Southern Cross (pesawat)
Southern Cross adalah pesawat monoplane (bersayap tunggal), dengan tiga mesin, Fokker F.VIIb-3m, seperti Josephine Ford. [1] [1] Southern Cross memiliki bentangan sayap sepanjang 71 kaki,3 inci (± 25 meter) dan panjang 47 kaki, 7 inci (± 17 meter).[1] Kecepatan jelajahnya adalah 111 mph (178 km/jam).[1] Kingsford Smith melengengkapi pesawat dengan radio dan perangkat navigasi, diantaranya tiga buah kompas pengendali dan dua buah drift meters (alat navigasi untuk membantu pilot tetap berada di jalurnya).[1] [2]
Nama
Nama asli Southern Cross adalah Detroiter, sebelumnya pesawat tersebut merupakan salah satu dari dua pesawat yang dibeli oleh penjelajah kutub George Hubert Wilkins, untuk ekpedisi tahun 1926 melintasi Laut Arktik.[1] Demi meliput pesawat-pesawat tersebut, seorang wartawan masuk kebagian belakang baling-baling Detroiter yang sedang berputar dan tercabik-cabik.[1] Selama ekspedisi tersebut, Detroiter mengalami kerusakan mesin dan jatuh.[1]
Ekspedisi lintas Samudra Pasifik
Penerbangan pertama melintasi Samudra Pasifik dilakukan pada tahun 1928 oleh Southern Cross.[1] Dua orang Amerika, Harry Lyon dan James Warner, mendaftar sebagai navigator dan operator radio, mereka sudah siap untuk menaklukkan Pasifik.[1] Pagi-pagi sekali tanggal 31 Mei 1928, Southern Cross meninggalkan Oakland, California.[1] Empat orang pria berdesakan di dalam kokpit yang sempit.[1] Satu-satunya cara agar mereka bisa berkomunikasi di antara deru mesin adalah menggunakan isyarat tangan dan tulisan. Setelah 26 jam di Udara, mereka mendarat di Oahu, salah satu pulau di Hawai.[1]
Hari berikutnya, mereka berangkat menjelajahi rute terpanjang dari perjalanan tersebut—5.120 km dari Hawai ke Fiji.[1] Setelah 33 jam, dimana pesawat tersebut diterjang badai tropis dan tersumbatnya saluran bahan bakar hampir saja mematikan salah satu mesin, Southern Cross tiba di Pulau Suva dan menjadi pesawat pertama yang mendarat di Kepulauan Fiji.[1]
Dua hari kemudian, mereka memulai perjalanan terakhir mereka.[1] Southern Corss terobang-ambing di udara selama berjam-jam melawan badai yang begitu ganas hingga harus dikendalikan oleh dua orang yaitu Kingsford-Smith dan Ulm.[1] Akan tetapi pada tanggal 9 Juni, puku 10.50 pagi mereka mendarat di Eagle Farm, Brisbane, Australia, di mana ribuan orang sudah menunggu.[1] Keempat penerbang diarak penuh sukacita keliling kota.[1]
Mereka berhasil menjelajah sejauh 11.840 km dengan waktu terbang 83 jam, 15 menit, dan mencatat rekor dunia yang baru.[1] Untuk menghargai pencapaian tersebut, G.Allan Hancock memberikan Southern Cross kepada Kingsford-Smith dan Ulm.[1]
Replika
Lindsay Barton dan Tony Schwerdt adalah pilot yang menerbangkan replika Southern Cross dan Keith Hewison insinyur yang membuat pesawat replika sesuai dengan ukuran aslinya, replika yang dibangun Belanda 1925 Fokker - Model resmi FVI-II-3m (tiga mesin). Ini pesawat terbang replika terbesar di dunia, dengan lebar sayap 21,8 meter. [2]