Blang Pulo, Bandar, Bener Meriah
GATOTKACASRAYA
I Made Budiarsa : 6 - september - 2011
versi : ringkasan
BABAK 1 KERESAHAN HATI PRABU KRESNA Pada babak ini diceriterakan tentang keresahan hati Prabu Kresna dimana perjudian telah menenggelamkan para Pandawa kedalam jurang penderitaan yang penuh dengan duka nestapa. Mereka harus menjalani masa pembuangan selama dua belas tahun di hutan raya. Terpaksalah abimanyu kecil dititipkan kepada Prabu Kresna di kerajaan Dwrawati. Abimanyu adalah putera Arjuna dengan Subadra. Sedangkan Prabu Kresna adalah kakak Subadra. Prabu Kresna sangat menyayangi Abimanyu, seperti mengasihi anak kandungnya sendiri, terlebih lagi setelah Abimanyu besar. Abimanyu memang pemuda yang tampan, menarik pula segala gerak-geriknya, tingkah lakunya selalu penuh tanggung jawab dan sopan santun. Kalau sedang menerima pendidikan langsung oleh Prabu Kresna, Abimanyu selalu bersungguh-sungguh. Terlebih lagi menerima pelajaran budi pekerti, Abimanyu tak pernah bersikap lalai. Dari Prabu Kresnalah, Abimanyu menerima pelajaran ketatanegaraandan ilmu perang. Dan ternyata bakat dari Arjuna telah menurun pada Abimanyu, yankni dalam mempergunakan panah dan keris. Setelah Abimanyu remaja, jadilah Abimanyu seorang pemuda yang tangkas dan berjiwa ksatria. Tetapi ia tidak pernah menyombongkan diri dengan segala apa yang telah didapatnya, sebaliknya ia leebih pandai menyesuaikan diri dengan kehidupan di dalam istana Dwarawati. Semuanya itu, membuat Prabu Kresna sering berpikir “perangai Abimanyu semakin baik dan menyenangkan saja. Mungkin ia maklum bahwa orang tuanya sedang dirundung malang, sehingga ia turut prihatin dan dapat menyesuaikan dirinya dengan kehidupan kraton ini. Prabu Kresnapun sering berangan-angan untuk menjodohkan putrinya Ksiti Sundari dengan Abimanyu, namun sayang putrinya telah dipertunangkan dengan Laksmana Kumara, Putra Mahkota Hastinapura, pertunangan tersebut terjadi karena desakan Prabu Baladewa, kakak Prabu Kresna. Perasaan menyesal Prabu Kresna semakin dalam setelah melihat tingkah laku Laksmana Kumara yang mewarisi watak ayahnya, angkuh dan licik. Dari hal tesebutlah membuat Prabu Kresna sering termenung-menung sendiri. Di satu pihak hatinya menyesali pertunangan yang telah dilangsungkan, namun pertunangan tersebut tak dapat dibatalkan begitu saja.
BABAK 2
PERTUNANGAN YANG MENCEMASKAN
Keraton Dwarawati terkenal dengan tata-kramanya yang sangat ketat. Putri-putri bangsawan tidak diperkenankan bergaul sembarangan denga para pemuda. Terlebih lagi Ksiti Sundari yang telah di pertunangkan dengan Laksmana Kumara, tidak bisa seenaknya keluar kaputren, dan semua pengasuhnya adalah wanita.
Di antara para pengasuhnya, ada seorang yang sangat dekat dengan Ksiti Sundari. Ia bernama Sudarpana. Kamanapun Ksiti Sundari pergi Sudarpana selalu mengikutinya. Sudarpana pandai sekali menyenangkan hati majikannya. Bila Ksiti Sundari sedang bersusah hati, Sudarpana selalu menghiburnya dengan cerita-cerita lucu dan menawan. Selain itu apapun yang diperintahkan Ksiti Sundari selalu dipatuhi Sudarpana. Karena itu Ksiti Sundari sangat menyayangi Sudarpana
Pada suatu hari Ksiti Sundari berada di taman kaputren yang penuh dengan bunga-bunga beraneka warna dan harum semerbak, berlainan dengan biasanya, saat itu wajah Ksiti Sundari tampak muram, seperti ada sesuatu yang tengah dipikirkannya. Sudarpana yang tak pernah jauh darinya bertanya “adakah sesuau yang merisaukan hati tuanku, sehingga tuanku tampak lain dari biasanya”< Kemudian Ksiti Sundari menuturkan bahwa dalam hatinya menolak dengan perjodohan tersebut, ia tidak dapat menikah dengan seseorang yang tidak ia cintai. Sudarpanapu terdiam, dan kemudian ia mengalihkan perhatian majikannya dengan mengajaknya berpesiar karena pernah diberi ijin oleh paduka raja.
Beberapa saat kemudian berangkatlah Ksiti Sundari dengan kereta dengan pengawalan yang sangat ketat. Dalam perjalanan merekapun melanjutkan pambicaraannya, Ksiti Sundari ber ujar “ aku senang sekali kalau pertunanganku dengan pangeran kuamara di batalkan”. Dengan panjang lebar Dayang Sudarpana memberikan nasehat pada Ksiti Sundari, bila pertunangan itu di putuskan maka akan berdampak besar terhadap ketentraman Astina Pura dan Dwarawati. Ksiti Sundari sadar akan ucapan Sudarpana, kalau apa yang diucapkan itu ada benarnya dan beralasan. Dan Ksiti Sundari belum pernah berpikir sejauh itu.
BABAK 3
PERJUMPAAN KSITI SUNDARI DAN ABIMANYU
Konon ketika kereta Ksiti Sundari sedang melewati suatu daerah yang sunyi, tiba-tiba sang puteri melihat seorang pemuda remaja yang sedang asik berlatih memanah, dengan sasaran burung-burung yang terbuat dari kayu. Pemuda tersebut adalah Abimanyu. Hamper setiap hari ia berada di tempat terpencil itu, untuk mempertajam ilmu memanahnya. “Bibi” bisik Ksiti SUndari berkata pada Sudarpana, “siapakah gerangan pemuda tampan yang tengah berlatih memanah itu?”
Sudarpana menoleh kearah Abimanyu yang sedang tekun berlatih dari kejauhan. Lalu berkata: “tuanku putri tentu sudah lupa padanya, karena tuanku hanyaa pernah berjumpa padanya waktu tuanku masih kecil. Dia Saudara sepupu Tuanku sendiri.”
“Saudara sepupuku?! Apakah dia raden Abimanyu?! Tanya Ksiti Sundari heran.
“benar, tuanku.”
“Ah … kalau begitu, aku mau menemuinya,” kata Ksiti Sundari.
“Jangan, tuanku,” kata Sudarpana, “kalau ketahuan oleh gusti prabu, niscaya tuanku putri akan dimurkai oleh beliau.”ah, Bibi tau apa?!” gerutunya” sambil menyuruh sais menghentikan keretanya.
Keretapun berhenti tidak terlalu jauh dari tempat Abimanyu berlatih. Sementara itu Abimanyu terkejut pula demi melihat ada sebuah kereta kencana berhenti di dekat tempat latihannya. Dan ia menebak-nebak dalam hatinya, ketika Ksiti Sundari menghampirinya: “eh, siapa putri cantik rupawanitu? Apakah ia puteri Uwa Prabu Kresna yang namanya Ksiti Sundari.”
Alangkah rajinnya anda berlatih, Dinda* Abimanyu,” ujar Ksiti Sundari sambil mengahmpiri Abimanyu. Kemudian percakapanpun terus berlanjut, hingga beberapa saat. Dari beberapa saat percakapan mereka, Tanpa disadari Abimanyu telah membuat jantung hati Kristi Sundari berdebar-debar. Namun sebagai seorang putri , ia harus dapat menyembunyikan perasaannya. Setelah beberapa saat Ksiti Sundaripun masuk ke dalam keretanya dan kembali ke dalam benteng istana. Di dalam kereta ia berbisik pada Sudarpana, “Tak kusangka Dinda Abimanyu telah menjadi pemuda yang demikian tampannya.” Sudarpanapun tercengang, dan berkata dalam hatinya jangan-janganTuanku Putri jatuh hati padanya.
BABAK 4
SANG PUTRI JATUH CINTA
Dugaan Sudarpana tidak meleset. Setibanya di kaputren, Ksiti Sundari dilanda kegelisahan yang amat sangat. Bayang wajah Abimanyu terlihat terus di pelupuk lamunan sang putri. Rupanya sang putri telah mulai jatuh cinta. Berhari-hari Ksiti Sundari dilanda kegelisahan itu.Karena memikirkan wajah Abimanyu yang tampan menawan.
Sudarpanapun mengetahui kelainan pada diri majikannya itu. Namun ia belum berani bertanya, sebelum Ksiti Sundari mendahuluinya bicara. Dibalik semuanya itu tersimpan kegelisahan dibenak hati Ksiti Sundari, bila ia menuruti kemauannya sendiri maka akan menimbulkan bahaya besar. Namun ketika cinta itu datang tidak ada seorangpun yang dapat menolaknya.
Pada kesempatan lain, juga dalam masa pesiar ksiti sundari, untuk kedua kalinya Ksiti Sundari berjumpa, di tempat latihan memanah itu. Perjumpaan yang kedua itu, membuat Ksiti Sundari semakin tergila-gila oleh Abimanyu. Tetapi Ksiti Sundari masih merahasiakan perasaannya di depan abimanyu. Dan setelah kembali ke kaputren, barulah Ksiti Sundari menyesali dirinya sendiri, karena tidak berani memperlihatkan perasaannya pada Abimanyu.
Sementara iru Abimanyupun mengalami hal yang sama. Dua kali perjumpaannya telah menimbulkan kesan yang sangat mendalam. Tapi Abimanyu pernah mendengar bahwa Ksiti Sundari telah dipertunangkan dengan Putra Mahkota Astina Pura.Karena itu ia sering menekan perasaannya sendiri dan berusaha melupakan wajah Ksiti Sundari dari ingatannya.
BABAK 5
UNDANGAN RAHASIA
Kerinduan Ksiti Sundari tak terobati lagi. Akhirnya sang Putri memutuskan untuk terang-terangan memanggil abimanyu agar dating ka kaputren. Akhirnya ia memutuskan untuk mengirimkan minyak wangi dan bahan kinang kepada abimanyu dalam sebuah kotak berukir sebagai lambing cintanya peda abimanyu. Dayang Sudarpanalah yang ditugaskan untuk mengantarkannya.
Kemudian berangkatlah dayang Sudarpana menuju tempat latiha Abimanyu. Setelah tiba di tempat Abimanyu latihan, kemudian diserahkannya kotak tersebut pada Abimanyu dan menyampaikan pesan tuan putri pada Abimanyu bahwa persembahannya ini merupakan tanda cinta beliau kepadanya dan menyampaikan pesan “jika raden pulang ke keraton agar mampir di kaputrian tanpa di ketahui penjaga”.
Setelah sudarpana sampai di kaputrian ia pun menyampaikan semmua kabar baik itu pada sang putri. Ksiti Sundari menjadi mabuk asmara ketika itu, terlebih lagi ketika Abimanyu dikatakan akan datan ka kaputren.
BABAK 6
PERTOLONGAN DEWA KAMA
Abimanyu menyadari bahayanya memasuku kaputren Ksitii Sundari, dan takut akan dimurkai oleh Uwa Prabu Kresna. Abimanyu bingung ketika itu, namun kemudian teringat kepada Dewa Kama dan Dewi Ratih. Kemudian Abimanyu bersemedi minta pertolongan. Dengan pertolongan Dewa Kama Abimanyu mendatangi kaputren tanpa terlihat oleh penjaga dan berhasil menemui Ksiti Sundari. Namun pada akhirnya Abimanyu diketahui oleh Prabu Baladewa sehingga di usir dari Dwarapati.
Disisi lain Prabu Baladewa berdebat dengan Prabu Kresna tentang perjodohan Ksiti Sundari dengan Laksmana Kumara, disatu sisi Prabu Kresna Menolak perkawinan tersebut di adakan di Dwarapati dan di pihak Prabu Baladewa perkawinan harus segera dilakukan. Sehingga perkawinan tersebut harus dilakukan di adakan di Mathura.
BABAK 7
PETUNJUK DARI BHATARI DURGA
Disisi lain. Abimanyu dengan hati yang sedih dan bingung meninggalkan benteng Dwarawati.Selang beberapa jauh ia berjalan terlintas dipikirannya untuk mencari para Pandawa, namun saying para pandawa tidak ditemukan justru ia diculik oleh dua raksasa yaitu Krurakora dan Karalawaktra untuk dipersembahkan pada Betari Durga. Namun Betari Durga merasa kasihan setelah melihat tingkah laku Abimanyu yang penuh tata karma. Abimanyupun menceritakan semua yang telah ia alami dan akhirnya atas petunjuk Betari Durga untuk menemui Gatotkaca meminta pertolongan, bila ingin memperistri Ksiti Sundari. Gatotkaca adalah putera Bima sehimgga Gatotkaca kakak sepupu Abimanyu. Sehingga atas petunjuk Betari Durga, Abimanyu pergi ke Purabhaya untuk meminta pertolongan.
BABAK 8
GATOTKACA SIAP MEMBANTU
Akhirnya atas petunjuk Bhatari Durga, tibalah Abimanyu di kerajaan Purubaya, dimana kerajaan tersebut adalah kerajaan para raksasa yang diwariskan oleh Himbidi kepada putranya, Gatotkaca. Setibanya di kerajaan tersebut Abimanyu dihadang oleh para bala tentara raksasa, setelah semuanya jelas Abimanyu dihadapkan pada Gatotkaca. Setelah gaotkaca mendengar semua penjelasan Abimanyu disambut sebagai tamu agung.
Gatotkaca dan Abimanyu mulai bercerita, menceritakan tentang nasib para pandawa yang di buang ke tengah hutan dan, iapun menceritakan maksud utamanya untuk minta pertolongan agar cintanya terhadap Ksiti Sundari dapat bersatu. Setelah mendengar cerita Abimanyu kemudian Prabu Gatotkaca merencanakan penculikan Ksiti Sundari dari Keraton Dwarawati.
Keesokan paginya mereka berangkat dengan kereta terbangnya. Tibalah pasukan gatotkaca ditengah hutan di wilayah Dwarawati, dan mendirikan perkemahan. Prabu Gatotkaca memerintahkan salah satu raksasanya yang pandai menghilang untuk menyelidiki ke dalam Kraton Dwarapati. Selang beberapa saat raksasa tersebut dating dan membawa informasi bahwa Ksiti Sundari akan dinikahkan dengan Prabu Kumara di istana Haladara. Dengan cepat Prabu Gatotkaca berangkat dengan harus menyusup ke Mathura, meski dengan resiko yang cukup besar.
BABAK 9
PENYAMARAN GATOTKACA DAN KASADARA
Ksiti Sundaripun sudah berada di keratin Prabu Baladewa. Denagn perasaan yang sangat sedih namun tak dapat berbuat apa-apa hanya menyesali apa yang telah terjadi. Isap tangis terus terdengar dan airmatapu terus bercucuran dari mata Ksiti Sundari. Selang beberapa saat tiba-tiba di angkasa tampak ada benda yang menukik ke taman istana Mathura. Benda tersebut adalah kendaraan Wimana milik Gatotkaca. Tnapa memperdulikan apa-apa lagi, Ksiti Sundari dan Sudarpana naik kereta terbang milik Prabu Gatotkaca.
Gatotkaca dan Kasadarapun berubah menyamar. Gatotkaca menjadi Ksiti Sundari, dan Kasadara berubah wujud menjadi Dayang Sudarpana. Tidak ada satupun para penjaga yang curiga pada mereka.
BABAK 10
TEWASNYA BAJRANATA
Prabu Duryudana dan kesembilanpuluh putranya yang disebut Kaurawa telah berada di Mathura untuk menyaksikan pernikahan. Diantara sahabat-sahabat prabu Duryudana yang ikut, ada seorang raja raksasa bernama Bajranata, keturunan raksasa Baka. Diceritakan penyamaran Prabu Gatotkaca diketahui bajranata dan disampaikan pada Prabu Duryudhana. Seketika itu merekapun merencanakan siasat yang sama dengan menyamar sebagai Laksmana Kumara.
Diceritakan Ksiti Sundari menunggu di taman, datanglah Laksmana Kumara gadungan dan memeluk Ksiti Sundari dengan segenap tenaganya begitu pula Gatotkaca yang menyamar berusaha mencekik kembali dan akhirnya mereka kembali pada wujudnya semula. Pertarunganpun berlanjut sangat seru dan dimenangkan oleh Prabu Gatotkaca dengan membantingkan Bajranata ke benteng Mathura hingga kepalanya pecah. Gatotkaca bersama Kasadara kemudian menunggalkan negeri Mathura.
BABAK 11
TALI PERSAUDARAAN TERSAMBUNG KEMBALI
Peristiwa tersebut memangkitkan kemaraha prabu Baladewa, karena merasa dihina oleh Prabu Gatotkaca, demikian pula halnya dengan Prabu Duryudana. Merekapun mengadakan pertemuan untuk menyerang ke keraton Dwarawati. Mendengar hal tersebut Prabu Gatotkaca bergegas menyampaikannya kepada pembesar Dwarawati dan mengadakan perudingan singkat dan diangkatlah Gatotkaca sebagai Panglima perang, karena Dwarawati saat itu Prabu Kresna telam bertapa digunung, bergeraklah pasukan Dwarawati untuk menghadapi bala tentara Kaurawa.
Pertempuranpun terjadi. Adik duryudana, Duhsasana mengamuk dengan membabi buta. Dan Gatotkacapun mengamuk dengan membabi buta. Dalam waktu sebentar saja, bala Kaurawa dibuat cerai-berai olehnya. Baladewa melihat hal tersebut menjadi murka dan mengejar Prabu Gatotkaca. Prabu Baladewa mengerahkan semua ajian “tiwikrama” untuk mengubah dirinya menjadi raksasa yang dahsyat. Dengan senjata andalannya berbentuk ular raksasa terus menyerang Gatotkaca yang melayang di udara. Hal tersebut mencemaskan para dewa disorgaloka, oleh Bhatara Guru kemudian mengutus Dewa Naradauntuk membangunkan Prabu kresna dari tapanya. Mendengar hal tersebut Prabu Kresna bergerak untuk menenangkan Prabu Baladewa. Prabu Baladewapun dapat di tenangkan dan kedamaianpun menyelimuti mereka. Hingga akhirnya Ksiti Sundaripun muncul dari angkasa dengan kereta terbang milik Gatotkaca, hingga pernikahan Abimanyu dan Ksiti Sundaripun dilangsungkan.
“”TAMAT””
♠ TEMA
Dari penggalan cerita di atas dapat diketahui bahwa tema yang terdapat dalam cerita tersebut adalah tentang “Kepahlawanan dan percintaan”. Dapat diketahui dari keberanian Prabu Gatotkaca dalam perjuangannya, demi bersatu nya cinta Abimanyu dengan Ksiti Sundari.
♠ ALUR ATAU PLOT Dari penggalan cerita diatas dapat kita ketahui cinta dapat membawa Kedamain dan dapat pula membawa malapetaka. Seperti kisah cinta Abimanyu dengan Ksiti Sundari dimana Abimanyu diceritakan di usir dari Kerato Dwarawati, dimana ia diketahui telah menjalin hubungan dengan Ksiti Sundari yang telah dijodohkan dengan Laksmana Kumara. Atas petunjuk Bhatari Dhurga Abimanyu meminta pertolongan kepada Prabu Gatotkaca agar dapat mempersatukan dirinya dengan Ksiti Sundari. Oleh Prabu Gatotkaca diculiklah Ksiti Sundari hingga mengakibatkan penyerangan ke Dwarawati, oleh gatot kaca yang mengambil alih keraton Dwarawati memimpin pertempuran tersebut dikarenakan prabu Kresna tengah menjalani pertapaan di hutan. Dalam pertempuran tersebut menimbulkan banyak koraban. Dan pada akhirnya Abimanyu dapat mempersunting Ksiti Sundari menjadi istrinya.
♠ PENOKOHAN Pada penggalan cerita tersebut terdapat beberapa tokoh penting seperti : Prabu Gatotkaca sebagai tokoh utama dalam cerita tersebut.selain itu ada pula Abimanyu, Ksiti Sundari, Dayang Sudarpana, Prabu Kresna, Prabu Baladawa, dan tak kalah penting adalah Prabu Duryudhana.
♠ LATAR ATAU SETING Dalam cinta antara Abimanyu dengan Ksiti Sundari telah membawa petaka, hingga harus mengorbankan banyak nyawa. Seperti pepatah mengatakan “Cinta Tak Harus Memiliki” , toh bila cinta yang dialami Abimanyu dengan Ksiti Sundari akan membawa malapetaka, untuk apa mengorbankan nyawa untuk sebuah cinta, benar pula papatah mengatakan bahwa “cinta itu buta”. Apakah abimanyu tidak ada pilihan wanita lain yang lebih cantik dari Ksiti Sundari, belum tentu pula Ksiti Sundari hatinya secantik penampilannya.