Tenggelamnya Kapal Van Imhoff

Tenggelamnya kapal Van Imhoff terjadi pada tahun 1942 di samudera Hindia dan menewaskan 412 orang Jerman di Hindia Belanda yang menjadi tawanan pemerintah Hindia Belanda.

Penahanan Orang-orang Jerman

Pada tanggal 10 Mei 1940, semua orang Jerman di Hindia Belanda tidak mendapatkan perlindungan hukum lagi dan mulai ditangkap oleh polisi kolonial dan diinternir dalam berbagai kamp.[1] Setelah penyerangan Jepang terhadap Pearl Harbour, semua tawanan yang berada di pulau Sumatera dipindahkan ke Sibolga untuk kemudian dipindahkan ke Srilanka dengan menggunakan tiga buah kapal. Van Imhoff merupakan kapal ketiga yang diberangkatkan, dua kapal lainnya tiba dengan selamat di Srilanka

Tenggelamnya Kapal Van Imhoff

Kapal Van Imhoff dengan 477 tawanan dan 110 awak kapal tidak mempunyai ciri-ciri yang khas yang menandai bahwa kapal itu kapal yang membawa tahanan perang sehingga pada tanggal 19 Januari 1942 kapal itu diserang oleh pesawat Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dan tenggelam di samudera Hindia. Pada saat kapal tenggelam, semua awak kapal orang Belanda termasuk Kapten kapal menyelamatkan diri dengan perahu penyelamat sedangkan ruang tahanan dibiarkan tetap terkunci. Enam jam setelah penyerangan, kapal Van Imhoff tenggelam bersama 281 orang di dalamnya (Walter Spies termasuk di antara mereka). Kejadian ini kemudian dipandang sebagai suatu kejahatan perang.[1]

Sebagian tawanan lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan sebuah perahu penyelamat dan sebuah sampan yang ditinggalkan oleh awak kapal. Di hari berikutnya, sebuah pesawat Catalina militer Hindia Belanda lewat di atas mereka dan memberitahukan keberadaan mereka kemudian sebuah kapal, kapal Boeloengan, datang untuk menolong orang-orang Belanda yang mungkin berada di sana. Semua yang terapung adalah orang Jerman sehingga mereka ditolak untuk ikut ke atas kapal. Dari 478 tawanan, hanya 65 orang yang dapat mencapai pulau Nias. Di sana mereka kembali ditahan oleh pihak Belanda.


Pranala Luar

Catatan kaki

  1. ^ a b Rosihan Anwar: "Sejarah Kecil Indonesia", halaman 80-81. Penerbit Buku Kompas, 2004