Anjungan Jawa Barat

festival budaya di Indonesia
Revisi sejak 7 Maret 2012 06.29 oleh 202.138.226.5 (bicara) (Referensi: yang ada saat ini)

Anjungan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah. Anjungan ini menampilkan bangunan utama berupa tiruan Kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon yang sekaligus menjadi pusat di Anjungan Jawa Barat. Aslinya, Keraton Kasepuhan didirikan pada 1529 oleh Raden Sepet dari Majapahit.

Di samping itu, Anjungan Jawa Barat menampilkan bangunan pelengkap keraton berupa bangunan untuk penyajian musik selamat datang (ajeng), pos penjagaan (lunjuk) yang difungsikan sebagai kantor, ruang tunggu (srimenganti), tempat salat (langgar alit), ruang pertemuan (jinem arum) yang difungsikan sebagai kantin dengan menjual makanan khas Jawa Barat, tempat tinggal para putri sultan (kaputren) yang difungsikan sebagai ruang audiovisual dan perpustakaan, tempat tinggal para putra sultan (kaputran) yang difungsikan sebagai wisma seni, serta rumah tradisional berbentuk rumah panggung dengan dinding anyaman bambu (bilik) lengkap dengan peralatan rumah tangga.

Sebelum masuk ke dalam kompleks anjungan, pengunjung disambut oleh lambang Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dua buah kujang—senjata tradisional khas Jawa Barat. Setelah melewati pintu gerbang candi belah (candi bentar), pengunjung akan merasakan suasana alam pasundan yang indah dan sejuk.

Bangunan induk Keraton Kasepuhan di Anjungan Jawa Barat terdiri atas empat ruangan dengan fungsi masing-masing. Ruang pertama adalah pendapa (jinem pangrawit) aslinya berfungsi sebagai tempat pengawal kerajaan berkumpul, sedang di Anjungan Jawa Barat berfungsi sebagai tempat pementasan seni musik (kecapi, suling, dan degung) untuk penyambutan pengunjung dan pada saat tertentu digunakan untuk pameran dan peragaan kerajinan tangan. Ruang kedua adalah Ruang Pringgodani, yakni tempat sultan mengadakan pertemuan dengan para staf; sedang di Anjungan Jawa Barat digunakan untuk tempat pameran dan latihan kesenian. Ruang ketiga adalah bangsal Prabayaksa, tempat sultan menerima tamu penting, di Anjungan Jawa Barat digunakan untuk peragaan pakaian tradisional, alat musik tradisional (degung), angklung, wayang golek, dan pameran kerajinan se-Jawa Barat, beberapa macam pakaian pengantin Sunda Parahyangan dan Sumedang, pakaian klasik, pakaian adat, dan kreasi baru, seperti baju kamper, pangsi, dan jas tutup. Ruang keempat adalah Ruang Panembahan, yakni tempat sultan bekerja dan beristirahat pada siang hari. Ruangan ini diatur sebagaimana aslinya, sehingga dapat disaksikan sejumlah pusaka, payung kebesaran, dan selendang sembilan warna yang melambangkan sembilan wali agama Islam, di antaranya gambar Sunan Gunung Jati di sudut ruangan.

Bangunan utama dilengkapi taman dengan kolam dan air terjun yang menggambarkan panorama Gunung Tangkuban Perahu dan miniatur persawahan untuk menunjukkan keindahan alam Jawa Barat; di samping belakang bangunan utama terdapat panggung berbentuk tapal kuda dengan kolam ikan di tengah sebagai pemisah antara panggung dan tempat duduk penonton. Setiap hari Minggu dan libur di panggung ini digelar seni tradisional berupa tari-tarian, seni suara, dan sekali waktu diperagakan pula beberapa upacara adat dari berbagai daerah di Jawa Barat.

Beberapa tamu negara yang pernah mengunjungi Anjungan Jawa Barat adalah Nyonya Betty Ford, Menteri Pertahanan Australia, Kasal Thailand, Menteri Pertahanan India, Presiden Yugoslavia dan Perdana Menteri Kanada.

Referensi

Anjungan Jawa Barat di situs resmi Taman Mini Indonesia Indah