Bahasa Urdu

bahasa Indo-Arya yang dituturkan di Asia Selatan
Revisi sejak 3 Desember 2006 15.44 oleh Thijs!bot (bicara | kontrib) (robot Modifying: ar:لغة أردية)
Urdu (اردو)
Dituturkan di:Pakistan, India dan 19 negara lainnya
Penutur keseluruhan: 104 juta
Peringkat Bahasa:20
Keluarga Bahasa
Klasifikasi:

Indo-Eropa
 Indo-Iran
  Indo-Arya
   Kawasan Tengah
    Hindi Barat
     Hindustani
      Urdu

Status Resmi
Bahasa Resmi:Pakistan, India
Diatur oleh:-
Kode Bahasa
ISO 639-1:ur
ISO 639-2:urd
SIL:URD

Asal Mula Bahasa Urdu

Bahasa Urdu atau Urdu Zabaan merupakan salah satu bahasa termuda dari cabang Indo-Arya. Kata 'Urdu' berasal dari bahasa Turki 'Ordu' yang berarti kamp atau tenda. Bahasa ini pada mulanya diperkirakan berakar dari bahasa Khari Boli yang dituturkan oleh penduduk kota Delhi.

Asal usul bahasa ini juga banyak versi, salah satunya adalah bahwa pada masa antara tahun 413-583 Hijriyah merupakan masa-masa dimana para Muslim berbahasa Persia dan Turki mulai bermigrasi ke daratan Hindustan, khususnya Punjab. Para pendatang ini terdiri atas tentara, dan para ulama. Para ulama mulai menyebarkan ajaran Islam ke kawasan ini pada masa yang bersamaan. Perkawinan campuran antara pendatang asal Persia dan penduduk lokalpun terjadilah, dan akhirnya membuahkan percampuran antara bahasa Persia dan bahasa Punjabi yang menjadi cikal bakal lahirnya Bahasa Urdu. Ada versi lain yang mengungkapkan bahwa pada masa perpindahan kekuasaan Qutubuddin Aibak dari Lahore ke Delhi di tahun 1193 juga menimbulkan interaksi antara penguasa dan warga setempat sehingga muncullah bahasa yang disebut sebagai Urdu.

Nama lain Urdu : Dakhini (Dakani, Deccan, Desia, Mirgan), Pinjari, Rekhta (Rekhti). Di India selatan namanya berganti menjadi Dakhini, sedangkan di barat daya India menjadi Gurjari. Di wilayah Delhi namanya berubah dari Hindi menjadi Hindavi dan Hindustani.


Persebaran Tutur

Bahasa ini dipakai sekitar kurang lebih 100 juta masyarakat Muslim di Pakistan dan India. Bahasa Urdu sebenarnya serupa dengan Bahasa Hindi, dikarenakan akarnya yang sama yakni dari Bahasa Sansekerta yang merupakan induk dari semua bahasa di anak benua ini.

Jumlah penutur asli bahasa Urdu saat ini mencapai 60.290.000 jiwa dan 104.000.000 jiwa termasuk yang menggunakannya sebagai bahasa kedua (1999).

Selain di kedua negara diatas, bahasa Urdu juga dipakai oleh sekitar 600 ribu Muslim Bihar yang tinggal di kamp-kamp pengungsi Bangladesh.

Hubungan Urdu dan Hindi

Bahasa Urdu dan Bahasa Hindi pada dasarnya merupakan bahasa yang sama, sehingga pada masa penjajahan Inggris demi menjembatani perbedaan antara Hindu dan Islam yang meruncing pada masa itu, dipergunakanlah istilah Hindustani. Akan tetapi, sejak terpecahnya India dan Pakistan pada tahun 1947, istilah Hindi dan Urdu lebih mencuat.

Penutur Bahasa Hindi dan Urdu dalam percakapan sehari-hari dapat saling memahami karena banyaknya keserupaan dalam kosakatanya. Kedua bahasa ini juga membentuk Hindustani yang merupakan salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia dan yang paling disukai.

Namun demikian, perbedaan mendasar dari kedua bahasa ini adalah :

  • Kosakata bahasa Urdu banyak menyerap kata-kata dari Bahasa Arab dan Bahasa Persia, sedangkan Hindi lebih condong pada penghidupan kembali kata-kata Sansekerta.
  • Sistem penulisan : Bahasa Hindi menggunakan aksara Devanagari sedangkan Bahasa Urdu memakai sistem penulisan Arab-Persia dengan penambahan pada huruf-huruf tertentu serta ditulis melalui sistem Nastaliq.

Perbedaan yang makin mendasar inilah yang mengakibatkan penutur Hindi dan Urdu mengalami kesulitan dalam memahami bahasa masing-masing. Penutur Urdu akan dapat memahami film-film Bollywood yang berbahasa Hindi, namun akan kesulitan dalam mengerti siaran berita dalam bahasa tersebut karena proses Sansekertaisasi dalam Hindi. Demikian pula sebaliknya.

Status Bahasa

Merupakan bahasa resmi di Pakistan, meskipun penutur aslinya hanya 8% dari seluruh penduduk dan umumnya berasal dari kalangan Mohajir yang eksodus dari India pada tahun 1947. Sedangkan di India, bahasa Urdu juga menjadi salah satu bahasa resmi dengan konsentrasi penutur terbanyak di negara bagian Jammu-Kashmir, Uttar Pradesh dan kota Hyderabad, Andhra Pradesh.

Kesusasteraan Urdu

Bahasa Urdu merupakan salah satu bahasa yang sangat kaya, dan bercita rasa tinggi. Banyak sekali karya-karya sastera yang ditulis dalam bahasa ini dan berpengaruh dalam dunia sastera, baik di kawasan Asia Selatan, maupun dunia Islam pada umumnya. Puisi berbahasa Urdu untuk pertama kalinya ditulis oleh Masud Saad Salman pada tahun 1066 Masehi. Aliran-aliran sastera (prosa maupun puisi) dalam Bahasa Urdu sangatlah banyak, seperti :

Selain itu banyak sekali karya-karya tulis Islami yang ditulis dalam Bahasa Urdu dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia, contohnya karya-karya Muhammad Iqbal yang sangat mengemuka.

Dialek Urdu

Dalam perkembangannya, bahasa Urdu juga terbagi atas beberapa dialek, dialek yang dikenal antara lain Dakhini atau Dekkan yang dipakai di kawasan India Selatan, dan perbedaan dengan Urdu Baku adalah lebih sedikitnya kata-kata Arab-Persia didalamnya. Sedangkan Rekhna adalah varian yang dipakai dalam kesusasteraan Urdu.

Contoh

  • Salaam!/ Adaab! = Halo!
  • Aap kaise hain?/ Aap kaa hal kiyaa hai? = Apa kabar?
  • Main theek hun = Baik-baik
  • Shukriya = Terima kasih
  • Aap kaa kiyaa naam hai? = Siapa namamu?
  • Meraa naam….hai = Nama saya…
  • Khuda Hafiz!/ Allah Hafiz! = Sampai Jumpa!

Contoh Kalimat

Shaadi se pehle aankhen khuli rakho aur baad men jhuki (bukalah matamu lebar-lebar sebelum kau menikah dan tutup satu mata sesudahnya).

Lihat Juga