Proto-Melayu
Proto-Melayu adalah nama yang pernah diberi kepada "gelombang" pertama dari dua "gelombang" migrasi yang dulu diperkirakan terjadi dalam pendudukan Nusantara oleh penutur bahasa Austronesia. Menurut teori "dua gelombang" ini, dalam Proto Melayu di Indonesia dimasukkan : Toraja (Sulawesi Selatan), Sasak (Lombok), Dayak (Kalimantan Tengah), Batak (Sumatera Utara), Nias (pantai barat Sumatera Utara), Rejang, dll.
Wawasan ini tidak lagi dianggap. Para arkeolog sudah menyimpulkan bahwa tidak ada dasar arkeologis yang berarti yang menunjukkan adanya perbedaan antara Proto- dan Deutero-Melayu.[1]
Di Malaysia, istilah "Melayu Proto" masih dipakai untuk menunjuk salah satu dari 3 golongan yang dikelompokkan dalam apa yang oleh pemerintah disebut "Orang Asli".