Drs. H. Ahmad Syadali merupakan rektor IAIN Jakarta periode 1984-1992 menggantikan Prof. Dr. Harun Nasution. Harun Nasution yang memunculkan gagasan untuk mengembangkan IAIN menjadi Universitas.

Ahmad Syadali
Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Masa jabatan
1984 – 1992
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Tradisi intelektual yang digagas oleh Prof. Dr. Harun Nasution ini kemudian dilanjutkan pada rektor setelahnya, Drs. H. Ahmad Syadali. Menurut Syadali, yang menjabat rektor selama dua periode ini berturut-turut (1984-1992), pemikiran dan ide Harun Nasution akan mustahil tertancap di IAIN tanpa ada condition of possibility (kondisi yang memungkinkan) yang mendukung bagi realisasi dan internalisasi ide-ide tersebut. Oleh karena itu Syadali banyak memberikan fasilitas dan sarana yang mendorong arah realisasi gagasan Harun Nasution ini, yaitu dengan cara membuat forum-forum dan seminar.

Kridit poin lainnya yang perlu dicatat adalah kegigihannya, inisiatif, dan keberhasilannya dalam menjaga asset-aset milik IAIN. Upaya Syadali ini berdasarkan pada pandangan bahwa dalam mengembangkan IAIN ke depan memerlukan dukungan sarana dan prasarana, khususnya lahan tanah yang kian hari makin mahal.

Ketika Ahamd Syadali menyerahkan jabatan rektor kepada Prof. Dr. Quraish Shihab, MA pada tahun 1992, relasi sosial-politik umat islam dengan pemerintahan orde baru dipuncak kemesraan. Sebagai rektor dan sosok keulamaan yang menonjol, Quraish Shihab mampu menciptakan imej yang baik dimata pemerintahan, sehingga akhirnya orang nomor satu direpublik saat itu, Presiden Soeharto, pun menyempatkan hadir di kampus IAIN Jakarta pada tanggal 29 Juli 1996 dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-39 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.