Proyek

usaha kolaborasi yang seringkali melibatkan penelitian atau rancangan, yang direncanakan dengan hati-hati untuk mencapai tujuan tertentu
Revisi sejak 12 Januari 2012 07.31 oleh Axlpce (bicara | kontrib)

Suatu proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan biasanya didefinisikan sebagai sebuah usaha kolaboratif dan juga seringkali melibatkan penelitian atau desain, yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu [1]. Proyek dapat juga didefinisikan sebagai usaha sementara,temporer, dan bukan permanen, yang memiliki sasaran khusus dengan waktu pelaksanaan yang tegas [2] Contoh proyek yang terkenal antara lain adalah Proyek Manhattan untuk pengembangan senjata nuklir pertama serta Program Apollo untuk mendaratkan manusia di bulan.

Ikthisar

Kata proyek berasal dari kata Latin projectum dari proicere kata kerja Latin, "untuk membuang sesuatu ke depan" yang pada awalnya berasal dari kata pro-, yang menunjukkan sesuatu yang mendahului tindakan dari bagian berikutnya dari suatu kata dalam suatu waktu (paralel dengan bahasa Yunani πρό ) dan iacere yang artinya "melemparkan". Kata "proyek" sehingga sebenarnya asal katanya berarti "sesuatu yang datang sebelum apa pun yang terjadi".

Pengunaan Spesifik

Sekolah dan Perguruan Tinggi

Pada sekolah, Perguruan Tinggi dan lembaga pendidikan yang bekerja independen yang terlibat dalam tugas esai. Hal ini membutuhkan siswa untuk melakukan sendiri analisa dan mencari fakta, baik dari perpustakaan / internet, penelitian atau dari pengumpulan data secara empiris. Laporan tertulis yang berasal dari proyek biasanya dalam bentuk disertasi, yang akan mengandung bagian pada awal proyek, metode penyelidikan, analisis, temuan dan kesimpulan.

Dalam manajemen proyek, proyek merupakan sebagai usaha sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk layanan, unik atau hasil [3]. Definisi yang lain adalah pengelolaan lingkungan yang dibuat untuk tujuan memberikan satu atau lebih produk bisnis sesuai dengan kasus bisnis tertentu. Tujuan proyek mendefinisikan status target pada akhir proyek, mencapai yang dianggap perlu untuk mencapai manfaat yang direncanakan. Mereka dapat dirumuskan sebagai kriteria SMART [6]: Spesifik, terukur (atau setidaknya dievaluasi) prestasi, Dapat dicapai (Achievable), realistis (mengingat kondisi saat sumber daya organisasi) dan Waktu yang ditentukan(dibatasi). Evaluasi (pengukuran) terjadi pada penutupan proyek. Namun seorang pengendali proyek (Project Control) pada kemajuan proyek harus perlu dilakukan dengan melakukan monitoring dan evaluasi. Hal ini juga diperhatikan bahwa metode SMART adalah yang paling baik diterapkan untuk proyek-proyek inovasi.

Proyek Rekayasa dan / atau Konstruksi

Dalam proyek-proyek Konstruksi dan atau rekayasa, di banyak negara, khususnya untuk Indonesia didefinisikan oleh undang-undang Republik Indonesia No 18 [4], yang mengharuskan bahwa proyek-proyek tersebut harus dilakukan oleh para insinyur terdaftar dan / atau perusahaan konstruksi / rekayasa yang terdaftar. Artinya, perusahaan ini mempunyai lisensi atau ijin untuk melaksanakan pekerjaan seperti desain dan konstruksi pengairan, bangunan, pembangkit listrik, fasilitas industri, instalasi dan jaringanlistrik, infrastruktur transportasi dan sejenisnya. Ruang lingkup dari proyek ini adalah ditentukan dalam kontrak antara pemilik dan pihak rekayasa dan/atau konstruksi. Sebagai sebuah aturan, sebuah proyek rekayasa biasanya dipecah ke dalam bagain desain dan konstruksi. Output dari proses Desain adalah gambar, perhitungan, dan semua dokumentasi desain lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tahap berikutnya. Tahap selanjutnya kemudian akan dilakukan oleh konstruktor atau pengembang yang kemudian akan membangun rencana ini menjadi dalam bentuk yang nyata.

Catatan kaki