Modernitas perilaku

Revisi sejak 19 Agustus 2011 08.30 oleh Sulhan (bicara | kontrib) (Direct translation from en:Behavioral_modernity.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Perilaku modernitas adalah sebuah istilah yang digunakan dalam antropologi, arkeologi dan sosiologi untuk mengacu kepada sebuah kumpulan sifat yang membedakan manusia sekarang dengan nenek moyangnya semenjak berkembangnya primata dan punahnya hominid lainnya. Ini adalah titik dimana Homo sapiens mulai menunjukkan kebergantungan pada pemikiran simbolik dan menunjukkan kreatifitas kultural. Perkembangan ini sering dihubungkan dengan asal mula bahasa. [1]

Paleolitik atas, berumur 16.000 tahun, lukisan gua dari Lascaux cave di Prancis
The Paleolithic

before Homo (Pliocene)

Lower Paleolithic (c. 2.6 Ma–300 ka)

Oldowan (2.6–1.8 Ma)
Acheulean (1.7–0.1 Ma)
Clactonian (0.3–0.2 Ma)

Middle Paleolithic (300–30 ka)

Mousterian (300–30 ka)
Aterian (82 ka)

Upper Paleolithic (50–10 ka)

Baradostian (36 ka)
Châtelperronian (35–29 ka)
Aurignacian (32–26 ka)
Gravettian (28–22 ka)
Solutrean (21–17 ka)
Magdalenian (18–10 ka)
Hamburg (15 ka)
Ahrensburg (13 ka)
Swiderian (10 ka)
Mesolithic
Stone Age

Ada dua teori utama mengenai kapan perilaku manusia modern muncul. [2] Satu teori memegang bahwa perilaku modernitas terjadi secara tiba-tiba sekitar 50 kya (50.000 tahun) lalu saat prasejarah, kemungkinannya disebabkan oleh mutasi genetis yang besar atau sebagai akibat dari reorganisasi pada otak secara biologis sehingga mengakibatkan munculnya bahasa alamiah pada manusia modern. [3] Pendukung dari teori ini mengacu pada kejadian tersebut sebagai Great Leap Forward (Loncatan Besar Kedepan) [4] atau Upper Paleolithic Revolution (Revolusi Paleolitik Atas).

Teori kedua memegang bahwa tidak pernah ada satupun revolusi teknologi atau kognitif. Pendukung dari pandangan ini beralasan bahwa perilaku manusia modern adalah hasil dari akumulasi bertahap dari pengetahuan, ketrampilan dan kultur yang terjadi selama ratusan atau ribuan tahun selama evolusi manusia. [5] Pendukung dari teori ini termasuk Stephen Oppenheimer dalam bukunya Out of Eden, dan John Skoyles dan Dorion Sagan dalam bukunya Up from Dragons: The evolution of human intelligence.


Definisi

Perilaku manusia modern diobservasi dalam universal kultural yang merupakan elemen penting yang dimiliki oleh semua grup masyarakat selama sejarah kemanusiaan. Contoh dari elemen yang dianggap universa kultural adalah bahasa, agama, seni, musik, mitos, memasak, permainan, dan lelucon.Beberapa sifat tersebut membedakan Homo sapiens dari spesies lainnya dengan tingkatan tersendiri dalam kultur berbasis bahasa, beberapa memiliki analogi dalam etologi hewan. Karena universal kultural ditemukan disemua kultur termasuk kelompok pribumi yang paling terisolasi, ilmuwan percaya bahwa sifat tersebut pastilah berevolusi atau diciptakan di Afrika sebelum terjadinya persebaran. [6] [7][8] [9]

Bukti klasik dari perilaku modernitas termasuk:

Definisi yang lebih singkat dari bukti diatas adalah perilaku B: blades (pisau), beads (hiasan), burials (pemakaman), bone toolmaking (perkakas tulang), dan beauty (keindahan). [10]

Waktu

Apakah perilaku modern muncul dalam satu kejadian (tiba-tiba) atau bertahap adalah masih menjadi perdebatan yang kuat.

Great Leap Forward (Loncatan Besar Kedepan)

Berkas:BBC-artefacts.jpg
Zaman Batu pertengahan, kuratan ochre dan perkakas tulang dari 75 - 80.000 tahun lalu pada fase M1 & M2 di gua Blombos [butuh rujukan](pajangan bukan gambar langsung dari situs)

Pendukung dari teori ini beralasan bahwa loncatan besar kedepan terjadi sekitar antara 50-40 kya di Afrika atau Eropa. Mereka menyatakan bahwa manusia yang hidup sebelum 50 kya secara perilaku bersifat primitif dan tidak terbedakan dengan hominid punah lainnya seperti Neanderthals atau Homo erectus. Pendukung dari pandangan ini mendasarkan bukti pada melimpahnya artifak yang kompleks, seperti karya seni dan perkakas tulang pada Paleolitik Awal, yang muncul pada catatan fosil setelah 50 kya. Mereka beralasan bahwa artifak tersebut tidak tercatat sebelum 50 kya, yang mengindikasikan bahwa hominid awal tidak memiliki kemampuan kognitif yang dibutuhkan untuk membuat artifak tersebut.

Jared Diamond menyatakan bahwa manusia pada kultur Acheulean dan Mousterian hidup secara statis, mengalami sedikit perubahan kultur. Hal ini diikuti oleh berkembangnya perkakas yang bagus, senjata yang canggih, pahatan, lukisan gua, perhiasan badan, dan perdagangan jarak jauh. [11] Manusia juga berkembang menjadi penghuni lingkungan sampai sekarang,, seperti Australia dan Eurasia utara. [11]

Loncatan Besar Kedepan bersamaan dengan punahnya Neanderthals, dan telah diusulkan bahwa interaksi Cro-Magnon dengan Neanderthals menyebabkan kepunahan tersebut.

Berdasarkan model tersebut, munculnya manusia modern secara anatomi mendahului munculnya perilaku manusia modern sekitar lebih dari 100 kya.

Hipotesis Berkelanjutan

 
Kerangka Nassarius kraussianus berumum 75.000 tahun dari Gua Blombos; a) liang dibuat dengan perkakas tulang

Pendukung dari hipotesis berkelanjutan mempercayai bahwa tidak ada satupun perubahan genetis atau biologis yang bertanggung jawab terhadap munculnya perilaku modern. Mereka berpendapat bahwa perilaku manusia modern adalah hasil dari sosialkultural dan evolusi sosialbiologikal terjadi lebih dari ratusan atau ribuan tahun.

Teoretisi Berkelanjutan percaya bahwa apa yang tampak sebagai sebuah revolusi teknologi pada permulaan Paleolitik Atas adalah lebih mungkin sebagai hasil dari meningkatnya pertukaran antar kultur sebagai akibat dari berkembangnya populasi manusia. [butuh rujukan] Beberapa teoretisi Berkelanjutan juga beralasan bahwa percepatan dari evolusi kultural selama pergantian Paleolitik Atas mungkin dipicu oleh kondisi lingkungan yang merugikan seperti kekeringan yang timbul dari maxima glasial. [1] Mereka lebih lanjut membantah bahwa modernitas anatomi mendahului perilaku modernitas, menyatakan bahwa perubahan pada anatomi manusia dan perubahan perilaku terjadi secara bertahap. [5] Penemuan dari Curtis Marean dan teman-temannya terhadap alat pancing dan perilaku simbolik yang berumum 164.000 tahun di pantai Afrika selatan secara kuat mendukung analisis ini. [12]


Lihat juga


Referensi

  1. ^ a b Mellars, Paul (2006). "Why did modern human populations disperse from Africa ca. 60,000 years ago?". Proceedings of the National Academy of Sciences. 103 (25): 9381. Bibcode:2006PNAS..103.9381M. doi:10.1073/pnas.0510792103. PMC 1480416 . PMID 16772383. 
  2. ^ Mayell, Hillary (2003). "When Did "Modern" Behavior Emerge in Humans?". 
  3. ^ Ehrlich, Paul R. (2002). Human Natures: Genes, Cultures, and the Human Prospect. Island Press. hlm. 159–160. ISBN 978-1-559-63779-4. 
  4. ^ Diamond, Jared (1999). Guns, Germs, and Steel: The Fate of Human Societies. W. W. Norton. hlm. 39. ISBN 978-0-393-31755-8. 
  5. ^ a b Mcbrearty (200). "The revolution that wasn't: a new interpretation of the origin of modern human behavior" (PDF). 
  6. ^ Wade, Nicholas (2003-07-15). "leap to language". New York Times. Diakses tanggal 2009-09-10. 
  7. ^ Buller, David (2005). Adapting Minds: Evolutionary Psychology and the Persistent Quest for Human Nature. PMIT Press. hlm. 468. ISBN 0262025795. 
  8. ^ "80,000-year-old Beads Shed Light on Early Culture". Livescience.com. 2007-06-18. Diakses tanggal 2009-09-10. 
  9. ^ "three distinct human populations". Accessexcellence.org. Diakses tanggal 2009-09-10. 
  10. ^ "William H. Calvin, A Brief History of the Mind (Oxford University Press 2004), chapter 9". Williamcalvin.com. 2003-09-01. Diakses tanggal 2009-09-10. 
  11. ^ a b Diamond, Jared (1992). The Third Chimpanzee. Harper Perennial. hlm. 47–57. ISBN 978-0-060-98403-8. 
  12. ^ "Schwarz, J". Uwnews.org. 2007-10-17. Diakses tanggal 2009-09-10. 

Pranala luar