Lubai, Muara Enim

kecamatan di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

Lubai adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Indonesia. Alamat Kantor Camat Lubai : Jl. Raya Beringin No.1, Sumatera Selatan 31173. Kata Lubai diambil dari nama sebuah sunggai terletak di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

Lubai
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Selatan
KabupatenMuara Enim
Pemerintahan
 • CamatDrs. Eddy Susanto
Populasi
 • Total42,419 jiwa jiwa
Kode Kemendagri16.03.14 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1603032 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan20 Desa

Air Asam

Nama Desa Air Asam dalam ”bahasa Lubai : Duson Aiah Masam” . Desa Air Asam adalah salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduk : 1.530 jiwa terdiri dari : laki-laki 760 jiwa dan perempuan 770 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.

Makna nama desa. Penulis memberikan kajian makna nama desa ini sebagai berikut : Kata Air Asam diambil dari sebuah Sungai terletak di Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim. Jadi nama Air Asam diabadikan sebagai nama desa ini, agar mudah untuk di ingat bahwa desa terletak didekat sungai tersebut.

Baca selanjutnya: Air Asam Amarlubai (bicara) 8 Oktober 2011 08.49 (UTC)

Aur

Nama Desa : Aur dalam “bahasa Lubai : Duson Auor”. Desa Aur adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.092 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.033 jiwa dan perempuan 1.509 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.

Makna nama desa. Penulis memberikan kajian makna nama desa ini sebagai berikut : Kata Aur berarti sungai diabadikan pada nama desa ini dikarenakan, desa ini adalah sebuah Desa di Kecamatan Lubai yang dekat Sungai Lubai. Aur dalam bahasa Sunda adalah sungai. Pada kota Palembang terdapat Sungai Aur, yang bermuara ke Sungai Musi. Jika kata Aur ditambah huruf a menjadi Aura, maka menurut ilmu Fengshui adalah suatu energi yang tidak nampak dengan mata, namun ada dialam ini. Aura terdiri dari Aura Positif dan Aura Negatif. Jika kata Aur huruf u diganti menjadi i, maka akan dibaca menjadi Air.

Baca selanjutnya: Aur --Amarlubai (bicara) 8 Oktober 2011 09.54 (UTC)

Beringin

Nama Desa : Beringin dalam “bahasa Lubai : Duson Beringen”. Desa Beringin adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.374 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.148 jiwa dan perempuan 1.226 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.

Makna nama desa.Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Kata Beringin adalah diambil ketika awal pendiriannya banyak ditumbuhi pohon Beringin. Saat ini pohon Beringin masih terdapat di Desa ini. Pohon Beringin merupakan tempat berteduh yang nyaman dan tempat para Burung-burung hinggap mencari makan. Sungguh tepat nenek moyang memberikan nama ini, karena Desa Beringin merupakan sebuah Desa yang akhirnya menjadi Ibukota kecamatan Lubai. Ibukota kecamatan dapat diartikan suatu tempat pusat pemerintah yang menaungi beberapa desa-desa Lubai disekitarnya.

Baca selengkapnya Beringin --Amarlubai (bicara) 8 Oktober 2011 10.16 (UTC)

Gunung Raja

Nama Desa : Gunung Raja dalam “bahasa Lubai : Duson Gunong Raje”.

Desa Gunung Raja adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.089 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.023 jiwa dan perempuan 1.066 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.

Makna nama desa. Penulis memberikan kajian makna nama desa ini sebagai berikut : Kata Gunung Raja diabdikan pada desa ini dimaksudkan agar suatu saat menjadi tempat tinggal tertinggi para kepala Marga, seakan dia disamakan posisinya Raja. Gunung Raja dapat juga bermakna tempat yang dianggap terhormat pada zaman pemerintahan di Lubai menggunakan sistem marga. Dahulu marga Lubai Suku I dikepalai oleh Sarkowi berdomisili di Desa Gunung Raja. Kata Gunung berarti suatu anah yang menjulang tinggi dari dataran tanah lainnya. Raja berarti kepala pemerintahan dari suatu kerajaan yang system monarki. Suatu kerajaan yang roda pemerintahan menggunakan syariat Islam kepala pemerintahannya menggunakan sebutan Sulthon.

Baca selengkapnya: Gunung Raja

Desa Jiwa Baru

Nama Desa : Jiwa Baru adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Desa ini merupakan penggabungan dua desa yaitu Kurungan Jiwa dan Baru Lubai. Desa ini dalam bahasa Lubai : Duson Jiwe Baru. Jumlah penduduknya : 1.747 jiwa terdiri dari : laki-laki 836 jiwa dan perempuan 911 jiwa, dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet, dan beragama Islam.

Makna nama desa. Penulis memberikan kajian makna nama desa ini sebagai berikut : Kurungan Jiwa dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikan nya adalah agar Desa di Lubai yang satu ini, mempunyai kekuatan bela diri yang tinggi atau dapat melindungi Jiwa. Ini dapat dibuktikan bahwa masyarakat Kurungan Jiwa banyak yang mempunyai cerita atau legenda bahwa nenek moyangnya merupakan orang-orang yang sakti atau digdaya, mempunyai kekuatan bela diri yang mempuni dapat menunduk binatang buas seperti Harimau dan Ular. Di Provinsi Lampung terdapat nama desa yang mirip dengan nama Desa Kurungan Jiwa, yaitu Desa Kurungan Nyawa terletak di Kota Bandar Lampung.

Baca selanjutnya: Kurungan Jiwa

Makna nama desa. Penulis memberikan kajian makna nama desa ini sebagai berikut : Baru Lubai dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di Lubai yang baru didirikan ini namanya abadi yakni suatu desa Baru di Lubai. Konon menurut cerita rakyat duson Baru Lubai bahwa dulu duson itu terletak diarah ulu dari duson Kurungan Jiwa. Namun karena dengan adanya beberapa hal kepentingan pada saat itu, maka Desa Baru Lubai dipindahkan kearah hilir dari duson Kurungan Jiwa. Desa ini merupakan tempat tinggal Depati Marga Lubai Suku I dengan sebutan Pangeran. Pangeran yang terakhir adalah Pangeran Kori. Depati atau Adipati berasal dari bahasa sansekerta yang berari raja yang agung.

Baca selanjutnya Baru Lubai

Karang Agung

Nama Desa : Karang Agung “bahasa Lubai : Duson Karang Agong”. Desa Karang Agung adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.806 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.383 jiwa dan perempuan 1.423 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.

Makna nama desa. Penulis memberikan kajian makna nama desa ini sebagai berikut : Kata Karang Agung diabadikan pada desa ini dengan maksud agar penduduknya mempunyai sifat keagungan. Kata karang dapat berarti rangkai, ataupun sebuah batu yang biasanya ada di Laut. Kata Agung artinya besar dan mulia. Karena pada kenyataan di Desa ini merupakan tempat tinggalnya Depati atau Pasirah yang menjadi kepala Pemerintahan Marga Lubai Suku II, sangat tepat jika Desa ini disebut Karang Agung.

Baca selengkapnya : Karang Agung --Amarlubai (bicara) 8 Oktober 2011 10.31 (UTC)

Karang Mulia

Karang Sari

Mulia Sari

Lecah

Lubai Persada

Lubai Makmur

Lubai Menanti

Pagar Gunung

Nama Desa : Pagar Gunung dalam “bahasa Lubai : Duson Pagar Gunong”. Desa Pagar Gunung adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 1.660 jiwa terdiri dari : laki-laki 800 jiwa dan perempuan 860 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.

Makna nama desa, berdasarkan kajian Amrullah Ibrahim, S.Kom di Lubai community sebagai berikut : Kata Pagar Gunung dimaksudkan agar Desa di Kecamatan Lubai yang satu ini mempunyai kekuatan pertahanan atau menjadi pagar bagi desa-desa di sepanjang sungai Lubai secara alami yaitu berupa Gunung. Walaupun secara kasat mata di desa ini tidak terlihat keberadaan Gunung, karena desa ini didirikan pada dataran rendah yang rata. Nama desa Pagar Gunung, menurut informasi dari sahabat penulis yang merupakan putera Lahat bahwa disana ada nama Desa yang sama. Bahkan sahabat penulis ini menyatakan bahwa asal usul orang baca Jeme Lubai adalah merupakan migrasi zaman dahulu kala dari orang baca Jeme Gumay Talang. Bahkan dikatakan ciri -ciri dari keturunan Puyang itu antara lain tidak boleh makan sejenis sayuran mirip Labu dalam base Lubai disebut Kondoh. Wallahu aklam bi showab. Saat ini pada Desa Pagar Gunung, terdapat Stasiun Kereta Api yang merupakan pintu gerbang masuk ke desa-desa Lubai lainnya. Suatu kebanggaan bagi masyarakat Lubai bahwa Nama Pagar Gunung telah dikenal dari zaman Kolonial Belanda dahulu dengan sebutan Pager Goenoeng.

Baca selengkapnya : Pagar Gunung

Pagar Diwa

Prabu Menang

Sumber Asri

Sumber Mulia

Suka Merindu

Tanjung Kemala

Nama Desa : Tanjung Kemala dalam “bahasa Lubai : Duson Tanjung Kemale”. Desa Tanjung Kemala adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.345 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.440 jiwa dan perempuan 1.205 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.

Makna nama desa. Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Tanjung Kemala dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di paling hilir sungai Lubai ini menjadi Kemale dari desa-desa di sepanjang aliran Sungai Lubai. Kemala dapat diartinya Mahkota Raja atau Ratu, ataupun sesuatu Desa yang menjadi kebanggaan para penduduknya dan Pemerintahannya. Tanjung Kemala dapat diartikan Mahkotanya desa-desa di sepanjang sungai Lubai. Terbukti di Desa ini merupakan tempat tinggal Pasirah Marga Lubai Suku I terakhir sebelum marga ditiadakan dan diganti dengan sebutan Desa.

Baca selengkapnya : Tanjung Kemala

Bahasa

Bahasa Lubai sehari adalah bahasa Melayu yaitu bahasa Indonesia dialek akhiran e kemana menjadi kemane. Sudah menjadi sude. Kata Lubai diambil dari sebuah nama sungai yang mengaliri sepanjang Desa-desa tersebut diatas. Penulis pernah menemukan Sungai Lubai di negeri Serawak Malaysia. Bahasa lubai ada persamaan dengan bahasa Malaysia. Populasi Orang Lubai asli keturunan Lubai dan pendatang : 42.419 Jiwa yang berdomisi di Kecamatan Lubai, Kab. Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Pupolasi orang Lubai, di perantau : 10.000 jiwa yang menyebar di seluruh Indonesia.