Kitab Pengkhotbah
Kitab Pengkhotbah adalah bagian daripada Alkitab Perjanjian Lama. Judul ini berasal dari bahasa Ibrani: Qoheleth. Dasar kata ini adalah: Qahal, yang berarti "pertemuan".
Sang Qoheleth secara harafiah adalah seseorang yang berkhotbah kepada pertemuan ini. Dalam bahasa Inggris, kitab ini disebut (Ecclesiastes) yang berasal dari bahasa Yunani dalam kitab Septuaginta: Εκκλησιαστής. Kata ini berasal dari kata Yunani: Εκκλησία (Gereja/jema’at). Artinya tetap saja sama, seseorang yang berkhotbah pada sebuah pertemuaan.
Kitab Pengkhotbah berisi buah pikiran dari 'Sang Pemikir'. Ia merenungkan secara dalam-dalam betapa singkatnya hidup manusia ini, yang penuh pertentangan, ketidakadilan dan hal-hal yang sulit dimengerti.
Maka disimpulkannya bahwa "hidup itu sia-sia". Ia tak dapat memahami tindakan Tuhan dalam menentukan nasib manusia. Tetapi meskipun demikian, dinasehatinya orang-orang untuk bekerja dengan giat, dan untuk sebanyak mungkin dan selama mungkin menikmati pemberian-pemberian Tuhan.
Kebanyakan dari buah pikiran Sang Pemikir itu bernada sumbang, bahkan putus asa. Tetapi kenyataan bahwa buku ini termasuk dalam Alkitab, menunjukkan bahwa iman yang mendasarkan Alkitab cukup luas untuk mempertimbangkan juga keragu-raguan dan keputusasaan semacam itu.
Banyak orang yang telah membaca kitab ini merasa terhibur, karena mereka seolah-olah melihat sifat-sifat mereka berdiri di dalam kitab Pengkhotbah ini. Mereka pun sadar bahwa Alkitab yang mencerminkan pemikiran-pemikiran yang sumbang itu, juga memberi harapan tentang Tuhan, harapan yang memberi arti kehidupan yang sebenarnya.
Berdasarkan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002
Lihat pula: