Rasa Sayang e

Revisi sejak 14 Desember 2011 13.31 oleh Smim90 (bicara | kontrib) (Kontroversi: masukkan maklumat)

Rasa Sayange atau Rasa Sayang-Sayange adalah lagu berbahasa melayu yang diklaim oleh pihak Indonesia berasal dari Maluku, Indonesia. Lagu ini merupakan lagu yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu oleh masyarakat melayu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi di antara masyarakat.

Jika didengarkan, lagu ini layaknya seperti sajak atau pantun yang bersahutan, yang merupakan tradisi lisan orang Melayu di Semenanjung Malaya dan Kepulauan Riau. Oleh karenanya banyak versi dari lagu ini karena liriknya dapat dibuat sendiri sesuai maksud dan tujuan dari lagu tersebut.

Namun dari liriknya tetap diawali oleh kalimat Rasa sayange rasa sayang sayange, Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange dan diakhir lagu ini liriknya selalu diakhiri dengan kalimat Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi... Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi.

Kontroversi

Lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara (Malay archipelago)[1], Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu "Rasa Sayange" adalah milik Indonesia karena ia merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi Maluku sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu adalah salah.[2] Gubernur melihat bukti otentik bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Maluku, dan setelah bukti tersebut terkumpul, akan diberikan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Indonesia. Bagaimanapun, bukti tersebut akhirnya ditemukan. 'Rasa Sayange' diketahui direkam pertama kali di perusahaan rekaman Lokananta Solo 1962. [3] Pada tanggal 11 November 2007, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia, Rais Yatim, mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik Indonesia [4]. Namun, ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa Malaysia menyebutkan bahwa mereka mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik bersama, antara Indonesia dan Malaysia[5].

Tentang bukti rekaman "Rasa Sayange", bukti lagu tersebut direkam oleh Lokananta, Solo, Indonesia pada tahun 1962 dalam piringan hitam Gramophone [6]. Rekaman master dari piringan ini masih disimpan oleh Perum PNRI Cabang Surakarta yang dahulunya adalah PN Lokananta. Namun ini tidak bisa dijadikan bukti kuat karena teks asli lirik lagu tidak pernah ditemukan. Ini dikenal sebagai rekaman pertama terhadap lagu ini. Piringan hitam tersebut didistribusikan sebagai souvenir kepada partisipan Asian Games ke 4 tahun 1962 di Jakarta, dan lagu "Rasa Sayange" adalah salah satu lagu rakyat Indonesia di piringan tersebut, bersama dengan lagu etnis lain Indonesia seperti Sorak-sorak Bergembira, O Ina ni Keke, dan Sengko Dainang.

Begitupun pelbagai dakwaan telah bertali arus mengenai empunya sebenar lagu Rasa Sayang ini, lagu ini sebelumnya pernah dinyanyikan dalam bahasa Hindi oleh Mohd Rafi dan Lata Mangeshkar dalam film Singapore 1960 arahan Shakti Samanta. Namun begitu, sesi pengambaran telah diadakan sejak tahun 1959 lagi di Singapura, yang mana ketika itu jelas Singapura berada di bawah Persekutuan Tanah Melayu. Filem ini juga merupakan filem Bollywood pertama yang diadakan sesi pengambaran secara penuh di luar daripada negara India iaitu di Singapura. Filem ini juga dalam bahasa Hindi disebut "Hai Pyar Ka Hi Naam Ra Sa". Ia dibintangi oleh Shammi Kapoor, Maria Menado dan Padmini.[7][8].

Dalam korus yang berlirik Hindi, lagu Rasa Sayang ini berbunyi sebagai: Rasa sayang re, Rasa sayang sayang re, Hey, pyar ka hee nam? (Hey, adakah ini dipanggil cinta?), Rasa sayang sayang re.

Lagu ini juga ditayangkan dalam film Insulinde, film yang menggambarkan Hindia Belanda tahun 1937 - 1940.[9]

Bagaimanapun, lagu tersebut telah lebih dulu digunakan dalam filem Melayu Rasa Sayang Eh yang diterbitkan pada tahun 1959[10][11], dan juga dinyanyikan dalam satu babak filem Antara Dua Darjat (1960) arahan Allahyarham Tan Sri P.Ramlee[12][13].

Lirik

Rasa Sayange

Refrain:
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Eee lihat Ambon dari jauh rasa sayang sayange

Bait:
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari...
Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri

Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur'an di waktu fajar...
Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar

Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi...
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi

Lihat pula

Referensi dan pranala luar