Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta atau Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta (sebelumnya: IAIN Syarif Hidayatullah atau IAIN Jakarta) adalah sebuah universitas yang terletak di Ciputat, Tangerang Selatan.
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta | |
---|---|
Informasi | |
Moto | "Knowledge, Piety, Integrity" |
Jenis | Negeri |
Didirikan | 1 Juni 1957 |
Afiliasi | Islam |
Rektor | Prof. Dr. Komaruddin Hidayat |
Jumlah mahasiswa | 23.000 mahasiswa |
Alamat | Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, , , Tangerang Selatan 15412 |
Situs web | www.uinjkt.ac.id |
Sejarah Singkat
Pada 1 Juni 2007, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merayakan golden anniversary. Selama setengah abad, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang mendukung proses pembangunan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian masyarakat yang menyumbangkan program-program peningkatan kesejahteraan sosial. Selama setengah abad itu pula, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia. Secara singkat sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dibagi ke dalam beberapa periode, yaitu periode perintisan, periode fakultas IAIN al-Jami’ah, periode IAIN Syarif Hidayatullah, dan periode UIN Syarif Hidayatullah.
Periode Perintisan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031 tahun 2002. Sejarah pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan mata rantai sejarah perkembangan perguruan tinggi Islam di Indonesia dalam menjawab kebutuhan pendidikan tinggi Islam modern yang dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada zaman penjajahan Belanda, Dr. Satiman Wirjosandjojo, salah seorang muslim terpelajar, tercatat pernah berusaha mendirikan Pesantren Luhur sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam. Namun, usaha ini gagal karena hambatan dari pihak penjajah Belanda.
Lima tahun sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia, Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di Padang mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI hanya berjalan selama dua tahun (1940-1942) karena pendudukan Jepang. Umat Islam Indonesia tidak pernah berhenti menyuarakan pentingnya pendidikan tinggi Islam bagi kaum Muslim yang merupakan mayoritas pendudukan Indonesia. Pemerintah pendudukan Jepang kemudian menjanjikan kepada umat Islam untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Agama di Jakarta. Janji Jepang itu direspon tokoh-tokoh muslim dengan membentuk yayasan, Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta sebagai ketua dan Mohammad Natsir sebagai sekretaris.
Pada 8 Juli 1945, yayasan tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI berkedudukan di Jakarta dan dipimpin oleh Abdul Kahar Muzakkar. Beberapa tokoh Muslim lain ikut berjasa dalam proses pendirian dan pengembangan STI. Mereka antara lain Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta, KH. Kahar Mudzakkir, K.H. A. Wahid Hasjim, K.H. Mas Mansur, KH. Fathurrahman Kafrawi, dan Farid Ma’ruf. Pada 1946, STI dipindahkan ke Yogyakarta mengikuti kepindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Yogyakarta. Sejalan dengan perkembangan STI yang semakin besar, pada 22 Maret 1948, nama STI diubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) dengan penambahan fakultas-fakultas baru. Sampai dengan 1948, UII memiliki empat fakultas, yaitu :
- Fakultas Agama
- Fakultas Hukum
- Fakultas Ekonomi
- Fakultas Pendidikan
Kebutuhan akan tenaga fungsional di Departemen Agama Republik Indonesia menjadi latar belakang penting berdirinya perguruan tinggi agama Islam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Fakultas Agama UII dipisahkan dan ditransformasikan menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN). Perubahan ini didasarkan kepada Peraturan Pemerintah (PP) No. 34 tahun 1950. Dalam konsideran disebutkan bahwa PTAIN bertujuan memberikan pengajaran studi Islam tingkat tinggi dan menjadi pusat pengembangan serta pendalaman ilmu pengetahuan agama Islam. Berdasarkan PP tersebut, hari jadi PTAIN ditetapkan pada 26 September 1950. PTAIN dipimpin Prof. K.H.R. Muhammad Adnan dengan data jumlah mahasiswa per 1951 sebanyak 67 orang. Pada periode tersebut PTAIN memiliki tiga jurusan, yaitu :
- Jurusan Tarbiyah
- Jurusan Qadla (Syari’ah)
- Jurusan Dakwah
Komposisi mata kuliah pada waktu itu terdiri dari bahasa Arab, Pengantar Ilmu Agama, Fiqih, Ushul Fiqih, Tafsir, Hadits, Ilmu Kalam, Filsafat, Mantiq, Akhlaq, Tasawuf, Perbandingan Agama, Dakwah, Tarikh Islam, Sejarah Kebudayaan Islam, Ilmu Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Jiwa, Pengantar Hukum, Asas-asas Hukum Publik dan Privat, Etnologi, Sosiologi, dan Ekonomi. Mahasiswa yang lulus bakaloreat dan doktoral masing-masing mendapatkan gelar Bachelor of Art (B.A.) dan Doktorandus (Drs). Komposisi mata kuliah PTAIN tersebut merupakan kajian utama perguruan tinggi Islam yang terus berlanjut sampai masa-masa berikutnya. Gelar akademik yang ditawarkan juga terus bertahan sampai dengan dekade 1980-an.
Periode ADIA (1957-1960)
Kebutuhan tenaga fungsional bidang guru agama Islam yang sesuai dengan tuntutan modernitas pada dekade 1950-an mendorong Departemen Agama mendirikan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) di Jakarta. ADIA didirikan pada 1 Juni 1957 dengan tujuan mendidik dan mempersiapkan pegawai negeri guna mendapatkan ijazah pendidikan akademi dan semi akademi sehingga menjadi guru agama, baik untuk sekolah umum, sekolah kejuruan, maupun sekolah agama. Dengan pertimbangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan kelanjutan dari ADIA, hari jadi ADIA 1 Juni 1957 ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sama seperti perguruan tinggi pada umumnya, masa studi di ADIA adalah 5 tahun yang terdiri dari tingkat semi akademi 3 tahun dan tingkat akademi 2 tahun.
ADIA memiliki tiga jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Agama, Jurusan Bahasa Arab, dan Jurusan Da’wah wal Irsyad yang juga dikenal dengan Jurusan Khusus Imam Tentara. Komposisi kurikulum ADIA tidak jauh berbeda dengan kurikulum PTAIN dengan beberapa tambahan mata kuliah untuk kepentingan tenaga fungsional. Komposisi lengkapnya adalah bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Ibrani, Ilmu Keguruan, Ilmu Kebudayaan Umum dan Indonesia, Sejarah Kebudayaan Islam, Tafsir, Hadits, Musthalah Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh Tasyri’ Islam, Ilmu Kalam/Mantiq, Ilmu Akhlaq/Tasawuf, Ilmu Fisafat, Ilmu Perbandingan Agama, dan Ilmu Pendidikan Masyarakat. Kepemimpinan ADIA dipercayakan kepada Prof. Dr. H. Mahmoed Joenoes sebagai dekan dan Prof. H. Bustami A. Gani sebagai Wakil Dekan.
Terdapat dua ciri utama ADIA. Pertama, sesuai dengan mandatnya sebagai akademi dinas, mahasiswa yang mengikuti kuliah di ADIA terbatas pada mahasiswa tugas belajar. Mereka diselekasi dari pegawai atau guru agama di lingkungan Departemen Agama yang berasal dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia. Kedua, sesuai dengan mandatnya untuk mempersiapkan guru agama modern, tanggung jawab pengelolaan dan penyediaan anggaran ADIA berasal dari Jawatan Pendidikan Agama (Japenda) Departemen Agama yang pada waktu itu memiliki tugas mengelola madrasah dan mempersiapkan guru agama Islam modern di sekolah umum.
Periode Fakultas IAIN al-Jami’ah Yogyakarta (1960-1963)
Dalam satu dekade, PTAIN memperlihatkan perkembangan menggembirakan. Jumlah mahasiswa PTAIN semakin banyak dengan cakupan pembelajaran yang semakin luas. Mahasiswa PTAIN tidak hanya datang dari berbagai wilayah Indonesia, tetapi juga datang dari negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Meningkatnya jumlah mahasiswa dan meluasnya area of studies yang menuntut perluasan dan penambahan, baik dari segi kapasitas kelembagaan, fakultas dan jurusan maupun komposisi mata kuliah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ADIA di Jakarta dan PTAIN di Yogyakarta diintegrasikan menjadi satu lembaga pendidikan tinggi agama Islam negeri. Integrasi terlaksana dengan keluarnya Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 1960 tertanggal 24 Agustus 1960. Peraturan Presiden RI tersebut sekaligus mengubah dan menetapkan perubahan nama dari PTAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) al-Jami’ah al-Islamiyah al-Hukumiyah. IAIN diresmikan oleh K. H. M. Wahib Wahab sebagai Menteri Agama Republik Indonesia dengan Rektor pertamanya yaitu Prof. Mr. Sunarjo di Gedung Kepatihan Yogyakarta.
IAIN with Wider Mandate
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu IAIN tertua di Indonesia yang bertempat di Jakarta, menempati posisi yang unik dan strategis. Ia tidak hanya menjadi "Jendela Islam di Indonesia", tetapi juga sebaga simbol bagi kemajuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pembangunan sosial-keagamaan. Sebagai upaya untuk mengintegrasikan ilmu umum dan ilmu agama, lembaga ini mulai mengembangkan diri dengan konsep IAIN dengan mandat yang lebih luas (IAIN with Wider Mandate) menuju terbentuknya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Langkah konversi ini mulai diintensifkan pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A. dengan dibukanya jurusan Psikologi dan Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah, serta Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Syari’ah pada tahun akademik 1998/1999. Untuk lebih memantapkan langkah konversi ini, pada tahun 2000 dibuka Program Studi Agribisnis dan Teknik Informatika bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Program Studi Manajemen dan Akuntansi. Pada tahun 2001 diresmikan Fakultas Psikologi dan Dirasat Islamiyah bekerjasama dengan Al-Azhar, Mesir]. Selain itu dilakukan pula upaya kerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB) sebagai penyandang dana pembangunan kampus yang modern, McGill University melalui Canadian International Development Agencis (CIDA), Leiden University (INIS), Universitas Al-Azhar (Kairo), King Saud University (Riyadh), Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB), Ohio University, Lembaga Indonesia Amerika (LIA), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Bank Negara Indonesia; Bank Muamalat Indonesia, dan universitas-universitas serta lembaga-lembaga lainnya.
Langkah perubahan bentuk IAIN menjadi UIN mendapat rekomendasi pemerintah dengan ditandatanganinya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI Nomor 500/2001 tanggal 21 Nopember 2001. Selanjutnya melalui suratnya Nomor 088796/MPN/2001 tanggal 22 Nopember 2001, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional memberikan rekomendasi dibukanya 12 program studi yang meliputi program studi ilmu sosial dan eksakta, yaitu Teknik Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi, Manajemen, Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Psikologi, Bahasa dan Sastra Inggris, Ilmu Perpustakaan, Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi. Seiring dengan itu, rancangan Keputusan Presiden tentang Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga telah mendapat rekomendasi dan pertimbangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan Dirjen Anggaran Departemen Keuangan RI Nomor 02/M-PAN/1/2002 tanggal 9 Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002 tanggal 14 Februari 2002. Rekomendasi ini merupakan dasar bagi keluarnya Keputusan Presiden Nomor 031 tanggal 20 Mei Tahun 2002 tentang Perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Periode UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dengan keluarnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Islamic Development Bank (IDB). Satu langkah lagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menambah fakultas yaitu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (Program Studi Kesehatan Masyarakat) sesuai surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1338/ D/T/2004 Tahun 2004 tanggal 12 April 2004 tentang izin Penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat (S-1) pada Universitas Islam Negeri dan Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam tentang izin penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana (S-1) pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor Dj.II/37/2004 tanggal 19 Mei 2004.
Makna Logo
Logo baru UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan amanat Rapat Senat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Logo baru itu mengandung 4 (empat) karakter utama. Yaitu: Keislaman, Keilmuan, Keindonesiaan, dan Globalisme. Ciri atau karakter tersebut tercermin dalam logo baru dengan penjelasan sebagai berikut:
Bayang-bayang Bola Dunia
- Menggambarkan wawasan global UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Menggambarkan misi Islam sebagai rahmat bagi semesta (Rahmatan Li al-Alamin) yang juga diemban oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Menggambarkan Kubah masjid.
Garis Edar Elektron
- Menggambarkan ilmu pengetahuan yang secara terus menerus harus digali, diriset, dan dikembangkan.
- Menggambarkan perubahan dan dinamika kehidupan yang harus senantiasa ditanggapi atau direspon oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Menggambarkan keajegan hukum alam (sunnatullah) yang diperintahkan Allah SWT untuk selalu dibaca dan diteliti untuk kesejahteraan umat manusia.
Bunga Lotus atau Sidrah
- Diambil dari al-Qur'an: Sidrah al-Muntaha. Sebuah lambang dan cita-cita setiap mukmin untuk menggapai pengetahuan kebenaran tertinggi (Ma'rifah al-Haq) demi kemaslahatan bersama.
Kitab
- Menggambarkan himpunan petunjuk kehidupan dan moral serta sumber inspirasi dan kaidah hukum yang tertulis di dalam Kitab Suci al-Qur'an dan al-Hadits yang harus ditaati bagi pengembangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Menggambarkan himpunan ilmu pengetahuan yang tertulis di dalam berbagai literatur yang harus terus digali dan dikembangkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Garis Putih pada Kata-kata UIN
- Menggambarkan sebuah tali pengikat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai universitas yang kuat, yang istiqamah, yang teguh berpendirian dan senantiasa mengedepankan kejernihan intelektual dan moral.
- Menggambarkan Sirat al Mustaqim.
Warna Biru
- Melambangkan kedalaman ilmu, kedamaian dan kepulauan Nusantara yang berada di antara dua lautan besar, sebuah wilayah yang mempertemukan berbagai peradaban dunia.
Warna Kuning
- Melambangkan cita-cita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menuju tahun-tahun keemasan, kecemerlangan, Baldatun Tayyibatun wa Rabbun Ghafur.
Visi, Misi, dan Tujuan
Visi
- Berdaya saing tinggi dan terdepan dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keislaman, keilmuan, kemanusiaan, dan keindonesiaan.
Misi
- Menghasilkan sarjana yang memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan global.
- Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan untuk mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan.
- Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian yang bermanfaat bagi kepentingan keilmuan dan kemasyarakatan.
- Membangun good university governance dan manajemen yang profesional dalam mengelola sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada sivitas akademik dan masyarakat.
- Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga nasional, regional, maupun internasional.
Tujuan
- Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, baik bidang keagamaan, sosial, maupun sains dan teknologi.
- Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama, sosial dan sains-teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Motto dan Arah Pengembangan
Motto
Sejak 2007 UIN Syarif Hidayatullah menetapkan motto Knowledge, Piety, Integrity. Motto ini pertama kali disampaikan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, dalam pidato Wisuda Sarjana ke-67 tahun akademik 2006-2007.
Knowledge mengandung arti bahwa UIN Syarif Hidayatullah memiliki komitmen menciptakan sumber daya insani yang cerdas, kreatif, dan inovatif. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkeinginan memainkan peranan optimal dalam kegiatan learning, discoveries, and angagement hasil-hasil riset kepada masyarakat. Komitmen tersebut merupakan bentuk tanggung jawab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam membangun sumber insani bangsa yang mayoritas adalah Muslim. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ingin menjadi sumber perumusan nilai keislaman yang sejalan dengan kemodernen dan keindonesiaan. Oleh karena itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menawarkan studi-studi keislaman, studi-studi sosial, politik, ekonomi, sains dan teknologi modern dalam perspektif integrasi ilmu.
Piety mangandung pengertian bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen mengembangkan inner quality dalam bentuk kesalehan di kalangan sivitas akademika. Kesalehan yang bersifat individual (yang tercermin dalam terma habl min Allah) dan kesalehan sosial (yang tercermin dalam terma habl min al-nas) merupakan basis bagi sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam membangun relasi sosial yang lebih luas.
Integrity mengandung pengertian bahwa sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan pribadi yang menjadikan nilai-nilai etis sebagai basis dalam pengambilan keputusan dan perilaku sehari-hari. Integrity juga mengandung pengertian bahwa sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kepercayaan diri sekaligus menghargai kelompok-kelompok lain.
Dalam moto knowledge, piety, integrity terkandung sebuah spirit untuk mewujudkan kampus madani, sebuah kampus yang berkeadaban, dan menghasilan alumni yang memiliki kedalaman dan keluasaan ilmu, ketulusan hati, dan kepribadian kokoh.
Arah Pengembangan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menjadi jendela keunggulan akademis Islam Indonesia (window of academic exellence of Islam in Indonesia) dan barometer perkembangan pembelajaran, penelitian, dan kerja-kerja sosial yang diselenggarakan kaum Muslim Indonesia dalam berbagai bidang ilmu. Dalam kerangka memperkuat peranannya tersebut UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkomitmen untuk mengembangkan diri sebagai Universitas Riset (Research University) dan Universitas Kelas Dunia (World Class University).
Universitas Riset dapat diartikan sebagai universitas yang menjadikan tradisi riset sebagai basis normatif aktivitas universitas. Secara operasional, universitas riset adalah universitas yang mengimplementasikan sistem pendidikan berbasis riset dengan menerapkan Kurkulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan SKS secara utuh; keseluruhan aktivitas penelitian menerapkan standar ilmiah; penyelengaraan manajemen universitas mengacu pada penerapan total quality management (TQM); dan mengupayakan produk-produk unggulan perguruan tinggi yang diapresiasi publik.
Sedangkan Universitas Kelas Dunia, dapat diartikan bahwa pengembangan UIN Syarif Hidayatullah diarahkan untuk membangun jaringan kerjasama dengan universitas-universitas terkemuka di Dunia. Jaringan kersajama itu dirancang dalam berbagai tingkatan, baik pembelajaran dalam bentuk pertukaran mahasiswa (exchange students), penelitian, dan program-program pengabdian masyarakat (sosial services). Pada saat bersamaan pembangunan jaringan itu diharapkan dapat memberikan manfaat berupa pengakuan dunia internasional terhadap UIN syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu universitas berkualitas dunia.
Rektorat
- Rektor : Prof. Dr. Komaruddin Hidayat
- Purek Bidang Akademik : Prof. Dr. Moh. Matsna HS, MA
- Purek Bidang Administrasi Umum : Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, MA
- Purek Bidang Kemahasiswaan : Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA
- Purek Bidang Pengembangan Lembaga dan Kerja Sama : Dr. Jamhari, MA
Fakultas
Sebagai bentuk reintegrasi ilmu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun akademik 2002/2003 menetapkan nama-nama fakultas dan program studi sebagai berikut :
I. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
1. Pendidikan Agama Islam 2. Pendidikan Bahasa Arab 3. Pendidikan Bahasa Inggris 4. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam a. Pendidikan Biologi b. Pendidikan Kimia c. Pendidikan Fisika 5. Pendidikan Matematika 6. Kependidikan Islam a. Manajemen Pendidikan b. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 7. Pendidikan Bahasa Indonesia 8. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
II. Fakultas Adab dan Humaniora (FAH)
1. Bahasa dan Sastra Arab 2. Sejarah dan Peradaban Islam 3. Tarjamah 4. Ilmu Perpustakaan a. Ilmu Perpustakaan b. Guru Pustakawan 5. Bahasa dan Sastra Inggris
III. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF)
1. Perbandingan Agama 2. Akidah - Filsafat 3. Tafsir - Hadis
IV. Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH)
1. Perbandingan Mazhab dan Hukum a. Perbandingan Mazhab Fiqih b. Perbandingan Hukum c. Perbandingan Mazhab Hukum Khusus 2. Ahwal Syakhsyiyah a. Peradilan Islam b. Administrasi Keperdataan Islam 3. Jinayah Siyasah a. Pidana Islam b. Siyasah Syar'iyyah 4. Mu'amalat a. Perbankan Syari'ah Islam b. Takaful/Asuransi Syari'ah c. Manajemen Zakat dan Wakaf 5. Ilmu Hukum
V. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM)
1. Komunikasi dan Penyiaran Islam 2. Konsentrasi Jurnalistik 3. Bimbingan Penyuluhan Islam 4. Manajemen Dakwah 5. Pengembangan Masyarakat Islam 6. Konsentrasi Kesejahteraan Sosial
VI. Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI)
VII. Fakultas Psikologi (FPSI)
VIII. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
1. Manajemen 2. Akuntansi 3. Manajemen Kelas Internasional 4. Akuntansi Kelas Internasional 5. Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
IX. Fakultas Sains dan Teknologi (FST)
1. Teknik Informatika 2. Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis 3. Sistem Informasi 4. Matematika 5. Biologi 6. Kimia 7. Fisika 8. Teknik Informatika Kelas Internasional 9. Sistem Informasi Kelas Internasional
X. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)
1. Kesehatan Masyarakat 2. Farmasi 3. Pendidikan Dokter 4. Keperawatan
XI. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
1. Hubungan Internasional 2. Hubungan Internasional Kelas Internasional 3. Sosiologi 4. Ilmu Politik
XII. Sekolah Pascasarjana
1. Magister Studi Islam 2. Doktor Studi Islam
Lembaga Kemahasiswaan
Tingkat Universitas
- KMU : Kongres Mahasiswa Universitas
- DPMU : Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas
- BEM : Badan Eksekutif Mahasiswa
- UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa :
- LDK (Lembaga Dakwah Kampus)
- HIQMA (Himpunan Qari-qari'ah Mahasiswa)
- LPMU (Lembaga Penerbitan Mahasiswa Universitas)
- TEATER SYAHID
- PSM (Paduan Suara Mahasiswa)
- FORSA (Federasi Olahraga Mahasiswa)
- KPA-ARKADIA (Kelompok Pencinta Alam - Arti Keagungan dan Keindahan Alam)
- PRAMUKA
- MENWA (Resimen Mahasiswa)
- KMM-RIAK (Komunitas Musik Mahasiswa-Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan)
- KSR-PMI (Korps Suka Rela - Palang Merah Indonesia)
- KOPMA (Koperasi Mahasiswa)
- KMPLHK (Kelompok Mahasiswa Lingkungan Hidup Kemahasiswaan)
- RANITA (Kembara Insani Ibnu Batuttah)
- FLAT (Foreign Languages Association)
- KMF (Komunitas Mahasiswa Fotografi)
- PD (Perisai Diri)
Tingkat Fakultas
- DPMF : Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
- BEMF : Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
- Distrik Badan Eksekutif Mahasiswa Non Reguler
Tingkat Jurusan/Program Studi
- DPMJ : Dewan Perwakilan Mahasiswa Jurusan/Program Studi
- BEMJ : Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi
Alumni, Tokoh, dan Pendaftaran
Alumni
Hingga tahun 2008 wisuda ke-72 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menghasilkan alumni sebanyak 36.099 orang, terdiri atas 19.174 Sarjana Strata Satu (S-1), 1.273 Sarjana Magister (S-2), dan 426 Sarjana Doktor (S-3). Sedangkan saat ini jumlah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjumlah sekitar 23.000 mahasiswa, dengan jumlah dosen tetap berjumlah 732 orang dan dosen tidak tetap berjumlah 693 orang. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus berupaya menyiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan keagamaan dan ilmu-ilmu terkait lainnya (seperti kedokteran, sains dan teknologi) dalam arti yang seluas-luasnya.
Dalam kegiatan pendidikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus menggali dan mengembangkan seluruh substansi pendidikannya, kemudian diterapkan kepada seluruh fakultas (baik fakultas agama maupun umum). Hal ini dilakukan agar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat bersaing dengan seluruh universitas dalam tingkat nasional maupun internasional. Dalam mengembangkan substansi pendidikannya, UIN Syarif Hidayullah Jakarta melakukan kerjasama dengan banyak universitas dalam dan luar negeri. Kerjasama juga dilakukan kepada berbagai institusi (lembaga) yang dipandang dapat memberikan dukungan terhadap kemajuan dan peningkatan kualitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tokoh
Tokoh dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berjasa bagi dunia pendidikan, agama, dan pemikiran di Indonesia antara lain :
- Prof .Dr. Nurcholis Madjid,
- Prof. Dr. Harun Nasution,
- Prof. Dr. Azyumardi Azra,
- Prof. Dr. Quraish Shihab,
- Prof. Dr. Komaruddin Hidayat,
- Prof. Dr. Bachtiar Effendy,
- Prof. Dr. Muhammad Ridwan Al-Jufrie,
- K.H. Zainuddin MZ,
- Ustadz Yusuf Mansur,
- Ustadzah Mamah Dedeh, dan lain sebagainya.
Pendaftaran
Setiap tahun akademik baru, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuka pendaftaran calon mahasiswa baru untuk program Sarjana Strata Satu (S1), Program Magister (S2), dan Program Doktor (S3). Waktu pendaftaran program S1 biasanya dilakukan dari awal Februari sampai awal Juli. Beberapa pintu masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta antara lain :
- Jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK),
- Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri Undangan (SNMPTN Undangan),
- Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri Tertulis (SNMPTN Tertulis),
- Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri (SPMB Mandiri), dan
- Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (SPMB PTAIN).
Pranala luar
Galleri
-
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah
-
Fakultas Psikologi (FPSI) UIN Syarif Hidayatullah
-
Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Syarif Hidayatullah
-
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah
-
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah