TELKOMGroup
TELKOMGroup merupakan Gabungan dari seluruh anak Perusahaan yang dimiliki oleh PT Telkom Indonesia, Tbk. [1]
Anggota / Anak Perusahaan
Adapun anak Perusahaan yang ada di bawah Naungan TELKOMGroup yaitu :
PT Telekomunikasi Selular (TELKOMsel)
65% saham PT Telekomunikasi Selular dimiliki oleh PT Telkom dan sisanya dimiliki oleh SingTel, Singapura. Telkomsel merupakan anak perusahaan PT Telkom yang merupakan operator Telekomunikasi Seluler Pertama di Indonesia yang berbasis teknologi jaringan GSM Dual Band (900 & 1800), GPRS, WiFi, EDGE, 3G, HSDPA dan HSPA di seluruh Indonesia. Untuk jaringan internasional, Telkomsel telah berkolaborasi dengan 362 roaming partners di 196 negara.[2]
PT Multimedia Nusantara (METRA)
100% saham PT Multimedia Nusantara dimiliki oleh PT Telkom. METRA bergerak pada bidang Multimedia. METRA diarahkan sebagai pelaksana amanat strategis Telkom dalam menjalankan bisnis di bidang telco adjacent industries dengan visi sebagai pemimpin masa depan dalam industri Dengan perkembangan usaha yang begitu cepat selama beberapa tahun terakhir, Metra berkeyakinan dapat mencapai target pendapatan usaha senilai Rp.10 Trilyun pada tahun 2015.[3]
PT Sigma Cipta Caraka (TelkomSIGMA)
TelkomSIGMA merupakan anak perusahaan dari PT Multimedia Nusantara. TelkomSIGMA juga merupakan perusahaan penyedia layanan pendukung bisnis berbasis teknologi informasi dan komunikasi terdepan yang sudah berkiprah lebih dari 20 tahun di Indonesia.[4]
PT Finnet Indonesia (FIN@NET)
PT Finnet Indonesia adalah anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang sistem pembayaran elektronik. FIN@NET didirikan oleh TELKOM dalam bentuk Joint Venture Company antara anak perusahaan TELKOM yaitu PT. Multimedia Nusantara (METRA) dengan PT Mekar Prana Indah (MPI) yang sahamnya dimiliki oleh Yayasan KesejahteraanKaryawan Bank Indonesia (YKBI). Adapun komposisi kepemilikan antara METRA dan MPI adalah masing-masing 60% dan 40% Pendirian FIN@NET adalah langkah nyata TELKOM dalam rangka menangkap peluang pasar dalammenyediakan Layanan Sistem Pembayaran Secara Elektronik dengan menyediakan Layanan Solusi Terpadu Sistem Pembayaran Elektronik untuk Perbankan atau semua Sektor yang Berkaitan dengan Transaksi Finansial Elektronik.[5]
PT Metra-Net (Mojopia)
100% saham PT Metra-Net dimiliki oleh PT Multimedia Nusantara. Mojopia adalah nama lain dari PT Metranet [6] yang bergerak dalam membina dan membantu memasarkan (E-Commerce) Produk Usaha Kecil dan Menegah (UKM) di Indonesia.[7].
PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin)
Sebelumnya bernama PT Aria West International Finance. 100% sahamnya dimiliki oleh PT Telkom. Telin bergerak dalam bidang Pertelekomunikasian Indonesia Internasional yang berada di Indonesia, Singapura dan Hongkong[8]
PT Pramindo Ikat Nusantara (PINs/Pramindo)
100% saham PT Pramindo Ikat Nusantara dimiliki oleh PT. Telkom. Pramindo didirikan dengan Akte Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 135 tanggal 17 Oktober 1995, berkedudukan di Jakarta. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan Menteri No. C2-13.200.HT.01.01.TH.95 tanggal 18 Oktober 1995 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 101 tanggal 19 Desember 1995. Pramindo didirikan dengan tujuan menyelenggarakan Kerja Sama Operasi (KSO) telekomunikasi di wilayah Sumatera dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk membangun jaringan baru sebanyak 516.487 sst.
Namun, krisis ekonomi melanda Indonesia pada sekitar 1997-1998. Akibatnya, dibuatlah revisi perjanjian KSO antara PINs dan TELKOM yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding dengan menyebutkan jumlah jaringan baru yang dibangun menjadi 290.000 sst. Kewajiban membangun tersebut telah dirampungkan seluruhnya oleh PINs pada 31 Maret 1999.
Tiga tahun berselang, tepatnya pada 19 April 2002, TELKOM mengakuisisi seluruh saham PINs. Berada sepenuhnya dalam kendali TELKOM, pengelolaan PINs dapat dilakukan lebih terpadu sesuai rencana strategis TELKOM.
Di bawah payung TELKOM, PINs berkembang menjadi penyedia jaringan dan jasa telekomunikasi & informatika yang dapat diandalkan. Tonggak-tonggak prestasi terpancang melalui berbagai keberhasilan pelaksanaan pembangunan antara lain penyediaan dan pemasangan Fastel USO/KPU berbasis teknologi radio di 386 desa di Sumatera (2004), penyediaan dan pemasangan Fastel di Pulau Rondo - pulau terluar Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (2008), penyediaan dan pendistribusian terminal telepon Flexi ULCH se-Indonesia (2010-2011), distribusi modem ADSL ke TELKOM di seluruh Indonesia (2010-2011), serta penyediaan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)/USO di 1.396 Kecamatan di seluruh Indonesia (2010-2014).
PT Infomedia Nusantara (Infomedia)
PT Infomedia Nusantara merupakan sebuah perusahaan pada TELKOM Group yang mengkhususkan diri di bidang media penerbitan dan iklan sebagai jembatan komunikasi antar pelaku bisnis dan juga saluran informasi bagi pelanggan telepon Telkom. 51% sahamnya dimiliki langsung oleh Telkom, dan 49% sisanya dimiliki oleh anak perusahaan Telkom yang lain, Multimedia Nusantara
PT Dayamitra Telekomunikasi (MITRATEL)
PT Dayamitra Telekomunikasi didirikan pada tahun 1995 berawal dari perusahaan mitra KSO di wilayah Kalimantan dengan nama PT. Dayamitra Malindo yang sahamnya dimiliki oleh beberapa perusahaan swasta nasional dan swasta asing. Dalam perjalanannya kepemilikan saham telah mengalami beberapa kali perubahan dan akhirnya pada tanggal 3 Desember 2004 saham Mitratel 100% dimiliki PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Sejak penghujung tahun 2007, Mitratel mengalami transformasi bisnis dengan mulai memasuki bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang salah satu diantaranya berupa penyediaan menara telekomunikasi (tower provider) untuk memenuhi kebutuhan penempatan BTS bagi para operator telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini perusahaan telah menyediakan penyewaan tower untuk beberapa operator telekomunikasi antara lain : Divisi TelkomFlexi, PT Telkomsel, PT XL Axiata, Tbk, PT Axis Telekom Indonesia, PT Hutchinson CP Telecomunication, PT Bakrie Telecom, Tbk yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara , Sumatra Utara, Sumatra Barat, Batam, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara
Dengan memperhatikan perkembangan teknologi dan dinamika industri telekomunikasi, Mitratel akan terus mengembangkan layanannya bukan hanya pada penyediaan menara telekomunikasi macro namun sudah mulai dijajaki penyediaan menara telekomunikasi microcell serta inbuilding coverage solution multi operator (indoor antennapico). Kedepannya Mitratel akan masuk pula dalam bisnis penyediaan BTS dan genset sebagai solusi alternatif bagi site-site yang belum dapat dilayani oleh sambungan daya PLN setempat.
Dalam upaya mempercepat tercapainya sasaran perusahaan untuk menjadi pemimpin dan penyedia jasa infra struktur telekomunikasi terbesar maka disamping melakukan pembelian menara telekomunikasi melaluti proses akuisisi. [9]
PT Indonusa Telemedia (TelkomVision)
Pada tanggal 7 Mei 1997, 4 (empat) perusahaan yaitu PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (35%), PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (25%), PT Megacell Media (20%) dan PT Datakom Asia (20%) sepakat mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa Televisi berbayar dan Internet dengan nama PT Indonusa Telemedia (TelkomVision).
Perseroan dalam perjalannya mengalami perubahan kepemilikan saham dan terakhir pada bulan Juni 2008 terjadi perubahan kepemilikan saham dari Datakom Asia kepada PT Multimedia Nusantara (METRA), sehingga Perseroan dimiliki 98,75% oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan 1,25% dimiliki oleh PT Multimedia Nusantara (METRA) langkah strategis ini selaras dengan tujuan TELKOMGroup dalam mengembangkan lini bisnisnya dengan konsep TIME “Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment”.
Sesuai tag line Perseroan “ ini baru beda”, dalam pengelolaan bisnisnya Telkomvision merupakan operator Pay TV pertama di Indonesia yang meluncurkan produk DTH Prepaid (Pay TV Satellite Prepaid), dimana pelanggan dapat melakukan pembelian voucher sesuai dengan pilihan content dengan harga yang sangat terjangkau dan bebas mengisi voucher apa saja dan kapan saja. Kemudian pada awal tahun 2009 perseroan mengembangkan DTH Postpaid (Pay TV Satellite Postpaid) untuk mendukung strategi penetrasi masuk ke kota setelah terlebih dahulu dipersiapkan model bisnis dan perangkat minidish yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat perkotaan, dimana model bisnis yang telah dijalankan beberapa competitor di kota adalah dengan pola pinjam pakai perangkat kepada pelanggan.
PT Graha Sarana Duta (GSD)
PT Graha Sarana Duta merupakan sebuah perusahaan properti terpadu yang dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tahun 2001, dengan porsi kepemilikan saham Telkom sebesar 99,9%.
Saat ini, GSD memiliki cakupan wilayah kerja di seluruh Indonesia dan melakukan pengelolaan terhadap gedung-gedung perusahaan TELKOMGroup seperti gedung PT Telekomunikasi Indonesia, PT Telkomsel, PT Infomedia Nusantara dan PT Multimedia Nusantara. Selain itu, GSD juga mengelola 106 lokasi gedung lain yang dimiliki oleh berbagai bidang usaha di luar Telkomgroup seperti perkantoran, apartemen, mall, dan bandara baik secara keseluruhan maupun secara parsial.
PT Napsindo Primatel Internasional (NAPSINDO)
60% saham PT Napsindo Primatel Internasional dimiliki oleh PT Telkom dan lebihnya dimiliki oleh PT Infoasia Teknologi Global Tbk (IATG). NAPSINDO merupakan perusahaan milik TELKOMGroup yang bergerak pada bidang Bisnis dan Pemasaran [10]
Anak Perusahaan Patungan (Minoritas)
- PT. Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Strategis TI dan solusi telekomunikasi [11]
- PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) : Perencanaan Telekomunikasi, konstruksi, instalasi dan Perusahaan perawatan.
- Saham terbagi [12]:
- Dana Pensiun Telkom - 54.23%
- Koperasi Telkom - 2.65%
- PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk - 2.11%
- Saham terbagi [12]:
- PT Pasifik Satelit Nusantara (Pasifik Satelit Nusantara) : Perusahaan Telekomunikasi Satelit - Saham 24,40% [13]
- PT Citra Sari Makmur (Citra Sari Makmur) : Perusahaan jaringan satelit dan terestrial - Saham 25,00% [14]
Anak Perusahaan yang Dilepas
Ada lima anak Perusahaan PT Telkom Indonesia, Tbk yaitu :
- PT Telekomindo Selular Raya (Telesera)
- PT Metro Selular Nusantara (Metrosel)
- PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo)
- PT Mobile Selular Indonesia (Mobisel)
- PT Menara Jakarta
Kelima anak perusahaan tersebut ditawarkan kepada Grup Bhakti melalui Global Mediacom (yang saat itu bernama Bimantara Citra)[15] dan kemudian menjadi bagian dari PT Mobile-8 Telecom, Tbk [16] dan selanjutnya dilebur bersama PT Smart Telecom yang berubah menjadi PT Smartfren Telecom, Tbk[17]
Referensi
- ^ Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
- ^ Profile - Telkomsel
- ^ METRA
- ^ (Inggris) PT Sigma Cipta Caraka
- ^ Fin@Net Indonesia - We are here as your best partner
- ^ TELKOM Serius Dukung UKM Melalui Fasilitas E-Commerce
- ^ Mojopia akan Fasilitasi e-Commerce bagi UKM
- ^ Telin by Telkom Indonesia
- ^ Mitratel
- ^ Bisnis Jakarta - Komunitas Pebisnis Metropolitan
- ^ Pemegang Saham PATRAKOM
- ^ Pemegang Saham Bangtelindo
- ^ http://www.psn.co.id/about-us/company-profile/shareholders PSN Shareholders]
- ^ http://www.csmcom.com/index2.htm CSM Shareholders]
- ^ Arsip KoranTempo
- ^ Laporan Finansial PT Mobile-8 Telecom, Tbk
- ^ Smart dan Fren melebur jadi smartfren
Pranala Luar
- (Indonesia) Situs Web TELKOMGroup
- (Inggris) Official Site TELKOMGroup