Hukum perburuhan

Revisi sejak 1 September 2011 14.08 oleh Ahmad Fauzi Hasbullahi (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Hukum Perburuhan''', Adalah seperangkat aturan dan norma yang mengatur pola hubungan Industrial antara Pengusaha disatu sisi dan Pekerja atau buruh disisi yang lai...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Hukum Perburuhan, Adalah seperangkat aturan dan norma yang mengatur pola hubungan Industrial antara Pengusaha disatu sisi dan Pekerja atau buruh disisi yang lain. secara regulatif, hukum perburuhan terepresentasi dalam tiga paket Undang-Undang perburuhan antara lain: Undang-undang No. 21 tahun 2000 Tentang Serikat Buruh, Undang-undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan Undang-Undang No.2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI).

Pasca reformasi, hukum perburuhan memang mengalami perubahan luar biasa radikal. baik secara regulatif, politik, ideologis bahkan ekonomi Global. proses industrialisasi sebagai bagian dari gerak historis ekonomi politik suatu bangsa dalam perkembanganya mulai menuai momentumnya. hukum perburuhan, setidaknya menjadi peredam konflik kepentingan antara pekerja dan pengusaha sekaligus.

Sebagai Peredam Konflik, tentu ia tidak bisa diharapkan maksimal. faktanya, berbagai hak normatif perburuhan yang mustinya tidak perlu lagi jadi perdebatan, namun kenyataanya Undang-undang memberi peluang besar untuk memperselisihkan hak-hak normatif tersebut. memang Undang-undang perburuhan juga mengatur aturan pidanaya namun hal tersebut masih dirasa sulit oleh penegak hukumnya. disamping seabrek kelemahan lain yang kedepan musti segera dicarikan jalan keluarnya.

Tulisan ini, tidak bermaksud mendelegetimasi hukum perburuhan. namun hanya sekedar mengkritisi dan berusaha memberikan sedikit perspektif berbeda tentang apa itu hukum perburuhan.