Lembaga Survei Indonesia

Lembaga Survei Indonesia (LSI) adalah lembaga riset opini publik terkemuka di Indonesia, berdiri sejak September 2003. Riset yang dilakukan terutama yang terkait dengan kontestasi politik seperti pemilihan umum nasional maupun daerah dan pembuatan kebijakan publik. LSI bersifat independen, non-partisan dan tidak berafiliasi pada partai politik maupun tokoh atau kelompok. LSI didirikan oleh tokoh-tokoh yang tepercaya independensinya, profesional, dan pro-demokrasi.

Latbel: Lembaga Survei Indonesia (LSI) didirikan atas dasar pemikiran bahwa demokrasi Indonesia akan berfungsi efektif dan stabil jika responsif terhadap persepsi, harapan dan evaluasi publik. Monitoring opini publik secara berkala akan menjadi masukan bagi proses politik dan pembuatan kebijakan yang merupakan kebutuhan dasar sistem demokrasi. Survei yang dilakukan secara benar merupakan cara yang paling efisien, efektif dan akurat untuk memantau opini publik. Di negara dengan demokrasi yang telah maju, selalu ditandai kehadiran lembaga survei atau polling yang kuat. Di AS misalnya ada GALLUP POLL, HARRIS POLL, ROPER atau CROSLEY POLL. Lembaga-lembaga survei ini berguna untuk mengukur apa yang dipikirkan masyarakat, bagaimana mereka menilai kebijakan pemerintah, dan apa pendapat (opini) serta harapan mereka terhadap pejabat/politisi maupun institusi yang ada. Survei opini publik membantu mendekatkan keputusan-keputusan publik dengan aspirasi publik, dan elit mengetahui keputusan-keputusan yang kurang populer tapi harus dibuat sehingga perlu dijelaskan kepada publik secara luas. Dengan demikian, pemerintahan demokrasi akan menjadi semakin legitimate, stabil, bertanggungjawab, dan efektif. Dengan cara itu pula survei opini publik menjadi ‘barometer’ aspirasi masyarakat; dan pembuat kebijakan tak perlu menunggu Pemilu 5 tahun lagi atau referendum untuk mengetahui pendapat publik. Opini publik dan pergeseran perilaku sosial-politik bisa didapatkan dalam waktu yang singkat, akurat, dan efisien lewat survei opini publik yang benar. Karena itu survei opini publik bisa menjadi pilar demokrasi kelima setelah lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif dan pers.

Kapan Didirikan: Lembaga Survei Indonesia (LSI) didirikan oleh YAYASAN PENGEMBANGAN DEMOKRASI INDONESIA (YPDI) pada bulan Agustus 2003, bersifat independen, non-partisan atau tidak berafiliasi pada partai politik maupun tokoh atau kelompok yang terlibat dalam kontestasi politik, dan nirlaba. LSI didirikan oleh tokoh-tokoh yang tepercaya independensinya, profesional, dan pro-demokrasi.

Keanggotaan: Lembaga Survei Indonesia (LSI) adalah anggota konsorsium lembaga international: Comparative National Election Project (CNEP) yang melakukan studi perbandingan pemilihan umum di Eropa, Amerika, Asia, Afrika, dan Amerika Latin; Perwakilan Indonesia di ASIAN BAROMETER yang secara reguler melakukan survei tentang konsolidasi demokrasi di negara-negara Asia (http://www.asianbarometer.org/newenglish/network/)

Jasa Riset: Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyediakan jasa riset bagi berbagai kalangan yang berkepentingan dengan opini publik, terutama yang terkait dengan kontestasi politik seperti pemilihan umum nasional maupun daerah dan pembuatan kebijakan publik yang responsif terhadap aspirasi masyarakat. Data hasil survei akan membantu mengevaluasi dan memperbaiki kinerja pejabat publik, politisi, partai politik, lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga sosial-kemasyarakatan.

Jenis Survei Yang Dilakukan: Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan 2 (dua) jenis survei: 1) Survei Publik (non-komersial) yang dilakukan atas permintaan lembaga-lembaga publik, baik domestik maupun international dan untuk dipublikasikan. Survei ini berskala nasional dan dilakukan rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali. 2) Survei Komersial yang dilakukan atas permintaan individu, kelompok atau lembaga swasta lainnya. Hasil survei ini sepenuhnya untuk klien dan tidak dipublikasikan kecuali klien bersangkutan menghendakinya. Omibus: pertanyaan titipan. Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menyediakan jasa ‘menitipkan pertanyaan’ yang disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan klien. Ini adalah cara praktis untuk mendapatkan data survei berskala nasional maupun lokal dengan biaya lebih murah.

Prinsip Kerja: LSI bekerja atas dasar prinsip-prinsip akademik dan analisis statistik yang relevan, serta bersandar pada kode etik survei opini publik: International Association of Public Opinion Research (IAPOR). Dewan pembina, ahli/peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) secara rutin dan intensif mengontrol dan mengevaluasi metodelogi dan hasil survei yang dilakukan secara detail, sesuai dengan prinsip-prinsip akademis dan ilmiah.

Fokus: Perilaku pemilih dalam pemilihan umum nasional (anggota legislatif dan presiden) maupun daerah (Pilkada). Evaluasi publik atas kinerja lembaga eksekutif, lembaga legislatif, maupun yudikatif pada tingkat nasional maupun daerah (DT I dan DT II). Evaluasi atas kinerja Parpol, kelompok-kelompok kepentingan, Ormas atau civil society. Preferensi publik atas kebijakan-kebijakan publik nasional maupun daerah Evaluasi publik atas hubungan antar negara dan masalah-masalah internasional.

Penasehat Akademik: Lembaga Survei Indonesia (LSI) didukung oleh para ahli dan peneliti yang kredibel, berpengalaman dan memiliki reputasi dalam studi Indonesia. Kualitas survei yang dilaksanakan terjaga secara akademik dan etis dengan adanya Dewan Penasehat Akademik yang memiliki reputasi akademik internasional.

  1. Prof. Dr. R William Liddle (Ohio State University, USA). Dikenal sebagai Indonesianis (ahli tentang Indonesia) terbaik saat ini, guru besar, pemikir yang produktif dan peneliti Indonesia yang kompeten. Menulis sejumlah buku diantaranya: Leadership and Culture in Indonesian Politics dan Political Participation in Modern Indonesia.
  2. Prof. Dr. Takashi Shirashi (Kyoto University, Jepang). Dikenal sebagai ahli Indonesia dari Jepang yang menekuni masalah sejarah dan perubahan sosial. Karyanya sangat berpengaruh antara lain: The Age in Motion: Popular Radicalism in Java 1912-1926.
  3. Prof. Dr. Harold Crouch (Australian National University, Australia). Dikenal sebagai ahli Indonesia dari The Research School of Pacific and Asian Studies di ANU, Australia, dan banyak melakukan penelitian mengenai Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara. Bukunya menjadi referensi utama di bidangnya: The Army and Politics in Indonesia (1978) dan Government and Society in Malaysia (1996).
  4. Dr. Sri Adiningsih (Universitas Gajahmada, Yogyakarta), Ahli ekonomi, penasehat ekonomi pemerintah (2002-2004), dan menjadi salah satu nara sumber utama bagi media nasional dalam bidang ekonomi.

Peneliti: Lembaga Survei Indonesia (LSI juga dimotori oleh peneliti independen yang tepercaya dan berpengalaman melakukan survei sosial dan politik:

  1. Saiful Mujani, MA, Ph.D (Ohio State University, USA): Direktur Eksekutif dan Peneliti Utama. Keahlian utama: perilaku sosial-politik, pemilihan umum, partai politik, demokratisasi dan evaluasi publik atas kinerja pemerintah. Sejumlah karya akademiknya muncul dalam jurnal-jurnal internasional: Journal of Democracy dan Asian Survei. Banyak menulis kolom dan memberi komentar tentang masalah-masalah sosial-politik di Majalah Tempo, Harian Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo dan New York Times; dan televisi nasional dan internasional (MetroTV, SCTV, RCTI, TPI, TVRI, Indosiar, TransTV, ANTV, serta CNN, ABC Australia).
  2. Kuskrido Ambardi, MA, ABD (Ohio University dan Ohio State University, USA): Peneliti Utama. Keahlian utama: lembaga-lembaga politik, kinerja lembaga-lembaga negara, dan komunikasi politik; menulis di sejumlah media massa nasional: Harian Kompas, Koran Tempo dan Media Indonesia.
  3. Wahyu Prasetyawan, Ph.D (Kyoto University, Japan): Peneliti Utama. Keahlian utama: ekonomi politik dan kinerja investasi; menulis di sejumlah media massa nasional: Harian Kompas, Koran Tempo dan Media Indonesia.
  1. Adam Kamil, S.Si (Institut Pertanian Bogor-IPB): Peneliti. Keahlian Utama: statistik dan modeling

Pranala luar

Info: www.lsi.or.id