Suku Vietnam

kelompok etnik yang berasal dari Vietnam bagian utara
Revisi sejak 17 Oktober 2011 04.44 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (r2.6.4) (bot Mengubah: it:Việt)

Etnis Vietnam (bahasa Vietnam: người Việt atau người Kinh) adalah sebuah kelompok etnis yang berasal dari apa yang kini merupakan Vietnam timur laut dan bagian selatan Republik Rakyat Cina. Mereka adalah kelompok etnis mayoritas di Vietnam, yaitu 86% dari seluruh penduduk menurut sensus 1999, dan yang secara resmi dikenal sebagai orang Kinh untuk membedakan mereka dari kelompok-kelompok etnis di Vietnam yang lainnya.

người Việt
Daerah dengan populasi signifikan
Vietnam:
   72.000.000 [1]

Amerika Serikat:
   1.223.736 (2000, [2])
Kamboja dan Laos:
   600.000 [3]
Perancis:
   250.000 [4]
Australia:
   174,200 (2001, [5])
Kanada:
   151.410 (2001, [6])
Jerman:
   83.526 (2004, [7])
Taiwan:
   120,000 - 200,000 [8]
Federasi Rusia:
   up to 150.000 [9]
Britania Raya:
    35.000 [10]
Republik Rakyat Cina:
   30.000 (sekitar 20.000 merupakan kelahiran RRT, 10.000 lebih bekerja dan belajar di RRT). [11]
Norwegia:
   16.944 (2003, [12])
Ceko:
   kira-kira 25.000 [13]
Jepang:
   12.965 (2000, [14])
Polandia:
   sekitar 10.000 (meskipun hanya 1.808 menyatakan dirinya sebagai warga negara Vietnam dalam Sensus 2002 Polandia) [15]

Komunitas Vietnam yang tidak jelas berapa besar jumlah anggotanya di Kuba, Finlandia, Hong Kong, Hongaria, Korea Utara,

Senegal, Swedia, Filipina, dan di tempat-tempat lain.
Bahasa
bahasa Vietnam
Agama
Mayoritas Kong Hu Cu dan Buddhis Mahayana (khususnya aliran Negeri Murni, dan beberapa sinkretis yang diilhami oleh Zen); dengan minoritas Katolik Roma, Protestan, Hoa Hao dan Cao Đài. Meskipun pemeluk Islam Sunni dan versi setempat Islam Bashi biasanya adalah penduduk minoritas etnis Cham, ada pula beberapa etnis Vietnam yang beragama Islam di barat daya.
Kelompok etnik terkait
Untuk rujukan historis yang samar-samar, lihat pula Suku Yue

Di Republik Rakyat Cina, mereka termasuk kelompok minoritas yang diakui yang khususnya berbasis di Provinsi Guangxi dan yang dikenal dalam bahasa Mandarin melalui nama turunan mereka Jing/Gin (京) atau "Jingzu"/"Ginzu" (京族).

Meskipun secara geografis dan linguistik mereka yang disebut sebagai orang Asia Tenggara, dominasi dan pengaruh yang lama dari orang-orang Tionghoa telah membuat mereka secara budaya lebih dekat dengan orang-orang Asia Timur, atau secara lebih spesifik tetangga-tetangga mereka yang terdekat di sebelah utara, yaitu suku-suku bangsa di Tiongkok Selatan dan suku-suku lainnya yang berada di sekitar Tiongkok Selatan.

Asal-usul

Menurut legenda, orang Vietnam pertama adalah keturunan raja naga Lạc Long Quân dan roh dari surga Âu Cơ. Mereka menikah dan mempunyai 100 butir telur, dan dari telur-telur itu menetaslah 100 orang anak. Anak lelaki tertua mereka Hùng Vương memerintah sebagai raja Vietnam yang pertama. Para nenek moyang rakyat Vietnam ini bermigrasi dari Tiongkok selatan sekarang ke delta Sungai Merah dan bercampur dengan para penduduk asli setempat.

Pada 258 SM, An Dương Vương mendirikan kerajaan Âu Lạc di wilayah yang kini dikenal sebagai Vietnam bagian utara. Pada 208 SM, Zhao Tuo (Hanzi: 赵佗dikenal sebagai Triệu Đà dalam bahasa Vietnam), seorang bekas jenderal Dinasti Qin dari Tiongkok, bersekutu dengan pemimpin-pemimpin dari suku bangsa Yue di daerah yang dikenal sebagai Guangdong sekarang dan menyatakan dirinya sebagai Raja Yue Selatan. Ia mengalahkan An Dương Vương dan kemudian menggabungkan Âu Lạc dengan wilayah-wilayah di Tiongkok selatan dan menamai kerajaannya Nam Việt, atau Yue Selatan (南越). (Nam berarti selatan). Việt adalah kata yang sama dengan Yue 越, dalam pelafalan Yue di Tiongkok kuno dan sebagian dari dialek-dialek di selatan Tiongkok. Istilah ini digunakan oleh berbagai penduduk di wilayah selatan Tiongkok, termasuk wilayah-wilayah di Vietnam utara.

Penyebaran

Etnis Vietnam aslinya berasal dari Vietnam utara dan Tiongkok selatan. Dalam tempo beberapa abad kelompok ini telah menaklukkan banyak wilayah yang dulunya merupakan kepunyaan Kerajaan Champa dan Kekaisaran Khmer. Mereka merupakan kelompok etnis yang dominan di kebanyakan provinsi Vietnam, dan jumlahnya cukup besar di Kamboja. Di bawah Khmer Rouge di Kamboja, mereka adalah kelompok yang paling dianiaya. Puluhan ribu orang dibunuh dalam sebuah pembantaian yang diorganisir rezim itu. Kebanyakan dari mereka yang berhasil selamat melarikan diri ke Vietnam.

Pada abad ke-16, beberapa orang Vietnam bermigrasi ke Thailand dan Tiongkok. Di Tiongkok, meskipun mereka lebih terpengaruh budaya Tiongkok, keturunan mereka masih dapat berbahasa Vietnam dan membentuk suku Gin di Tiongkok. Mereka termasuk kelompok-kelompok minoritas yang diakui di Republik Rakyat Tiongkok yang khususnya tinggal di atau di sekitar Provinsi Guangxi.

Ketika Perancis meninggalkan Vietnam pada 1954, sejumlah orang Vietnam bermigrasi ke Perancis. Namun demikian,, di Perancis sudah ada sejumlah etnis Vietnam yang menetap atau belajar di Perancis sejak setidak-tidaknya akhir Perang Dunia I. Sebagai akibat dari pembagian Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, hampir satu juta orang Vietnam bermigrasi dari utara ke selatan untuk melarikan diri dari penganiayaan yang sesungguhnya ataupun yang hanya diduga akan terjadi. Sementara itu, sekelompok orang selatan dalam jumlah yang jauh lebih kecil bergabung dengan pihak utara.

Akhir Perang Vietnam mendorong banyak orang lainnya untuk meninggalkan negara itu. Banyak yang kemudian menetap di Amerika Utara, Eropa Barat dan Australia. Puluhan ribu dikirim untuk bekerja atau belajar di Eropa Tengah dan Eropa Timur dan belakangan menetap di sana, sebagian terbesar di antaranya dari utara atau mereka yang tinggal di Vietnam yang dipersatukan kembali setelah 1975.

Lihat pula