BB10

Revisi sejak 5 Desember 2011 15.22 oleh Bagaz RW (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{noref}} {{Infobox Lokomotif |image=Stoom locomotive B52.JPG |caption='''BB10''' |powertype=Uap |serialnumber=BB10 |fueltype=Kayu |gauge=1.067 mm |builder=H...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lokomotif uap BB10 merupakan generasi pertama dari lokomotif tipe Mallet yang beroperasi di Indonesia. Lokomotif ini dibeli oleh perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) sebanyak 16 buah dari dua pabrik yang berbeda. 12 lokomotif BB10 dibeli dari pabrik Hartmann (Jerman) dan 4 lokomotif BB10 dibeli dari pabrik Schwartzkopff (Jerman). Lokomotif ini didatangkan pada tahun 1899 – 1908. Lokomotif in menggunakan bahan bakar residu.

BB10
Berkas:Stoom locomotive B52.JPG
BB10
Jenis dan asal
Sumber tenagaUap
ProdusenHartmann, Chamnitz, Schwartzkopff Jerman
Nomor seriBB10
ModelBB10
Tanggal produksi899 – 1908
Jumlah diproduksi16
Data teknis
Konfigurasi:
 • Whyte0-4-4-2T
 • AARBB
 • UICBB
Lebar sepur1.067 mm
Diameter roda1050 mm
Panjang10,560 mm
Jenis bahan bakarKayu
Performansi
Daya mesin465 HP

Diawal kariernya, Lokomotif uap BB10 digunakan untuk menarik rangkaian kereta api yang mengangkut hasil bumi, perkebunan dan penumpang yang ada pada rute BogorBandung. Jalur kereta api rute BogorBandung dibuka pada tahun 1884. Lokomotif ini memiliki tekanan gandar yang sesuai dan cukup kuat untuk mendaki dan menyusuri jalur kereta api yang melalui topografi pegunungan. Lokomotif BB10 juga beroperasi di Rangkasbitung dan Banjar. Pada masa pemerintahan Jepang di Indonesia, lokomotif BB10 juga beroperasi di rute Saketi – Bayah (80 km). Pemerintah Jepang membangun jalan rel rute Saketi – Bayah (80 km) pada tahun 1942-1945 untuk mengangkut batu bara dari tambang batu bara Cikotok (Banten).

Lokomotif BB10 memiliki silinder uap tekanan tinggi dan silinder uap tekanan rendah yang terpisah. Kedua silinder ini menyalurkan uap untuk menggerakan roda-roda penggerak. Posisi roda penggerak ini terpisah pada dua bagian yang berbeda. Bagian pertama (depan), roda penggerak yang berada pada bogie tersendiri yang dapat bergerak ke kanan/kiri mengikuti jalur rel sedangkan bagian kedua (belakang), roda-roda penggerak yang fix pada frame lokomotif. Lokomtif BB10 memiliki susunan roda 0-4-4-2T. 0-4-4-2T artinya tidak memiliki roda idle di depan, 2 roda penggerak di depan, 2 roda penggerak di belakang dan 1 roda idle di belakang. Kode T berarti memiliki tangki. Lokomotif BB10 memiliki panjang 10560 mm, daya 465 HP (horse power) dan berat 44,1 ton. Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan 50 km/jam.

Dari 16 lokomotif BB10, saat ini hanya tersisa 1 buah, yaitu BB1012. Lokomotif BB10 12 dipajang di Museum Kereta Api Ambarawa (Jawa Tengah).

Lihat pula

Pranala luar