Andi Abdullah Bau Massepe

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan

--Andipepeng78 13:29, 18 Januari 2007 (UTC)Andi Abdullah Bau Massepe Dikenal sebagai pejuang heroik dari daerah Sulawesi Selatan. Beliau merupakan panglima yang pertama TRI devisi Hasanuddin dengan pangkat Letnan Jendral.

Beliau diakui sebagai pejuang yang teguh pendirian dan berani berkorban demi tegaknya NKRI. Hal ini diakui oleh Westerling yang disampaikan kepada istrinya A.Soji Petta Kanjenne, dia berkata; “suamimu adalah jantan dan laki-laki pemberani. Ia bertanggung jawab atas semua tindakannya, tidak mau mengorbankan orang lain demi kepentingan sendiri, sikap jantan ini sangat saya hormati.”

Bau Massepe merupakan anak Raja dari Kerajaan Bone yakni Andi Mappanyukki yang juga seorang pejuang dari Sulawesi Selatan pada tanggal 10 November tahun 2004 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional.

Semasa hidupnya Bau Massepe tiga kali beristri. Istri yang pertama bernama Andi Maccaya melahirkan putri bernama Andi Habibah kemudian istrinya yang bernama Linge Daeng Singara melahirkan seorang putra yang bernama Andi Ibrahim dan seorang putri bernama Bau te’ne

Kemudian pada tahun 1933 menikah dengan Andi Soji Petta Kanje’ne yang kemudian dianugerahi putra putri yang masing-masing bernama Bau Kuneng, Bau Amessangeng, Bau Dala Uleng dan Bau Fatimah.

Andi Abdullah Bau Massepe terlahir pada tahun 1929 putra dari Andi Mappanyukki (salah satu pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan) dan ibunya Besse Bulo (putri Raja Sidenreng) didaerah Massepe, Kabupaten Sidenreng Rappang. ( Massepe dahulunya merupakan salah satu pusat kerjaan Addatuang (kerajaan) Sidenreng.

Beliau adalah pewaris tahta dari dua kerjaan besar di Sulawesi Selatan yaitu kerjaan Bone dan Gowa. Beliau juga merupakan pewaris tahta dari lima kerjaan disebelah barat Danau Sidenreng yaitu Suppa, Allita, Sidenreng Rappang dan Sawito.

Semasa hidupnya pernah mengecap pendidikan formal pada Sekolah Rakyat selama 1 tahun (1924), HIS (Hollands Inslander School (selesai 1932)

Jabatan/Keorganisasian yang pernah dilakoni oleh Beliau anatara lain; Datu Suppa tahun 1940, Bunken Kanrekan Pare-Pare, Ketua Organisasi SUDARA Pare-Pare, Ketua Pusat Keselamatan Rakyat Penasehat Pemuda/Pandu Nasional Indonesia, Ketua Umum BPRI (Badan Penunjang Republik Indonesia), Kordinator perjuangan bersenjata bagi pemuda didaerah sekitar Pare-Pare

Andi Abdullah Bau Massepe wafat ditembak oleh pasukan Westeling pada tanggal 2 Februari 1947 setelah ditahan selama 160 hari. Wafat 10 hari sesudah konferensi Pacekke (tanggal 20 Januari 1947). Makam beliau dapat ditemukan di Taman Makam Pahlawan kota madya Pare-Pare (110 kilometer utara Kota Makassar).


Andi Abdullah Bau Massepe dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2005 dalam kaitan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2005. (sumber awal:www.detik.com dan biografi Andi Abdullah Bau Massepe, Pemrov Sulsel, 184)