Gladiresik Music Lab
Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat, tetapi tidak ada alasan yang diberikan untuk memenuhinya. Pastikan bahwa alasan Anda telah memenuhi salah satu syarat KPC. Ganti tag dengan {{db|1=alasan Anda}}
. NA
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
- Kepada nominator: Tempatkan templat:
{{subst:db-reason-notice|Gladiresik Music Lab|header=1|tidak ada alasan yang diberikan}} ~~~~
- pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.
Kepada pengurus: artikel ini memiliki isi pada halaman pembicaraannya yang harus diperiksa sebelum dihapus.
Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh Bennylin (kontribusi | log) pada 10:06, 29 September 2011 (UTC) (13 tahun lalu)
Gladiresik Music Lab adalah lab pertama di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan musik. Konsepnya adalah mendidik siswa/i untuk memiliki dasar bermusik yang solid dalam waktu yang relatif singkat, sehingga mudah berkembang dan mengantisipasi perubahan era musik di profesinya kelak sebagai musisi profesional. Didirikan pada tahun 2006 atas prakarsa Todung Pandjaitan, dibantu sejumlah musisi berpengalaman seperti Donny Suhendra, Benny Likumahuwa, Gilang Ramadhan, Krisna Prameswara, dan Annette Frambach. Banyak alasan mengapa nama Gladiresik Music Lab tersebut digunakan untuk sebuah sistem pendidikan musik. Seperti diketahui di dalam pertunjukan, pelaksanaan gladi-resik sering dilupakan, padahal gladi-resik adalah inti sukses dari sebuah pertunjukan. Dengan menggunakan nama ini, Gladiresik Music Lab mengutamakan pengarahan disiplin secara lengkap bagi musisi dari sudut pengetahuan, sikap, dan mental di studio, session atau pertunjukan, malah sampai dengan kehidupan sehari-harinya. Kami menyebut Gladiresik Music Lab (GML) sebagai Lab (laboratorium) dan tidak menyebutnya sebagai sekolah musik apalagi kursus. Hal ini disebabkan karena kemungkinan total jam belajar musik di Indonesia masih belum mencapai persyaratan sebuah akademi, tapi fasilitas belajar yang disediakan GML jauh lebih lengkap dari sekedar kursus. Lab sifatnya lebih kepada pengaplikasian teori dan tehnik ke praktek. Dengan demikian GML menjadwalkan beragam gathering antara murid dan workshop secara rutin. Malah dalam rutinitas belajar, sejak awal murid sudah bersentuhan langsung dengan alat musiknya.
Daftar isi
VISI
Membentuk management berpikir melalui pembelajaran harmonisasi, dalam hal ini, musik.
MOTTO
TRUE BASIC BRINGS EXCELLENCE
MISI & Tujuan
Gladiresik Music Lab (GML) bukan hanya sekedar memasyarakatkan musik, tapi lebih spesifik lagi misinya untuk mengindustrikan pendidikan musik. Otomatis kepentingannya lebih ditujukan kepada publik secara mayoritas. Diambil dari arti kata gladiresik sendiri yang berarti sebuah kunci sukses pertunjukan, Gladiresik membuat konsep tema pendidikan musik yang lebih menekankan pada basic bermusik dan diaplikasikan selanjutnya dalam bentuk praktek (music lab). Oleh karena itu GML menyusun strategi program belajar-mengajar yang mudah dimengerti oleh siswa/i yang sekedar hobby, maupun siswa/i yang bertujuan profesional di Industri musik. Sesuai dengan fungsinya sebagai lab musik, kurikulum GML dibentuk seperti manual operasional alat musik/vokal. Fokus arahannya lebih kepada praktek bermusik dalam bentukan ensemble (team), daripada bermusik secara individu. Dengan mengusung motto TRUE BASIC BRINGS EXCELLENCE (Kemurnian pengetahuan dasar membawa total keberhasilan) Gladiresik menerjemahkan pembelajaran dari dasar dengan tujuan mempermudah pengembangan bermusik hingga akhirnya memunculkan sisi kreatifitas dari siswa/i gladiresik dengan cara memberikan kontribusi melengkapi fungsi bidang pengetahuan bermusik itu sendiri. Efektifitas & Efisiensi penggunaan waktu dalam standard belajar-mengajar musik juga menjadi perhatian khusus bagi GML, dengan menjaga kesinambungan tahapan program belajar-mengajar di setiap divisi musik, dan sekaligus keseragaman tahapan program antara divisi musik (Drum, Bass, Gitar, Keyboard, dan Vokal). Sementara arahan pembelajarannya lebih terspesifikasi pada pembentukan session player dan studio player.
CURRICULUM
Gladiresik membuka beberapa kelas jurusan dengan masing-masing filosofinya. Diantaranya kelas Drum (beat dan rhythm), Bass (groove dan dinamika), Gitar (harmonisasi dan multi-effect), Keyboard (harmonisasi analog dan digital), serta Vokal (Vokal dan performing). Untuk menjaga kenyamanan lalu-lintas kebutuhan belajar-mengajar musik yang bersifat variatif, GML membagi sistem pendidikannya atas 4 (empat) kategori Program Class yang disusun sesuaikan dengan klasifikasi kebutuhan publik secara spesifik, sebagai berikut :
TRIAL PROGRAM CLASS (TPC)
Disusun untuk kebutuhan calon siswa/i yang masih belum menentukan pilihan alat musik yang diminati. Dengan demikian setiap saat siswa/i bebas mencoba alat musik mana yang tersedia. Mengilustrasikan Basic Teori musik dan merealisasikannya dalam bentuk pelaksanaan yang sangat sederhana. Sehingga mudah diikuti oleh calon siswa/i yang sama sekali belum mengenal pendidikan musik.
FULL PROGRAM CLASS (FPC)
Memperkenalkan standard pendidikan musik yang berlaku secara umum. Dirancang secara khusus untuk efisiensi & efiktifitas belajar-mengajar musik. Siswa/i sejak awal sudah mulai mempergunakan alat musiknya untuk mengenal rasa bermusik. Disamping itu, kurikulum juga dilengkapi lagi dengan rutinitas kegiatan-kegiatan wajib : STUDENT GATHERING disusun untuk melengkapi FPC dari sisi pelaksanaan musik dengan menggabungkan siswa/i dari semua divisi untuk melakukan praktek musik secara bersamaan (ensemble). Dengan bimbingan staff ahli yang bersangkutan, kegiatan ini dilaksanakan per 2 minggu dengan enam tahapan. STUDENT BRIEFING disusun dengan tujuan untuk melengkapi FPC dari sisi pola pikir dan strategi bermusik yang fungsinya sangat efektif untuk mencapai kesepakatan dalam praktek musik secara bersamaan maupun individu. Dilaksanakan per 2 minggu dengan arahan dari para staff ahli dimana siswa/i menterjemahkan filosofi per masing-masing jurusan melalui agenda kegiatan ini. Terdiri dari 4 tahapan yaitu : Blending, Kontribusi, Tehnic & Style, serta Improvisasi. STUDENT MONITORING diadakan untuk memonitor keselarasan pelaksanaan sistem FPC dari sisi siswa/i mau pun instructor dengan tujuan perbaikan kurikulum, melihat kemajuan siswa/i dan kemampuan instruktur dalam mengajar. Agenda in dilaksanakan setiap akhir bulan sebgai bentuk review yang dilakukan oleh para staff ahli. STUDENT WORKSHOP susunan kegiatan tambahan yang bersifat pengetahuan umum di sisi industri untuk melengkapi jati-diri siswa/i untuk menjadi musisi yang seutuhnya.
EXCLUSIVE PROGRAM CLASS (EPC)
Dirancang khusus bagi siswa/i yang membutuhkan detail pengetahuan musik dari sisi tertentu, misalnya, Master Class, Composing, Arrangement, atau hal lain yang bersifat tehnikal seperti Slap Bass, Tapping, dll sebagainya.
SPECIAL PROGRAM CLASS (SPC)
Untuk yang berminat terhadap jenis alat musik yang tidak termasuk di dalam susunan FPC seperti brass, alat musik ethnic, dsb, juga bagi siswa/i hobby, dan yang masih di bawah umur.
Staf Ahli
Todung Pandjaitan
Kelahiran Jakarta 24 September 1958, adalah alumnus Dick Grove School Of Music di Los Angeles (1988), spesialisasi Bass Instruction Programme (B.I.P.). Selain itu juga merupakan sarjana Disain Grafis lulusan Woodbury University di Los Angeles (1982). Di bidang musik Todung tidak hanya dibekali kemampuan bermain bass, tetapi juga berbagai segi yang menyangkut industri musik. Antara lain dalam bidang manajemen artis, produksi rekaman, serta bisnis musik lain-lainnya. Mengawali karirnya di industri musik sejak masih di masa pendidikan dengan memproduksi master album solo Indra Lesmana yang pertama, “Tragedi” pada tahun 80an, dan juga merupakan awal karir musik drummer Gilang Ramadhan yang diikut sertakan dalam rekaman album tersebut. Tahun 1990 beliau kembali ke tanah air, kemudian mendirikan sebuah perusahaan manajemen artis yang pertama di Indonesia, yaitu PT. ARCI (Art Circle Network) yang dikelolanya hingga sekarang dengan berbagai keberhasilannya terutama dalam memasyarakatkan kontrak antara artis dan klien. Beberapa musisi dan penyanyi terkenal pernah bergabung bersama di antaranya Hari Moekti, Donny Suhendra, Indra Lesmana, Mates, Syaharanie, alm. Embong Raharjo, dan lain-lainnya. Perkembangan karir beliau terus meningkat. Sebagai seorang musisi, ia merupakan salah satu pendiri group CYNOMADEUS (1990) yang kemudian menjadi CYNO yang berlandaskan musik techno. Ia juga melengkapi pengalamannya di arena musik lainnya seperti di cafe dengan membentuk group musik top 40 CATFUNK serta group musik blues C4 BLUES. Sebagai seorang musisi, ia bermain dalam berbagai jenis musik dan semuanya dilakukan secara profesional. Alamat email : todung.pandjaitan@gladiresik.com
Donny Suhendra
Kelahiran Bandung, 9 November 1959 ini memulai karirnya pada tahun 1978, sebagai guitarist WE band bersama dengan drummer Jelly Tobing. Pada tahun 1979 bergabung dengan Yuke Sumeru dalam band rock G’Brill. Setahun kemudian beliau mendirikan band fusion D’Marzio dan membuat rekaman bersama Rien Jamain. Petualangan Donny Suhendra belum berakhir, tahun 1984 mendirikan group band KRAKATAU bersama Dwiki Darmawan dan Pra B Dharma dan melahirkan 5 buah album. Beliau juga memenangkan berbagai festival musik di dalam negeri maupun mancanegara dan juga memperoleh penghargaan sebagai Guitarist Terbaik di Indonesia dari YAMAHA Light Music Contest pada tahun 1985. Karir beliau tidak hanya itu, pada tahun 1991 dengan dukungan ARCI (Art Circle Network), membentuk ADEGAN Band bersama Mates dan Gilang Ramadhan, yang kemudian dilengkapi dengan kehadiran Indra Lesmana dan Hari Moekti, dan melahirkan 3 album. Tahun 1999 di bawah management ARCI (Art Circle Network), beliau membuat album solo “Disini Ada Kehidupan”. Saat ini Donny Suhendra bergabung dalam NERA Band bersama Ivan Nestorman, Gilang Ramadhan, Krisna Prameswara, dan Adi Dharmawan. Alamat email : donny.suhendra@gladiresik.com
Andy Ayunir
Andy Ayunir, lahir di Tanjung Pinang 29 Nopember 1966. Dari kanak-kanak, ia memiliki bakat besar dalam musik. Setelah menyelesaikan pendidikan musik di Berklee College of Music, Boston AS, pada 1989, namanya semakin berkibar dan dikenal sebagai salah satu keyboardis handal. Ia pun menggeluti karir sebagai Designer Musik di Indonesia (baik sebagai Produser, Arranger, Komposer, Musik Programmer, dan Musisi) Tahun 1990 Andy makin serius mengeluti bisnis musik rekaman. Ia meluncurkan album synth-pop atau electronic. Di situ ia menyanyi, membuat lagu, membuat arransemen, programming hingga memainkan berbagai perangkat keyboard/synthesizers .Meskipun tampil tunggal, ia dibantu Arie Ayunir (cymbal), Dewa Budjana (gitar),Doddy Soekaman (programming) serta Noor Bersaudara (penyanyi latar). Andy telah berkarya dalam sejumlah album penyanyi maupun band terkenal, seperti Titi Dj, Ruth Sahanaya, Anggun, KLA Projek, Humania, Vonny Sumlang, Padi, Ada Band, GiGi, Cool Colors, Potret, Melly Goeslaw, ME, Denada , Shelomita, Eka Dili, Dewi Sandra, Rotor, Stenly Sagala, Ahmad Albar, Harry Moekti, Sophia Latjuba, Nia Zulkarnaen, SOG, Andri Satrio, Stingky Andri, EdanE, Terapi Post, Dewi Gita, Ipang, Vivi, \ rif, dan banyak lainnya.Pada tahun 2002, ia juga membuat beberapa iklan untuk Nescafe, Telkomsel, Cocacola, Walls, Minta segar, dan banyak lainnya. Pada tahun 2000, beliau menuliskan buku BoomBassTech yang mencerminkan jenjang karirnya selama 10 tahun di industri musik Indonesia. Alamat email :andy.ayunir@gladiresik.com