Perubahan budaya
Faktor-faktor penyebab perubahan.
1. Komunikasi. Proses penyampaian informasi dari suatu pihak ke pihak lain, sehingga dicapai pemahaman bersama. Contohnya suatu kelompok yang mendemonstrasikan cara kerja alat baru kepada suatu masyarakat. 2. Virus N Ach. Cara pikir yang menjangkiti pemikiran para individu warga masyarakat, sehingga dalam dirinya terdapat nilai-nilai, ide-ide, gagasan-gagasan, atau keyakinan-keyakinan yang mendorongnya giat dan aktif untuk meraih berbagai prestasi. Contohnya seseorang yang menginkan jabatan yang tinggi. 3. Faktor Interen. Adalah factor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri Terbagi 4. a. bertambahnya penduduk. b. Penemuan baru. c. Konflik dalam masyarakat terbagi 4. - Konflik antar individu. - Konflik antar golongan. - Konflik antar individu dengan golongan. - Konflik antar generasi. d. Revolusi. Perubahan social secara menyeluruh yang berlangsung relative cepat. 4. Faktor eksternal. d. Faktor alam fisik yang ada disekitar masyarakat. Contohnya keadaan social dipengaruhi oleh keadaan geografi dan kerajaan Demak yang dahulunya maritime sekarang menjadi pedalaman. e. Peperangan. Contohnya Jerman setelah PD2 menjadi Jerman barat dan timur. f. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Ini disebabkan karena kontak social antar masyarakat. Kota kecil yang dipengaruhi oleh kebudayaan kota-kota besar di sekitarnya. g. Faktor yang mendorong perubahan. Terbagi dua. - Faktor pendorong. (a) Kontak dengan kebudayaan lain. (b) Sistem pendidikan yang maju. (c) Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keingin untuk maju. (d) Toleransi terhadap perubahan-perubahan yang menyimpang. (e) Sistem pelapisan social terbuka. (f) Penduduk yang heterogen. (g) Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu. (h) Orientasi ke masa depan. (i) Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya. - Faktor penghalang. (a) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. (b) Perkembangan IPTEK yang terlambat. (c) Sikap masyarakat yang sangat tradisional. (d) Kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat. (e) Prasangka terhadap hal-hal baru. (f) Rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan. (g) Hambatan idiologis. (h) Adat atau kebiasaan. (i) Adanya nilai yang menganggap bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.