Lontong balap

salah satu jenis sup

Lontong balap adalah makanan khas Indonesia yang merupakan ciri khas kota Surabaya di Jawa Timur. Makanan ini terdiri dari lontong, tauge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap dan sambal. Lontong balap terdiri dari lontong yang diiris-iris dan diatas irisan lontong ini ditumpangi irisan tahu dan remasan beberapa lentho (bulatan kecil sebesar ibu jari dan di pencet ini bentuk lentho asli lontong balap berbeda dengan lentho yang dipakai sekarang), kemudian di atasnya ditumpangi kecambah setengah matang yang porsinya terbanyak dalam hidangan, setelah itu di ambilkan kuah secukupya, sambal dan kecap disesuaikan selera pembeli. Makanan ini dihidangkan dengan pasangannya yaitu sate kerang beberapa tusuk.

Sejarah nama

Menurut cerita dahulu lontong balap masih dijual dalam kemaron besar yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, yang berat dan dipikul keliling kota. Kemaron besar yaitu wadah terbuat dari tanah liat yang berat sekarang tempat ini diganti dengan panci yang terbuat dari logam, penjual lontong balap ini untuk berebut pembeli di perjalanan dan pembeli dipasar berjalan cepat-cepat menuju pos terakhir di pasar Wonokromo, dari jalan cepat ini menimbulkan kesan berpacu sesama penjual (dalam bahasa Jawa: balapan), dari balapan ini kemudian dikenal dengan nama Lontong balap.

Penjual lontong balap ini jaman dulu didominasi oleh penjual dari kampung Kutisari dan Kendangsari sekarang menjadi wilayah Surabya selatan, dari Kutisari-lah lontong balap itu berasal makanan, jarak dari kedua kampung ini lebih kurang berjarak 5 km dari pasar Wonokromo. Karena dikenal luas oleh masyarakat dari pasar Wonokromo yang sekarang berubah nama menjadi DTC, dari nama tempat itu kemudian dikenal dengan nama "Lontong Balap Wonokromo" untuk masa sekarang disebut lontong balap.

Pada masa sekarang lontong balap lebih sering dijual dalam kereta dorong dan warung, meski demikian nama lontong balap tetap tidak berubah.