Kavari

Bergabung 24 Januari 2011
Revisi sejak 7 April 2012 06.22 oleh ArdBot (bicara | kontrib) (Bot: Permintaan lisensi berkas)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Komentar terbaru: 12 tahun yang lalu oleh ArdWar pada topik Nominasi penghapusan Berkas:Logo stain.jpg
Halo, Kavari, selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia!
Memulai
Memulai
Memulai
  • Para pengguna baru dapat melihat Pengantar terlebih dahulu.
  • Anda bisa mengucapkan selamat datang kepada Wikipediawan lainnya di Halaman perkenalan
  • Bingung mulai menjelajah dari mana? Kunjungi Halaman sembarang
  • Untuk mencoba-coba menyunting, silakan gunakan bak pasir.
  • Baca juga Pancapilar sebelum melanjutkan. Ini adalah lima hal penting yang mendasari hari-hari Anda bersama Wikipedia di seluruh dunia.
Bantuan
Bantuan
Bantuan
  • Bantuan:Isi - tempat mencari informasi tentang berkontribusi di Wikipedia, sebelum bertanya kepada pengguna lain.
  • FAQ - pertanyaan yang sering diajukan tentang Wikipedia.
  • Portal:Komunitas - informasi aktivitas di Wikipedia.
Tips
Tips
Tips
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
  • Jangan takut! Anda tidak perlu takut salah ketika menyunting atau membuat halaman baru, menambahkan atau menghapus kalimat.

    Pengurus dan para pengguna lainnya yang memantau perubahan terbaru akan segera menemukan kesalahan Anda dan mengembalikannya seperti semula.

Welcome! If you are not an Indonesian speaker, you may want to visit the Indonesian Wikipedia embassy or a slight info to find users speaking your language. Enjoy!
Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!
Wagino 20100516 (bicara) 13:15, 24 Januari 2011 (UTC)

Prof.DR.Abd.Rahim Arsyad MA

sunting

Halo Kavari, selamat datang di Wikipedia. Artikel Anda yang berjudul Prof.DR.Abd.Rahim Arsyad MA belum memenuhi kriteria kelayakan dan akan segera dihapus.

"Tidak layak?" Jawabannya adalah "Ya!", "bagaimana suatu artikel bisa dikatakan layak?" Yang pasti artikel harus netral dan tidak berlebih, dan untuk biografi tokoh jangan lupa tambahkan minimal 5 referensi dari media ternama, misal kompas, tempo, dsb.

Selamat menyunting!

Anda boleh membalas pesan saya di sini :)  Ariyanto   21 Februari 2012 04.39 (UTC)Balas

Dan tambahan lagi, jangan menandatangani suntingan Anda pada halaman artikel, ~~~~ (4 tanda gelombang) hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama pengguna wikipedia. Jika butuh bantuan, boleh menghubungi saya di sini. Ariyanto   21 Februari 2012 04.53 (UTC)Balas

Maaf, blog masih belum dapat dijadikan sumber rujukan untuk Wikipedia. Jadi pranala blog yang Anda masukkan di artikel Abd.Rahim Arsyad saya hapus. Terima kasih. Salam --- Anashir (bicara!) 21 Februari 2012 05.33 (UTC)Balas


Tambahkan rujukan dari media ternama, semisal kompas, dan bukan blog. Rujukan yang sudah ada sampai saat ini berjumlah 4, tiga di antaranya ialah media lokal (CMIIW). Coba Anda (dalam hal ini yang menulis artikel) tolong cari media nasional. Saya juga dengan senang hati ikut mencarinya.  Ariyanto   21 Februari 2012 07.40 (UTC)Balas

Nominasi penghapusan Berkas:Prof stain.jpg

sunting

--- Anashir (bicara!) 21 Februari 2012 04.52 (UTC)Balas

Ambo Dalle

sunting

Anregurutta (guru--Red) Abdurrahman Ambo Dalle dilahirkan dari keluarga bangsawan, sekitar tahun 1900, di sebuah desa bernama Ujung yang berada di Kecamatan Tanasitolo, sekitar tujuh kilometer sebelah utara Sengkang yang merupakan ibu kota Kabupaten Wajo. Ayahnya bernama Puang Ngati Daeng Patobo dan ibunya bernama Puang Candara Dewi.

Kedua orang tuanya memberi nama Ambo Dalle yang berarti bapak yang memiliki banyak rezeki. Orang tuanya mengharapkan dirinya agar kelak hidup dengan limpahan rezeki yang cukup. Adapun nama Abdurrahman diberikan oleh seorang ulama setempat bernama KH Muhammad Ishak pada saat berusia 7 tahun dan sudah dapat menghafal Alquran.

Menuntut ilmu Pada masa kecilnya, Ambo Dalle mempelajari ilmu agama dengan metode sorogan (sistem monolog), yaitu guru membacakan kitab, sementara murid mendengar dan menyimak pembicaraan guru. Pelajaran membaca dan menghafal Alquran ia peroleh dari bimbingan bibi serta kedua orang tuanya, terutama sang ibu. Agar lebih fasih membaca Alquran, Ambo Dalle belajar tajwid kepada kakeknya, Puang Caco, seorang imam masjid yang fasih membaca Alquran di Desa Ujung.

Selama menuntut ilmu, Ambo Dalle tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu Alquran, seperti tajwid, qiraat tujuh, nahwu, sharaf, tafsir, dan fikih saja, tapi ia juga mengikuti Sekolah Rakyat (Volk School) pada pagi hari serta kursus bahasa Belanda pada sore hari di HIS Sengkang dan belajar mengaji pada malam harinya.

Sementara itu, untuk memperluas cakrawala keilmuan, terutama wawasan modernitas, Ambo Dalle lalu berangkat meninggalkan Wajo menuju kota Makassar. Di kota ini, ia mendapatkan pelajaran tentang cara mengajar dengan metodologi baru melalui Sekolah Guru yang diselenggarakan Syarikat Islam (SI). Pada saat itu, SI yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto berada dalam masa kejayaan dan benar-benar membuka tabir kegelapan bagi wawasan sosial, politik, dan kebangsaan di seluruh Tanah Air.

Ketika mengikuti sekolah guru di Makassar inilah, ia menemukan kehidupan sosial yang lain dan jauh berbeda dari tanah Wajo yang masih sepi. Makassar, yang saat itu telah menjadi sebuah kota pelabuhan terpenting di kawasan Indonesia Timur, ramai disinggahi oleh kapal besar dan perahu dari berbagai penjuru yang memuat barang-barang dagangan. Beraneka ragam barang niaga, seperti beras, kelapa, hasil hutan, dan kain tenun sutera, ditawarkan orang-orang di pasar-pasar.

Ketika kembali ke Wajo, Ambo Dalle semakin matang secara keilmuan ataupun wawasan. Karena itu, ia bertekad untuk mencerdaskan putra-putri bangsa, khususnya di daerahnya sendiri. Selain kegiatan rohani dengan pendalaman spiritual yang menjadi gairah hidupnya sehari-hari, kegiatan fisik juga tidak diabaikannya. Misalnya, ia selalu aktif berolahraga. Olahraga yang paling digemarinya adalah sepak bola. Ambo Dalle terkenal sebagai seorang pemain bola yang andal. Karena keahliannya dalam menggiring dan mengolah si kulit bundar, rekan-rekannya menjuluki Ambo Dalle sebagai 'Si Rusa.'

Selain itu, Ambo Dalle terus menambah ilmunya, terutama dalam ilmu agama. Ia pun belajar kepada ulama-ulama asal Wajo yang merupakan alumni Makkah, seperti H Syamsudin dan Sayyid Ali al-Ahdal. Para ulama asal Wajo ini bermaksud membuka pengajian di kampung halaman mereka.

Merintis madrasah Salah seorang guru Ambo Dalle, yakni Gurutta H As'ad, suatu ketika menguji secara lisan murid-muridnya, termasuk Ambo Dalle. Ternyata, jawaban Ambo Dalle dianggap yang paling tepat dan benar. Maka, sejak saat itu, ia diangkat menjadi asisten dan mulai meniti karier mengajar serta secara intens menekuni dunia pendidikan.

Berkat kerja sama antara Gurutta H As'ad dan Ambo Dalle, pengajian itu bertambah maju. Hal tersebut terdengar sampai ke telinga Raja Wajo saat itu, Arung Matoa Wajo. Arung Matoa Wajo pun memutuskan mengadakan peninjauan langsung ke tempat pengajian milik Gurutta H As'ad. Dalam kunjungannya, Raja Wajo ini meminta agar Gurutta H As'ad membuka sebuah madrasah yang seluruh biayanya ditanggung pemerintah setempat. Gayung bersambut. Maka, tak lama kemudian, dimulailah pembangunan madrasah.

Madrasah yang dibangun ini menyelenggarakan jenjang pendidikan awaliyah (setingkat taman kanak-kanak), ibtidaiyah (SD), dan tsanawiyah (SMP). Lembaga pendidikan itu diberi nama Al-Madrasah al-Arabiyah al-Islamiyah (disingkat MAI) Sengkang. Lambangnya diciptakan oleh Ambo Dalle dengan persetujuan Gurutta H As'ad bin Abdul Rasyid dan ulama lainnya. Dalam waktu singkat, popularitas MAI Sengkang dengan sistem pendidikannya yang modern (sistem madrasah) menarik perhatian masyarakat dari berbagai daerah.

Selanjutnya, atas izin sang guru, Ambo Dalle pindah dan mendirikan MAI di Mangkoso pada 29 Syawal 1356 H atau 21 Desember 1938. Mulai saat itulah, ia mendapat kehormatan penuh dari masyarakat dengan gelar Gurutta Ambo Dalle. MAI Mangkoso ini kelak menjadi cikal bakal kelahiran organisasi pendidikan keagamaan bernama Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI).

Sementara itu, sepeninggal Gurutta H As'ad, MAI Sengkang diubah namanya menjadi Madrasah As'adiyah. Perubahan nama tersebut sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa Gurutta H As'ad.

Berkat dukungan dan simpati dari pemerintah dan masyarakat Mangkoso, pertumbuhan dan perkembangan madrasah yang dipimpin oleh Ambo Dalle ini sangat pesat. Hal ini terbukti dengan banyaknya permintaan dari luar daerah untuk membuka cabang MAI Mangkoso. Untuk merespons permintaan itu, dibukalah cabang MAI Mangkoso di berbagai daerah.

Nominasi penghapusan Berkas:Imam suprayogo.jpg

sunting

ArdBot (admin|laporkan) 7 April 2012 05.09 (UTC)Balas


Nominasi penghapusan Berkas:LogoStain2.png

sunting

ArdBot (admin|laporkan) 7 April 2012 05.25 (UTC)Balas


Nominasi penghapusan Berkas:LogoStain.jpg

sunting

ArdBot (admin|laporkan) 7 April 2012 05.25 (UTC)Balas


Nominasi penghapusan Berkas:Aldi kavari.jpg

sunting

ArdBot (admin|laporkan) 7 April 2012 05.25 (UTC)Balas


Nominasi penghapusan Berkas:Mesjid stain.JPG

sunting

ArdBot (admin|laporkan) 7 April 2012 05.26 (UTC)Balas


Nominasi penghapusan Berkas:LOGO STMIK BINABANGSA.JPG

sunting

ArdBot (admin|laporkan) 7 April 2012 05.26 (UTC)Balas


Nominasi penghapusan Berkas:Ambo-dalle.jpg

sunting

ArdBot (admin|laporkan) 7 April 2012 05.27 (UTC)Balas


Nominasi penghapusan Berkas:Logo stain.jpg

sunting

ArdBot (admin|laporkan) 7 April 2012 06.22 (UTC)Balas