Paku kawat mencakup berbagai jenis tumbuhan berpembuluh berspora yang termasuk ke dalam kelas Lycopodiopsida. Dalam klasifikasi tumbuhan versi awal yang diajarkan di tingkat sekolah menengah, paku kawat ditempatkan bersama-sama dengan rane ke dalam kelas Lycopodiinae[1]. Menurut sistem klasifikasi masa kini, yang memasukkan informasi pendukung dari data molekuler, rane dipisahkan ke dalam kelas Isoetopsida, bersama-sama dengan Isoetes.

Di dalam sistematika tumbuhan yang dianut banyak peneliti (lihat misalnya Smith et al. 2006), paku kawat tidak lagi dimasukkan ke dalam kelompok paku-pakuan sejati (divisi Pteridophyta arti sempit, sensu stricto) melainkan ke dalam divisi tersendiri untuk menghindari terbentuknya pengelompokan yang parafiletik.

Anggota-anggota Lycopodiopsida mempunyai daun yang sempit dan duduk, sehingga terkadang mirip rambut keras atau sisik. Paku ini juga memiliki batang yang kaku seperti kawat. Karena itulah paku ini sering disebut sebagai paku kawat. Pada beberapa jenis, daunnya mempunyai lidah-lidah (ligula). Sporangium pada Lycopodiopsida tersusun dalam strobilus dan terbentuk di ujung cabang.

Lycopodiopsida memiliki satu bangsa dan satu suku, dengan empat marga yang hidup di masa kini: Lycopodium, Lycopodiella, Huperzia, dan Phylloglossum. Berbagai spesies fosil anggota kelas ini, yang hidup di Zaman Karbon, telah membentuk batu bara. Contoh-contohnya adalah Asteroxylon dan Drepanophycus.

Referensi

  1. ^ Buku sekolah elektronik [Kistinnah, Endang Sri Lestari] (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 (no. jilid lengkap) / ISBN 978-979-068-131-6.  Periksa nilai |author-link1= (bantuan)