Ayatrohaedi

seorang seniman, sastrawan, dan budayawan Indonesia
Revisi sejak 30 Desember 2004 03.44 oleh Kandar (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ayatrohaedi dilahirkan di Jatiwangi, Majalengka tanggal 5 Desember 1939, menjadi mahasiswa Fakultas Sastra tahun 1959 mengambil Jurusan Ilmu Purbakala dan Sejarah Kuna Indonesia (sekarang Arkeologi). Setelah lulus tahun 1964 bekerja di Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Mojokerto. Pernah menjadi pengajar di Fakultas Sastra Universitas Pajajaran Bandung selama lima tahun, kemudian tahun 1972 kembali lagi ke Fakultas Sastra UI. Pada tahun 1978 meraih gelar doktor dari UI dengan mengajukan disertasi berjudul Bahasa Sunda di Daerah Cirebon: Sebuah Kajian Lokabasa. Menurut promotornya Prof. Dr. Amran Halim, disertasi ini merupakan disertasi pertama mengenai dialektologi di Asia Tenggara.

Ayatrohaedi pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Arkeologi (1983-1987), Pembantu Dekan Bidang Akademik (1999-2000), Pembantu Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) selama lima tahun (1989-1994). Ayatrohaedi juga banyak terlibat dalam kegiatan di bidang kebahasaan, kesusastraan, kesejarahan, kebudayaan dan kepurbakalaan.

Ayatrohaedi mulai menulis karya sastra (puisi, prosa) dalam bahasa Sunda tahun 1955 dan dalam bahasa Indonesia 1956. Hingga saat ini karyanya yang telah terbit antara lain Hujan Munggaran (1960), Kabogoh Téré (1967), Pamapag (1972). Karyanya dalam bahasa Indonesia antara lain Panji Segala Raja (1974), Pabila dan di mana (1976), Senandung Ombak (terjemahan, 1976), Kacamata Sang Singa (terjemahan, 1977). Karya non-fiksi antara lain Bahasa Sunda di Daerah Cirebon: Sebuah Kajian Lokabasa (disertasi 1978, diterbitkan 1985), Dialektologi: Sebuah Pengantar (1979, 1981), Tatabahasa Sunda (terjemahan karya D. K. Ardiwinata, 1985), Tatabahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda (terjemahan karya J. Kats dan R. Suriadiraja, 1986).