Klaten (kota)

ibu kota Kabupaten Klaten, Indonesia
Revisi sejak 23 Januari 2012 20.02 oleh Rzqempire (bicara | kontrib)

Kota Klaten adalah ibukota Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Jumlah penduduknya 123.463 jiwa pada tahun 2010 dengan luas 33,72 km² yang terbagi atas 3 kecamatan. Kota Klaten merupakan bekas kota administratif yang keberadaannya secara administratif dipertahankan hingga sekarang sebagai ibukota Kabupaten Klaten, karena sekarang tidak ada lagi Kecamatan Klaten yang dahulu menjadi ibukotanya.

Geografi

Kota Klaten terletak di tenggara Gunung Merapi, gunung berapi yang teraktif di pulau Jawa. Secara geografis, Kota Klaten terletak di koordinat 7°70389′S 110°601804′E / 1180.150°S 10140.067°E / -1180.150; 10140.067 Coordinates: latitude minutes >= 60
Coordinates: longitude minutes >= 60
{{#coordinates:}}: lintang salah berketinggian 150 mdpl. Keadaan iklim Kota Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28°-30° Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya, dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350 mm) dan curah hujan terrendah bulan Juli (8 mm).

Pembagian Administrasi

Kota Klaten terdiri atas 3 kecamatan, yang dibagi lagi atas 29 desa dan kelurahan. Kecamatan di Kota Klaten:

  1. Klaten Utara
  2. Klaten Tengah
  3. Klaten Selatan

Sejarah

Kota Klaten dibentuk berdasarkan PP 41/1986[1] dan PP 33/2003. Cikal bakal kota ini adalah dari Kecamatan Klaten yang kemudian dimekarkan sebagai kota administratif dengan menggandeng beberapa kecamatan di sekelilingnya. Pada tanggal 17 september 1986, Presiden Soeharto mengumumkan dibentuknya Kota Administratif Klaten yang juga sebagai bagian dari Kabupaten Klaten. Dalam statusnya menjadi kotif, Kota Klaten berkembang cukup pesat. Beberapa perumahan dibangun di area pinggir kota, sementara di pusat kota dibangun Plasa Klaten, renovasi Pasar Kota Klaten, dan penataan wajah kota. Namun setelah masuk era reformasi, status kota administratif dihilangkan, dan Kota Klaten tetap sebagai ibukota Kabupaten Klaten dengan hanya menghilangkan status kota administratifnya berdasarkan PP 33/2003. Kota Klaten juga menjadi salah satu penyumbang cikal bakal berdirinya Universitas Gadjah Mada, karena beberapa fakultas di UGM seperti Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi merupakan hasil leburan dari beberapa sekolah tinggi kesehatan di Kota Klaten, dengan laboratorium di RSUP Soeradji Tirtonegoro (dahulu RS Tegalyoso).[2]

Ekonomi

Secara garis besar, Kota Klaten bukan merupakan kota industri maupun perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri hanya terpusat di Jl. Diponegoro (Jl. Lingkar Selatan). Kota Klaten sempat booming dengan perdagangan tanaman hiasnya, terutama Anthurium, yang juga merebak di Kabupaten Karanganyar. Kota yang terletak di antara Yogyakarta dan Solo ini sebagai kota transit antara dua kota besar terebut. Pusat keramaian ekonomi tersebar di beberapa pasar-pasar tradisional dan pasar modern.

Bahasa dan Budaya

Bahasa masyarakat Kota Klaten yang digunakan umumnya adalah bahasa Jawa, karena letaknya yang diapit oleh 2 kota besar bekas ibukota kerajaan berbudaya Jawa. Mayoritas penduduknya adalah penganut Islam, kemudian Kristen, Katolik, dan sebagian kecil Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu.

Pariwisata

Kota Klaten memiliki beberapa tempat wisata. Kolam renang Tirta Harapan di Ngingas, Klaten Utara; Plasa Klaten di Klaten Tengah; Monumen Juang 45 di Jl. Veteran, Klaten Utara; Menara Air Jonggrangan di Klaten Utara; Rumah Bukit Kapur di Klaten Tengah; dll.

Pendidikan

Latar belakang Kota Klaten yang dulunya merupakan kota pelajar, walaupun kini bukan merupakan kota pelajar, namun prestasinya tetap dapat dibanggakan. Sekolah-sekolah di Kota Klaten merupakan salah satu sekolah favorit di Jawa Tengah. Perguruan tinggi yang ada di Kota Klaten antara lain Universitas Widya Dharma, STIKES Muhammadiyah Klaten, Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten, STAIM Klaten, dll.

Olah Raga

Terdapat 1 stadion dan 2 GOR. Stadion Trikoyo terletak di Jl. Merbabu, Klaten Selatan. GOR Gelarsena dan GOR SMAN 3 (bekas GOR SPG) berada di Jl. Mayor Sunaryo, Klaten Utara. Aktivitas olah raga di kota ini utamanya adalah sepak bola, futsal, dan badminton. Namun di Kota Klaten juga terdapat Lapangan Panahan Krido Busoro di Jl. Manahan, Klaten Utara. Dari lapangan panahan ini beberapa kali tercetak atlet panahan Jawa Tengah, yang juga beberapa kali sebagai tempat latihan atlet panahan nasional.

Kuliner

Makanan khas dari kota ini adalah ayam panggang & ayam bakar yang sudah terkenal. Banyak warung-warung makan yang menyediakan menu ini. Selain itu, soto ayam juga menjadi ikon Kota Klaten. Hampir di tiap sudut jalan dapat dijumpai penjaja soto ayam. Yang terkenal adalah soto ayam Pak Min Klaten.

Transportasi

Terdapat angkutan kota (angkot) dengan beberapa jalur trayek yang melayani wilayah Kota Klaten dan sebagian di kecamatan sekelilingnya. Angkot terpusat di Terminal Angkutan Kota di Jl. Rajawali, Klaten Tengah. Bus-bus baik yang melayani dalam provinsi (AKDP) maupun antarprovinsi (AKAP) terpusat di Terminal Klaten, Klaten Utara. Sementara di sisi selatan kota terdapat sub-Terminal Bendogantungan, Klaten Selatan. Banyak bus-bus yang berbandar di Terminal Klaten, karena Terminal Klaten merupakan terminal tipe A yang melayani transportasi antarkota, antarprovinsi, dan antarpulau. Beberapa travel minibus juga berpusat di sini. Stasiun Klaten dan Stasiun Ketandan merupakan 2 stasiun yang ada di Kota Klaten. Kapasitas Stasiun Klaten bukan sebagai stasiun besar, namun sering kali terjadi membludaknya penumpang akibat animo masyarakat yang besar terhadap moda transportasi ini. Banyak pelajar yang memanfaatkan bus sekolah yang beroperasi setiap pagi sebelum jam masuk sekolah. Selain itu, juga ada mobil antar-jemput bagi warga yang biasanya tinggal di perumahan. Becak dan andong tetap terjaga kelestariannya. Becak masih dengan mudah dapat ditemukan di persimpangan jalan. Andong kini hanya terdapat di Terminal Angkutan Kota.

Akomodasi

Kota Klaten yang merupakan salah satu kota transit menyediakan banyak pilihan tempat menginap, seperti Hotel Bima, Hotel Arjuna, dan Hotel Perdana.

Media Lokal

Televisi

Klaten TV yang berpusat di Ngingas, Klaten Utara, sempat mengudara di kanal 7 VHF, namun menghilang karena terkendala perizinan frekuensi.

Surat kabar

Surat kabar yang beredar di Kota Klaten antara lain:

  • Koran Klaten adalah surat kabar yang terbit di Klaten.

Radio

Stasiun Radio yang ada di Kota Klaten diantaranya adalah RSPD, RWK FM, Candisewu FM, Salma FM, IC FM, Arjuna FM, X-Radio FM, S-MUT FM, dan lain-lain.

Referensi

  1. ^ "PP 41/1986". ditjenpum.go.id. 
  2. ^ "Sejarah UGM". ugm.ac.id. 

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link FA