Ignatius Slamet Riyadi

Revisi sejak 3 Januari 2007 05.26 oleh Sutan Tan (bicara | kontrib) (Halaman baru: '''Ignatius Slamet Rijadi''' ( Lahir di Solo: Jawa Tengah ,26 Juli 1927 - Gugur di Ambon ,4 Nopember 1950 ) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia , merupakan anak Idris Prawiro...)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ignatius Slamet Rijadi ( Lahir di Solo: Jawa Tengah ,26 Juli 1927 - Gugur di Ambon ,4 Nopember 1950 ) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia , merupakan anak Idris Prawiropralebdo seorang perwira anggota legium Kesunanan Solo. Pemuda Slamet Rijadi sangat menonjol kecakapan dan keberaniannya, terutama setelah Jepang bertekuk lutut dan kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Pada suatu peristiwa saat akan diadakannya peralihan kekuasaan di Solo oleh Jepang yang dipimpin oleh Tyokan Watanabe yang merencanakan untuk mengembalikan kekuasaan sipil kepada kedua kerajaan yang berkedudukan di Surakarta , yaitu Kesultanan dan Kesunanan, akan tetapi rakyat tidak puas. Para pemuda telah bertekad untuk mengadakan perebutan senjata dari tangan Jepang, maka rakyat mengutus Muljadi Djojomartono dan dikawal oleh pemuda Suadi untuk melakukan perundingan di Markas Ken Pei Tai ( polisi militer Jepang ) yang dijaga ketat. Tetapi sebelum utusan tersebut tiba di Markas , seorang pemuda sudah berhasil menerobos kedalam Markas dengan meloncati tembok dan membongkar atap Markas Ken Pei Tai, tercenganglah pihak Jepang, pemuda itu bernama Slamet Rijadi.