F-15 Eagle
F-15 Eagle adalah pesawat tempur taktis segala cuaca yang dirancang untuk menciptakan dan mempertahankan superioritas udara dalam pertarungan di langit. Pesawat ini dikembangkan untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, dan pertama kali terbang pada Juli 1972. F-15E Strike Eagle adalah variannya yang merupakan pesawat tempur serang yang mulai dipakai pada tahun 1989. Angkatan Udara Amerika Serikat berencana untuk tetap menggunakan F-15 sampai tahun 2025.[1]
Tipe | Pesawat tempur superioritas udara |
---|---|
Terbang perdana | 27 Juli 1972 |
Diperkenalkan | 9 Januari 1976 |
Pengguna utama | Amerika Serikat |
Pengguna lain | Israel Jepang Arab Saudi |
Harga satuan | US$29,9 juta {1998} |
Varian | F-15E F-15S/MTD F-15SE Silent Eagle |
Sejarah
Pada Perang Korea, pesawat tempur Amerika Serikat yang dapat mengalahkan pesawat tempur MiG-15 Soviet hanya adalah F-86 Sabre. Kemudian pada tahun 1965, komunitas pesawat tempur dikejutkan dengan hancurnya pesawat-pesawat modern F-105 Thunderchief oleh MiG-17 era pasca-Perang Korea, pada Perang Vietnam. Intelijen Angkatan Udara Amerika Serikat kemudian mengetahui bahwa Uni Soviet sedang dalam tahap mengembangkan pesawat tempur yang lebih besar, yang dinamakan MiG-25. Pada Perang Vietnam, pesawat yang memiliki persenjataan, jarak jangkau, dan kelincahan yang cukup untuk mengalahkan pesawat tempur buatan Soviet hanyalah F-4 Phantom II. Namun, pesawat ini masih memiliki banyak kelemahan.
Angkatan Udara AS membutuhkan pesawat yang lebih baik dari F-4 Phantom. Setelah menolak program VFX Angkatan Laut AS (yang akhirnya menghasilkan F-14 Tomcat), Angkatan Udara AS membuat program mereka sendiri, yaitu FX (Fighter Experimental), dengan spesifikasi untuk pesawat tempur superioritas udara yang relatif ringan. Tiga perusahaan menyerahkan proposal, yaitu Fairchild Republic, North American Rockwell, dan McDonnell Douglas. Angkatan Udara AS mengumumkan bahwa mereka telah memilih McDonnell Douglas pada tanggal 23 Desember 1969. Disain yang terpilih menggunakan sayap ekor ganda mirip dengan F-14, namun tidak menggunakan sayap lipat.
Versi paling pertamanya, yang diberikan nama F-15A untuk varian kursi tunggal dan F-15B untuk varian berkursi ganda, digerakkan oleh mesin yang baru, Pratt & Whitney F100, yang dapat mencapai perbandingan dorongan dengan berat rasio 1 banding 1. Meriam tanpa selongsong 25 mm Ford-Philco GAU-7 yang awalnya dikembangkan untuk pesawat ini dibatalkan karena menemui masalah pengembangan, dan digantikan meriam M61 Vulcan standar. F-15 juga melanjutkan pemakaian empat rudal Sparrow, sama seperti Phantom. Sayap tetap F-15 terpasang pada badan pesawat yang dibuat lebar dan datar, yang membantu sayap memberikan dorongan ke atas. Pengembangan F-15E Strike Eagle juga akhirnya menghasilkan pesawat untuk menggantikan F-111 Aardvark.
Namun, perdebatan di dalam tubuh Angkatan Udara Amerika Serikat mengenai F-15 yang terlalu besar sebagai pesawat tempur superioritas udara, dan dinilai terlalu mahal untuk diproduksi secara menyeluruh menggantikan F-4 dan A-7 mengakibatkan dimulainya program Light Weight Fighter (Pesawat Tempur Ringan), yang akhirnya akan menghasilkan pesawat tempur ringan F-16 Fighting Falcon dan pesawat tempur menengah F/A-18 Hornet.
Kecelakaan yang berakibat larangan terbang
Pada 2 November 2007, F-15C jatuh pada latihan di Missouri. Sang pilot selamat melontarkan diri, tetapi kecelakaan ini memicu pelarangan terbang (grounded) bagi pesawat F-15. Kecelakaan pada awalnya adipercaya karena kegagalan struktur pesawat sehingga pecah saat terbang. Pada 3 November 2007, semua F-15 dilarang terbang untuk semua misi yang tidak kritis (non-mission critical).[2] Hari berikutnya larangan ini diperluas pada pesawat yang beroperasi (non-critical mission) di timur tengah.[3] Pada 13 November 2007 lebih dari 1,100 pesawat dilarang terbang di seluruh dunia setelah Israel, Jepang dan Saudi Arabia juga melarang terbang pesawat F-15 mereka.[4] Pada 14 November, Model F-15E diperbolehkan terbang setelah setiap pesawat di inspeksi.[5]
Spesifikasi (F-15C Eagle)
Data dari USAF fact sheet,[6] Jane's All the World's Aircraft[7]
Ciri-ciri umum
- Kru: 1
- Panjang: 63,8 ft
- Rentang sayap: 42,8 ft
- Tinggi: 18,5 ft
- Luas sayap: 608 ft²
- Airfoil: NACA 64A006.6 root, NACA 64A203 tip
- Berat kosong: 28.000 lb
- Berat isi: 44.500 lb
- Berat maksimum saat lepas landas: 68.000 lb
- Mesin: 2 × Pratt & Whitney F100-100,-220, atau -229 turbofan
- Dorongan kering: 17.450 lbf (77,62 kN) masing-masing
- Dorongan dengan pembakar lanjut: 25.000 lbf untuk -220; 29.000 lbf untuk -229 (111,2 kN untuk -220; 129,0 kN untuk -229) masing-masing
Kinerja
- Ketinggian rendah: Mach 1,2 (1.450 km/jam)
- Ketinggian tinggi: Mach 2,5 (3.018 km/jam)
- Jangkauan feri: 3.000 nm (5.600 km) dengan bahan bakar eksternal
- Langit-langit batas: 65.000 ft
- Laju tanjak: >50.000 ft/min
- Beban sayap: 73,1 lb/ft²
- Dorongan/berat: 1,12 (-220), 1,30 (-229)
Persenjataan
- Senjata api: 1× meriam M61A1 20 mm, 940 butir peluru
- Titik keras: 4 sayap, 4 badan, 2 stasiun sayap, stasiun tengah dengan kapasitas 7.300 kg
- Rudal:
Avionik
- Radar:
- Raytheon AN/APG-63 atau AN/APG-70 atau
- Raytheon AN/APG-63(V)2 Active Electronically Scanned Array (AESA)
- Countermeasures:
- AN/APX-76 IFF interrogator
- AN/ALQ-128 radar warning suite
- AN/ALR-56 radar warning receiver
- ALQ-135 internal countermeasures system
- AN/ALE-45 chaff/flare dispensers
Referensi
- ^ Making the Best of the Fighter Force, Air Force magazine, Maret 2007.
- ^ Air Force suspends some F-15 operations, U.S. Air Force, 4 November 2007.
- ^ Air Force grounds F-15s in Afghanistan after Missouri crash, CNN, 5 November 2007.
- ^ Warwick, Graham. "F-15 operators follow USAF grounding after crash." Flight International, 14 November 2007.
- ^ "F-15E Strike Eagles to fly again in Iraq, Afghanistan", CNN.com, 14 November 2007.
- ^ "USAF fact sheets: F-15 Eagle".
- ^ Jane's All the World's Aircraft.
Lihat pula
- Pengembangan yang berhubungan
- Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era
- F-14 Tomcat
- Sukhoi Su-27
- Sukhoi Su-30
- Sukhoi Su-35
- Sukhoi Su-37
- F-22 Raptor
- Panavia Tornado
- Mikoyan-Gurevich MiG-25