Abdullah bin Umar

Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
Revisi sejak 2 Januari 2007 08.41 oleh Andri.h (bicara | kontrib) (+kat(s))

Abdullah bin Umar (lahir 612 - wafat 693/696 atau 72/73 H) adalah anak Umar bin Khattab, masuk Islam bersama ayahnya, sedang ia masih kecil. Pada usia 13 tahun, ia ingin menyertai ayahnya dalam Perang Badar. Namun, Rasulullah menolaknya.

Perang pertama yang diikutinya adalah Perang Khandaq. Kemdian ikut berperang bersama Ja'far bin Abu Thalib dalam perang Muktah, dan ia datang pula dalam Perang Yarmuk, ia menaklukan Mesir, dan daerah lain di Afrika.

Beliau adalah seorang Sahabat Nabi yang dikenal sebagai periwayat hadits terbanyak kedua setelah Abu Hurairah, yaitu sebanyak 2.630 hadits, karena beliau selalu mengikuti jejak-jejak Rasulullah kemana ia pergi. Bahkan, Aisyah, istri Rasulullah memujinya dan berkata :"Tak seorang pun mengikuti jejak langkah Rasulullah di tempat-tempat pemberhentiannya, seperti yang telah dilakukan Ibnu Umar". Tabi'in yang paling banyak meriwayatkan darinya ialah Salim dan hamba sahayanya Nafi'.

Pujian terhadap keshalehannya muncul dari orang-orang saleh. Jabir bin Abdullah berkata :" Tidak ada di antara kami disenangi oleh dunia dan senang kepadanya, kecuali Umar dan putranya Abdullah."

Ia hidup sampai 60 tahun setelah wafatnya Rasulullah dan biasanya memberi fatwa pada musim haji atau lainnya. Ia wafat dalam usia lebih dari 80 tahun.