Sulalatus Salatin

Revisi sejak 2 Desember 2011 13.22 oleh VoteITP (bicara | kontrib)

Sulalatu'l-Salatin (secara harafiah bermaksud Penurunan segala raja-raja)[1] merupakan karya dalam Bahasa Melayu dan menggunakan Abjad Jawi. Karya tulis ini memiliki sekurang-kurangnya 29 versi yang tersebar di antara lain di Inggris (10 di London, 1 di Manchester), Belanda (11 di Leiden, 1 di Amsterdam), Indonesia (5 di Jakarta), dan 1 di Rusia (Leningrad).

Salah satu potongan teks Sulalatu'l-Salatin

Sulalatu'l-Salatin bergaya penulisan seperti babad, di sana-sini terdapat penggambaran hiperbolik untuk membesarkan raja dan keluarganya. Namun demikian, naskah ini dianggap penting karena ia menggambarkan adat-istiadat kerajaan, silsilah raja dan sejarah Kerajaan Melayu dan boleh dikatakan menyerupai konsep Sejarah Sahih (Veritable History) Cina, yang mencatat sejarah dinasti sebelumnya.[2]

Versi naskah

Dari semua versi naskah yang ada, isinya bervariasi, baik pada fragmen, ada yang panjang dan ada yang pendek, tata letak cerita berbeda, transliterasi yang berbeda, bahkan ada versi salinan dari versi sebelumnya. Namun secara garis besarnya, naskah-naskah tersebut dapat dikelompokan atas:[3]

  1. Versi suntingan dari Abdullah bin Abdulkadir Munsyi tahun 1831.
  2. Versi suntingan dari Ed. Dulaurier tahun 1849
  3. Versi dari Shellabear.
  4. Versi dari Raffles 18, yang dipublikasikan oleh Richard Winstedt tahun 1938.
  5. Versi suntingan Raffles, yang diterjemahkan pertama kali oleh John Leyden dalam Bahasa Inggris tahun 1821.
  6. Versi suntingan Datuk Madjoindo, dicetak di Jakarta tahun 1959.
  7. Versi terjemahan kepada Bahasa Perancis tahun 1896.

Salah satu versi yang berkode Raffles 18 diterjemahkan (terjemahan bebas) ke dalam Bahasa Inggris dan diberi judul Malay Annals.[4] Namun versi yang pertama kali dicetak adalah hasil suntingan Abdullah bin Abdulkadir Munsyi di Singapura tahun 1831, kemudian disusul versi William Shellabear,[5] kemudian dari versi-versi yang berbahasa Inggris inilah kembali diterjemahkan dan lebih dikenal dengan judul Sejarah Melayu.

Perbandingan naskah

Sulalatu'l-Salatin versi Raffles maupun Shellabear pada dasarnya berisikan tentang klaim kekuasaan dan kompetisi dari para penguasa di Bumi Melayu.[6] Karya ini kemungkinan pertama kali ditulis sekitar abad ke-16,[7] menceritakan sejarah mengenai kebangkitan, kegemilangan dan kejatuhan zaman pemerintahan Melayu yang ditulis oleh beberapa orang pengarang Melayu.[8] Namun uraian teks pada naskah ini belum dapat memberikan penjelasan yang tepat dan benar, karena masih terdapat pertentangan dengan beberapa sumber primer sejarah lainnya seperti catatan yang dibuat oleh Portugal dan Belanda. Hal ini tidak lepas dari bahwa Sulalatu'l-Salatin telah mengalami perubahan yang dilakukan oleh beberapa pengarang berikutnya yang kemungkinan ada menambah dan mengurangkan isi teks pada naskah.[7]

Sulalatu'l-Salatin memiliki beberapa variasi versi, kemungkinan versi pendek, versi yang belum diselesaikan penulisnya atau sebaliknya versi panjang merupakan tambahan yang dibuat oleh penulis berikutnya.[3] Namun demikian secara keseluruhan Sulalatu'l-Salatin merupakan sebuah karya besar yang merangkumi beberapa cerita atau kisah lain yang berkaitan dengan Dunia Melayu, sebagaimana yang terdapat pada Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Siak dan sebagainya.

Rujukan

  1. ^ Marsden, W., (1811) The History of Sumatra, London.
  2. ^ Chinese history: a manual By Endymion Porter Wilkinson
  3. ^ a b Roolvink, R., (1967), The Variant Version of The Malay Annals, kitlv-journals.
  4. ^ Raffles, T.S., (1821), Malay annals (translated from the Malay language, by the late Dr. John Leyden).
  5. ^ Shellabear, W.G., (1915), Sejarah Malayu or the Malay annals, Methodist Publishing House
  6. ^ Wolters, O. W., (1999), History, culture, and region in Southeast Asian perspectives, SEAP Publications, ISBN 0877277257.
  7. ^ a b Milner, A., (2010), The Malays, John Wiley and Sons, ISBN 1444339036.
  8. ^ Pensejarahan Melayu: kajian tentang tradisi sejarah Melayu Nusantara "...ada Hikayat Melayu dibawa oleh orang dari Goa...."

Pranala luar