Basa IV Balai Tapan, Pesisir Selatan
Basa Ampek Balai Tapan | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Barat |
Kabupaten | Pesisir Selatan |
Populasi | |
• Total | 25,350 jiwa jiwa |
Luas | 677,50 KM² |
Kepadatan | 37,4 jiwa/km² |
Nagari/kelurahan | 20 Kenagarian |
Administatif
Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan (atau biasa disebut Tapan saja) adalah sebuah Kecamatan yang terletak di bagian selatan Kab. Pesisir Selatan yang secara administratif wilayahnya adalah wilayah Nagari (bahasa Minang, Bahasa Tapan = N'ghing) Tapan (PP no. 50 tahun 1999) Kab.Pesisir Selatan Sumatera Barat.
Jarak Tapan ke Kota terdekat
Padang : ± 212 km (ke arah utara)
Painan : ± 140 km (ke arah utara)
Mukomuko Prov. Bengkulu : ± 60 km (ke arah selatan)
Sungai Penuh Kerinci Prov. Jambi : ± 64 km (ke arah timur)
Batas-batas
Utara : Kec. Pancung Soal
Selatan : Kec. Lunang Silaut
Timur : Kota Sungai Penuh & Kab. Kerinci Prov. Jambi
Barat : Samudera Indonesia, Kec. Pancung Soal & Kec. Lunang Silaut
Pembagian Wilayah
Meski Nagari Tapan merupakan sebuah nagari adat, namun secara administrasi Nagari Tapan atau Kecamatan Basa Ampek Balai tapan terbagi atas 20 Pemerintahan Nagari (Berdasarkan Perda Kab. Pesisir Selatan Juni 2011) yaitu antara lain :
1. Nagari Sungai Gambir Sako Tapan
2. Nagari Limau Purut Tapan
3. Nagari Talang Belarik Tapan
4. Nagari Tebing Tinggi Tapan
5. Nagari Binjai Tapan
6. Nagari Talang Koto Pulai Tapan
7. Nagari Sungai Pinang Tapan
8. Nagari Kampung Tengah Tapan
9. Nagari Batang Arah Tapan
10. Nagari Bukit Buai Tapan
11. Nagari Ampang Tulak Tapan
12. Nagari Riak Danau Tapan
13. Nagari Batang Batuang Tapan
14. Nagari Pasar Tapan
15. Nagari Tanjung Pondok Tapan
16. Nagari Tapan
17. Nagari Koto Enau Tapan
18. Nagari Dusun Baru Tapan
19. Nagari Kubu Tapan
20. Nagari Simpang Gunuang Tapan
Geografis
Secara geografis, daerah Tapan berada pada dataran rendah pesisir barat Pulau Sumatera, dengan kontur wilayah beragam, mulai dari dataran bergambut di bagian barat hingga selatan dan perbukitan rendah pada bagian utara hingga tinggi di bagian timur yang merupakan bagian dari gugusan Bukit Barisan.
Dengan iklim tropis dan curah hujan tinggi, semakin ke arah timur suhu udara di Tapan semakin rendah karena semakin tinggi mengarah ke Dataran Tinggi Kerinci.
Perekonomian
Perekonomian masyarakat Tapan sebagian besar adalah pertanian, dengan bertani Padi adalah mata pencarian utama masyarakat Tapan, diikuti Jagung, Palawija serta sebagian kecil buah-buahan seperti Semangka (karamojo).
Disamping itu potensi perkebunan juga menjadi mata pencarian masyarakat Tapan, yakni perkebunan Karet (parah) dan sekarang semakin berkembangnya perkebunah Sawit dan Kakao (cokelat). Serta yang telah terkenal lama serta menjadi ikon dan oleh-oleh dari Tapan yaitu Petai (ptai) dan Jengkol (jighiang) meski sekarang produksinya semakin berkurang.
Sistem Masyarakat
Menurut Adat N’ghing Tapan, masyarakat Tapan dibagi atas 4 (empat) suku, yakni Caniago, Mlayu Gdang, Mlayu Kcik dan Sikumbang. Masing-masing suku dipimpin oleh datuk yang dikenal dengan Basa Ampek Balai dengan Machudum Sati sebagai Orang Tua Adat Nagari (Ughang Tuo Adat N’ghing) Tapan. Tiap-tiap suku dibagi atas beberapa kaum yang masing-masing kaum dipimpin oleh seorang Ninik Mamak (Pamakung).
Bahasa, Sosial Budaya
Bahasa yang digunakan masyarakat Tapan adalah Bahasa Minangkabau dalam Dialek Tapan, yakni dialek yang juga digunakan oleh Masyarakat Sekitarnya seperti Inderapura, Mukomuko (dengan perbedaan sekitar 5%), Lunang, Silaut, Lubuk Pinang,(dengan perbedaan sekitar 10 %).