Amperemeter
Ammeter adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik pada sirkuit elektrik. Arus listrik diukur pada ampere (A), berdasarkan nama penemunya. Alat yang digunakan untuk mengukur arus yang lebih kecil, pada miliampere, atau jarak mikroampere, dinamakan sebagai miliammeter atau microammeter. Ammeter yang paling awal adalah alat laboratorium yang dihubungkan pada medan magnet bumi untuk beroperasi. Pada akhir abad ke-19, alat yang telah dimodifikasi didesain agar dapat tempatkan pada posisi bagaimanapun dan dapat menhasilkan pengukuran yang akurat pada sistem tenaga listrik.
Sejarah
Hubungan antara arus listrik, medan magnet, dan gaya fisika pertama sekali ditemukan oleh Hans Christian Ørsted yang, pada tahun 1820, mengobservasi sebuah jarum kompas yang berbelok dari menunjukkan arah Utara ketika arus dialirkan pada kawat yang berdekatan. Galvanometer yang digunakan untuk mengukur arus menggunakan efek ini, dimana mengembalikan gaya pembalikkan jarum pada posisi nol disediakan oleh medan magnet bumi, membuat alat ini hanya dapat dipergunakan ketika dihubungkan dengan medan bumi. Sensitifitas dari alat ini ditingkatkan dengan menggunakan kawat tambahan untuk meningkatkan efek yang terjadi - alat ini kemudian dinamakan "multipliers".[1]
Beberapa Tipe
Galvanometer D'Arsonval adalah sebuah ammeter gulungan bergerak. ini menggunakan perputaran magnet. Bentuk modern dari alat ini dikembangkan oleh Edward Weston, dan menggunakan dua sumber spiral untuk menyediakan gaya balik. dengan memelihara jarak udara yang sama antara inti besi dari alat dan kutub dari magnet permanennya, alat ini memiliki linearitas dan akurasi yang cukup bagus. Pergerakan meteran dasar dapat dibelokkan berskala penuh untuk arus dari kira-kira 25 microampere sampai 10 miliampere dan memiliki skala linear.[2]
Ammeter besi bergerak menggunakan potongan besi yang berpindah ketika bertindak atas gaya elektromagnetik dari kumparan tetap dari kawat tersebut. Tipe dari Meter ini merespon pada arus DC dan juga AC {berbeda dengan ammeter kumparan bergerak yang hanya berkerja pada DC saja). Elemen besi terdiri dari baling-baling yang bergerak dikaitkan pada penunjuk, dan baling-baling tetap, dikelilingi oleh kumparan. Sebagai arus AC maupun DC yang mengalir melalui kumparan dan menginduksikan medan magnet pada kedua baling-baling, baling-baling saling menolak dan baling-baling itu kemudian berbelok melawan gaya pemulihan yang disediakan oleh sumber yang berbentuk sekrup.[2] skala non-linear pada meteran ini membuat mereka tidak terkenal.
Pergerakan elektrodinamik menggunakan elektromagnet ketimbang magnet permanen dari pergerakan d'Arsonval. Alat ini dapat merespon baik arus AC maupun DC.[2]
In a hot-wire ammeter, a current passes through a wire which expands as it heats. Although these instruments have slow response time and low accuracy, they were sometimes used in measuring radio-frequency current.[2]
Pada ammeter hot-wire, arus melewati sebuah kabel yang memuai karena panasnya. Walaupun alat ini memiliki respon waktu yang lambat dan akurasi rendah, mereka juga sering menggunakan pengukuran arus frekuesi radio.[2]
Desain ammeter digital menggunakan pengubah analog ke digital untuk mengukur voltase melewati resitor; tampilan digital dikalibrasi untuk membaca arus yang melewati kawat.