′E / 3.283°S 114.567°E / -3.283; 114.567