Misionaris Hati Kudus
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Ordo atau kongregasi Misionaris Hati Kudus (M.S.C) (bahasa Latin: Congregatio Missionariorum Sacratissimi Cordis Iesu) adalah salah satu ordo Keagamaan Katolik. Kongregasi ini didirikan oleh Pater Jules Chevalier (1824-1907) di Issoudun, Perancis pada tahun 1854.
Kami disebut sebagai para Misionaris Hati Kudus Yesus. Singkatan “MSC” yang ada di belakang nama kami berasal dari nama kami dalam bahasa Latin, Missionarii Sacritissimi Cordis, yang dalam bahasa Inggris, Missionaries of the Sacred Heart. Mungkin kami lebih dikenal dari singkatan “MSC” tersebut.
Kongregasi kami didirikan oleh seorang imam muda di Perancis, Jules Chevalier. Pada masa pembinaannya di seminari beliau mengalami cinta Allah yang mengubah hidupnya. Pada tahun 1854, ketika ia berusia 30 tahun, ia membentuk sebuah kelompok kecil yang terdiri dari imam-imam yang mempunyai ketergerakan yang sama. Kelompok inilah komunitas MSC yang pertama yang didirikan dibawah perlindungan Maria yang kemudian ia beri gelar “Bunda Hati Kudus.”
Pater Jules Chevalier dan Mottonya
Jules Chevalier adalah seorang yang memahami bahwa Allah memanggilnya untuk suatu perutusan: mewartakan Cinta Allah kepada semua orang.
Ia lahir di Richelieu, Touraine, Perancis, pada tanggal 15 Maret 1824. Saat ia menjalani masa pembinaan-Nya di Seminari, ia menemukan Spiritualitas Hati Kudus, suatu spiritualitas yang berpusat pada Allah yang berbelaskasih terhadap umat manusia.
Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 14 Juni 1851 dan kemudian mempersembahkan hidupnya untuk menyebarluaskan devosi kepada Hati Kudus Yesus, sebagai obat yang mujarab bagi penyakit-penyakit zaman yang antaranya adalah ketidakpedulian dan egoisme. Dalam Kristus, yang adalah Kasih itu sendiri, ia menemukan belaskasih Allah dan keprihatinan-Nya terhadap umat manusia. Dalam diri Yesus, yang mengasihi kita dengan hati manusiawi, ia menemukan Sang Penebus, Sang Pembebas, satu-satunya pemecahan bagi permasalahan hidup. Rasa ketidakberdayaannya di hadapan begitu banyak masalah lenyap seketika, saat ia menyadari bahwa ia dipanggil untuk berkarya bagi sarana keselamatan Kristus.
Bagi Jules Chevalier, devosi kepada Hati Kudus Yesus merangkum keseluruhan hidup Kristiani. Hati Kristus menghadirkan seluruh pribadi-Nya, kasih-Nya terhadap manusia. Apa yang menariknya dalam pribadi Kritus adalah belarasa-Nya bagi umat manusia, kerahiman-Nya, keberanian dan kekuatan-Nya, gambaran-Nya sebagai Gembala yang Baik.... Hak-hal itu adalah aspek-aspek kehidupan yang Jules coba untuk menghidupinya, dan kita, yang mengambil bagian dalam kharismanya, mencoba pula untuk menghidupi.
Pada usia tuanya, ia meninggal di Issoudun, Indre, Perancis, pada tanggal 21 Oktober 1907, di sebuah rumah salah satu keluarga warga parokinya, tempat ia mengungsi setelah ia diusir dari pastoran oleh pemerintah Perancis yang anti-klerus pada waktu itu.
Mottonya menyatakan dengan tepat semangat misionernya: "Semoga Hati Kudus Yesus Dikasihi di Mana-Mana."
Mengejawantahkan Cinta Allah, Spiritualitas Hati
Komunitas kecil yang baru tumbuh ini memiliki cita-cita global. Namun demikian mereka membaca tanda-tanda zaman secara lokal, dalam konteks Perancis yang telah semakin terjangkiti oleh sekularisme. Yakin bahwa cinta Allah adalah obat yang mujarab bagi penyakit-penyakit zaman itu, mereka memulai membangun kembali vitalitas iman mulai dari sebuah kota kecil Issoudun, sekitar 250 km sebelah selatan Paris.
Pater Jules Chevalier (1842-1907), walaupun menyebut apa yang menyemangatinya sebagai devosi, namun dari hidupnya dan tulisan-tulisannya nampak nyata bahwa Hati Kristus adalah inti yang utama dari spiritualitasnya. Baginya, "devosi kepada Hati Kudus Yesus" adalah sebuah visi yang menginspirasikan seluruh spiritualitasnya, cara hidupnya dan perutusannya. Sejak masa pendidikannya di seminari ia tergerak oleh penyakit-penyakit jaman saat itu, dan ia yakin bahwa Hati Kristus adalah obat bagi penyakit-penyakit jaman itu.
Penyakit-penyakit jaman itu: rasionalisme, ketidakpedulian terhadap hidup rohani, dan anti-klerikalisme tersebar luas pada, abad ke-19 di Perancis. Yang mengesan begitu mendalam bagi Pater Chevalier adalah api cinta-Nya, cinta-Nya yang berbelarasa dengan mereka yang menderita. Ia melihat Hati Yesus sebagai sebuah Inkarnasi dan pewahyuan Cinta Allah Bapa. Itulah kharismanya, karunia Roh yang diberikan kepadanya, visi dasar yang mnginspirasikannya untuk menjadi saksi cinta dan kebaikan hati Allah Penyelamat kita, untuk menyembuhkan hati-hati yang terluka.
Ajaran Kitab Suci mengenai "hati yang manusiawi" ini begitu kaya: hal itu disebutkan sampai lebih dari 1100 kami. Dalam Kitab Suci "hati" menunjuk pada kedalaman seseorang; seperti kita baca tengang hati Allah, tetapi pada umumnya tentang hati manusiawi. Dalam kitab Yeremia 31,31-34; 32,37-41 dan Kitab Nabi Yehezkiel 11,17-20; 36,24-27 Allah menjanjikan suatu perjanjian yang ditandai dengan "Hati dan Roh yang Baru."
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. (Yeh 36, 26-27).
Dalam Surat kepada Orang Hibrani bab 8 Kristus digambarkan sebagai seorang pengantara dari perjanjian baru dan apa yang disebut dalam Kitab Nabi Yeremia 31, 31-34 dapat diterapkan pada-Nya. Ialah yang menulis ketetapan-ketetapan dan hukum Allah dalam hati kita. Bagaimanakah Ia melakukan-Nya? Melalui Hati Kristus yang adalah sumber air hidup, yakni Roh Kudus, (Yoh 7, 37-39).
Di puncak Kalvari hatinya ditikam dengan tombak dan darah dan air mengalir keluar. Sumber air hidup telah dibuka, dan, sperti nyata pada hari Pentekosta, Roh Kudus dicurahkan atas kita untuk membaharui muka bumi. Misteri Paskah adalah Misteri Pentekosta. Cinta Allah telah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita (Rom 5, 5).
Karena Hati Kristus adalah sumber keselamatan dunia, bersama dengan Bapa pendiri, kami melihat hal itu sebagai tugas perutusan, untuk mewartakan kepada semua orang: "Dikasihilah Hati Kudus Yesus di Seluruh Dunia." Kami percaya bahwa pada masa kini pun orang dapat memerangi kejahatan pada sumbernya. Makna sebenarnya dari "Hati yang Baru" dapat ditemukan dalam Hidup Kristus sendiri.
Misi dan Karya
Pengejaran dan penganiayaan karena agama yang memaksa mereka terpencar justru menjadi kesempatan untuk memperluas wilayah misi mereka. Misionaris pertama mereka dikirimkan ke Papua New Guinea pada 1 September 1881. Lebih dari 150 tahun sejak didirikan di Issoudun, kami saat ini hadir di 55 negara dan telah berjumlah lebih dari 2000 imam dan bruder, termasuk para MSC yang ada di Indonesia.
Tarekat kami tidak didirikan dengan suatu perutusan khusus sehingga kami bekerja dalam pelayanan dan perutusan yang beranekaragam. Akan tetapi semuanya adalah usaha kami untuk menjawab tanda-tanda jaman, menuntun semakin banyak orang kepada pengalaman yang lebih mendalam akan cinta Allah bagi mereka dan membuat cinta itu riil dalam kondisi konkret hidup mereka.
MSC di Indonesia telah melibatkan diri dalam banyak bidang perutusan dan karya. Sampai saat ini kami hadir hampir di seluruh Indonesia. Secara garis besar misi dan karya kami dilaksanakan dalam:
1. Karya Parokial. MSC Indonesia telah melibatkan diri dalam karya parokial di Keuskupan-Keusupan sebagai berikut: •Keuskupan Amboina •Keuskupan Manado •Keuskupan Agung Jakarta •Keuskupan Purwokerto •Keuskupan Agung Merauke •Keuskupan Agung Makassar •Keuskupan Jayapura •Keuskupan Tanjung Selor •Keuskupan Banjarmasin •Keuskupan Agung Pontianak •Keuskupan Palembang
2. Karya Kategorial/Sektoral Selain karya pastoral parokial, anggota MSC juga melibatkan diri dalam karya-karya kategorial, antara lain:
a. Pendidikan dan Pembinaan: •Rumah Retret Gonzalo Veloso Ambon •SMK Siwa Lima/Yayasan Siwa Lima •Komunitas Bina Iman Purworejo •Pusat Pelayanan Misionaris Hati Kudus (PPMHK) Merauke
b. Sosial Karitatif •Panti Asuhan Amam Bekai Chevalier Merauke •Panti Asuhan Andreas Langgur •Pengobatan Alternatif Romo Loogman Purworejo •Yayasan Kasih Mulia Jakarta •Asrama Hati Kudus Meranti-Kalbar
c. Komunikasi Sosial •Radio FM Paksi Buana Tobelo •Radio FM Banua Cordis Darit •Percetakan-Penerbitan “Percikan Hati” Pineleng •Penerbitan “Majalan Hati Baru” dan “Buletin Warta Keluarga Chevalier” Jakarta
d. Karya Produktif •Toko Benda Rohani- Tomohon •Usaha Air Minum dan Lilin – Tanah Merah (Papua)
e. Justice, Peace, and Integrity of Creation (JPIC)
Pranala luar
- (Inggris) Missionaries of the Sacred Heart