CC 203

Revisi sejak 7 September 2011 03.15 oleh Lodaya (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Lokomotif CC203 buatan General Electric dengan seri U20C merupakan pengembangan desain dari [lokomotif]] CC201, yaitu pada bentuk kabin masinis ujung pendek yang aerodina...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lokomotif CC203 buatan General Electric dengan seri U20C merupakan pengembangan desain dari [lokomotif]] CC201, yaitu pada bentuk kabin masinis ujung pendek yang aerodinamis, serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi penumpang liar.

Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie, di mana setiap bogie mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor tersendiri.

Yang membedakan adalah lokomotif CC203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat turbo charger sehingga dayanya sebesar 2150 HP. Selain itu, kecuali CC 203 31 - CC 203 34, terdapat logo Kementerian Perhubungan di bagian depannya yang merupakan ciri khas yang mencolok pada lokomotif ini sebab pembuatan lokomotif ini selain didanai oleh perusahaan General Electric sendiri juga dibantu dengan dana dari pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.

Indonesia membuat lokomotif ini sejak tahun 1995-2000. Terdiri dari 4 generasi, yaitu:

   * CC203 generasi I (tahun 1995, 12 unit, nomor seri 01-12)
   * CC203 generasi II (tahun 1996-1998, 18 unit, nomor seri 13-30)
   * CC203 generasi III (tahun 1999, 7 unit, nomor seri 31-37)
   * CC203 generasi IV (tahun 2000, 4 unit, nomor seri 38-41)

Sampai saat ini jumlahnya adalah 37 buah di Jawa dan 4 buah di Sumatra Selatan. Lokomotif ini terdapat di: Dipo Induk No. Lokomotif Jatinegara (JNG) CC 203 12 (no. baru: CC 203 95 12), CC 203 13, CC 203 15, CC 203 17 - CC 203 19 (no. baru: CC 203 98 07), CC 203 20,CC 203 21 (no. baru: CC 203 98 09), CC 203 22 - CC 203 25 (no. baru: CC 203 98 13), CC 203 26, CC 203 27, & CC 203 36 (no. baru: CC 203 01 06) Bandung (BD) CC 203 02 (no. baru: CC 203 95 02), CC 203 03, CC 203 04 (no. baru: CC 203 95 04), CC 203 05 (no. baru: CC 203 95 05), CC 203 06 - CC 203 08 (no. baru: CC 203 95 08), CC 203 09 - CC 203 11, & CC 203 41 (no. baru: CC 203 02 04) Cirebon (CN) CC 203 35 Semarang Poncol (SMC) CC 203 28 (no. baru: CC 203 98 16), CC 203 29 (no. baru: CC 203 98 17), & CC 203 30 Yogyakarta (YK) CC 203 01, CC 203 14 (no. baru: CC 203 98 02), & CC 203 16 Sidotopo (SDT) CC 203 37 - CC 203 40 Tanjung Karang (TNK) CC 203 31 - CC 203 34 (berwarna hijau dan milik PT. TEL)

Keterangan: Yang dicetak tebal pada tabel di atas berarti nomor pada lokomotif tersebut telah berganti dengan nomor baru sesuai dengan amanat Peraturan Kementerian Perhubungan RI No. 45/2010. Daftar isi [sembunyikan]

   * 1 Lokomotif CC 203 yang Unik
   * 2 Galeri
   * 3 Lihat pula
   * 4 Pranala luar

[sunting] Lokomotif CC 203 yang Unik

1. CC 203 40 Lokomotif CC 203 40 sebelumnya sama seperti lokomotif CC 203 yang lainnya, hingga mengalami kecelakaan KA di Pemalang 2 Oktober 2010 silam. Anehnya, setelah menyebabkan satu unit kereta kelas bisnis KA Senja Utama Semarang hancur, lokomotif ini hanya mengalami kerusakan ringan: lampu-lampunya pecah dan catnya mengelupas. Setelah diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta, lokomotif ini mengalami perubahan pada cowhanger/bempernya, yaitu pada bagian bawahnya sedikit menyembul ke depan berbentuk segitiga. Anda bisa menemukan CC 203 40 di Dipo Lokomotif Sidotopo Surabaya atau sedang menarik rangkaian kereta api yang memiliki tujuan dari atau ke Kota Surabaya, seperti KA Rapih Dhoho, KA Penataran, KA Bima, KA Argo Bromo Anggrek, dan KA lainnya.

2. CC 203 30 Jika diamati sekilas, lokomotif CC 203 30 sama seperti lomotif CC 203 pada umumnya. Namun setelah dilihat lebih detail, ternyata lokomotif ini memiliki perbedaan, di mana pada lokomotif CC 203 kebanyakan terdapat 4 benda seperti 'gagang' di bawah jendela depan kabin masinis, sedang pada lokomotif CC 203 30 ini hanya terdapat 3 'gagang' saja. Anda bisa menemukan CC 203 30 di Dipo Lokomotif Semarang Poncol atau sedang menarik rangkaian kereta api yang memiliki tujuan dari atau ke Kota Semarang.

3. CC 203 06 dan CC 203 11 Jika kabin masinis kedua lokomotif ini diamati di bagian depan, bagian tengah kabin sedikit tertekuk ke luar (ke depan), sehingga kedua lokomotif ini seolah-olah mempunyai ekspresi wajah sedih atau murung, karena jendela kabin dan bagian lainnya menyerupai wajah seseorang yang sedih/murung. Pada awalnya hanya CC 203 06 yang mempunyai karakteristik wajah (kabin masinis) seperti ini, sedangkan CC 203 11 masih mempunyai wajah (kabin masinis) yang normal. Namun setelah mengalami kecelakaan tabrakan kereta api di Langen 28 Januari 2011 silam, kabin masinis lokomotif CC 203 11 rusak parah dan diperbaiki di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta. Setelah selesai perbaikan olah BY Pengok, barulah CC 203 11 mempunyai bentuk kabin masinis yang mempunyai kesan wajah sedih atau murung ini. Anda bisa menemukan kedua lokomotif ini di Dipo Lokomotif Bandung atau sedang menarik rangkaian kereta api yang memiliki tujuan dari atau ke Kota Bandung.