Iket atau penutup kepala dari kain merupakan bagian dari kelengkapan sehari-hari pria di pulau Jawa, sampai sekitar awal tahun 1900-an. Penggunaan iket bagi pria akil balik menjadi keharusan karena dipercaya melindungi mereka dari roh-roh jahat, selain untuk fungsi-fungsi praktis seperti wadah /pembungkus, selimut, bantalan untuk mengangkut beban di kepala dsb[1].

Iket ini dibuat dari kain batik segi empat yang dilipat sedemikian rupa menjadi model-model khas[1]. Terdapat perbedaan model iket untuk di Jawa Barat dan Jawa Tengah[1]. Ada beberapa model iket yang diberi nama-nama seperti barangbang semplak, parekos, atau porteng[1].

Referensi