Basa IV Balai Tapan, Pesisir Selatan

Basa Ampek Balai Tapan
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenPesisir Selatan
Populasi
 • Total25,350 jiwa jiwa
Luas677,50 KM²
Kepadatan37,4 jiwa/km²
Nagari/kelurahan20 Kenagarian


Administatif

Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan (atau biasa disebut Tapan saja) adalah sebuah Kecamatan yang terletak di bagian selatan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat yang secara administratif wilayahnya adalah wilayah Nagari (bahasa Minangkabau, Bahasa Tapan = N'ghing) Tapan.

Meski Nagari Tapan merupakan sebuah nagari adat, namun secara administrasi Nagari Tapan atau Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan terbagi atas 20 Pemerintahan Nagari (Berdasarkan Perda Kabupaten Pesisir Selatan Juni 2011) yaitu antara lain :

1. Nagari Sungai Gambir Sako Tapan

2. Nagari Limau Purut Tapan

3. Nagari Talang Belarik Tapan

4. Nagari Tebing Tinggi Tapan

5. Nagari Binjai Tapan

6. Nagari Talang Koto Pulai Tapan

7. Nagari Sungai Pinang Tapan

8. Nagari Kampung Tengah Tapan

9. Nagari Batang Arah Tapan

10. Nagari Bukit Buai Tapan

11. Nagari Ampang Tulak Tapan

12. Nagari Riak Danau Tapan

13. Nagari Batang Batuang Tapan

14. Nagari Pasar Tapan

15. Nagari Tanjung Pondok Tapan

16. Nagari Tapan

17. Nagari Koto Enau Tapan

18. Nagari Dusun Baru Tapan

19. Nagari Kubu Tapan

20. Nagari Simpang Gunuang Tapan

Jarak Tapan ke Kota terdekat

Posisi Tapan sangat strategis karena berada pada persimpangan tiga provinsi, yaitu Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu. Tapan menjadi jalur utama yang menghubungkan Kota Painan di Pesisir Selatan Sumatera Barat, Kota Sungai Penuh di Kerinci Jambi dan Mukomuko di Bengkulu. Jarak Tapan dengan kota sekitarnya sebagai berikut:

Padang : ± 212 km (ke arah utara)

Painan : ± 140 km (ke arah utara)

Mukomuko Provinsi Bengkulu : ± 60 km (ke arah selatan)

Sungai Penuh Kerinci Provinsi Jambi : ± 64 km (ke arah timur)

Batas-batas

Utara : Kecamatan Pancung Soal

Selatan : Kecamatan Lunang Silaut

Timur : Kota Sungai Penuh & Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

Barat : Samudera Indonesia, Kecamatan Pancung Soal & Kecamatan Lunang Silaut


Geografis

Secara geografis, daerah Tapan berada pada dataran rendah pesisir barat Pulau Sumatera, dengan kontur wilayah beragam, mulai dari dataran bergambut di bagian barat hingga selatan dan perbukitan rendah pada bagian utara hingga tinggi di bagian timur yang merupakan bagian dari gugusan Bukit Barisan.

Dengan iklim tropis dan curah hujan tinggi, semakin ke arah timur suhu udara di Tapan semakin rendah karena semakin tinggi mengarah ke Dataran Tinggi Kerinci.


Perekonomian

Perekonomian masyarakat Tapan sebagian besar adalah pertanian, dengan bertani Padi adalah mata pencarian utama masyarakat Tapan, diikuti Jagung, Palawija serta sebagian kecil buah-buahan seperti Semangka (karamojo).


Disamping itu potensi perkebunan juga menjadi mata pencarian masyarakat Tapan, yakni perkebunan Karet (parah) dan sekarang semakin berkembangnya perkebunah Sawit dan Kakao (cokelat). Serta yang telah terkenal lama serta menjadi ikon dan oleh-oleh dari Tapan yaitu Petai (ptai) dan Jengkol (jighiang) meski sekarang produksinya semakin berkurang.


Sosial Budaya

Menurut Adat N’ghing Tapan, masyarakat Tapan dibagi atas 4 (empat) suku, yakni Caniago, Mlayu Gdang, Mlayu Kcik dan Sikumbang. Masing-masing suku dipimpin oleh datuk yang dikenal dengan Basa Ampek Balai dengan Machudum Sati sebagai Orang Tua Adat Nagari (Ughang Tuo Adat N’ghing) Tapan. Tiap-tiap suku dibagi atas beberapa kaum yang masing-masing kaum dipimpin oleh seorang Ninik Mamak (Pamakung).

Bahasa yang digunakan masyarakat Tapan adalah Bahasa Minangkabau dalam Dialek Tapan, yakni dialek yang juga digunakan oleh Masyarakat Sekitarnya seperti Inderapura, Mukomuko (dengan perbedaan sekitar 5%), Lunang, Silaut, Lubuk Pinang,(dengan perbedaan sekitar 10 %).

Oleh : http://pondokbinjai.wordpress.com/