Perumpamaan perjamuan kawin

Revisi sejak 18 April 2012 06.19 oleh MerlIwBot (bicara | kontrib) (bot Membuang: simple:Parable of the great banquet (deleted))

Perumpamaan tentang perjamuan kawin adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 22:1-14. Perumpamaan ini hampir sama dengan perumpamaan yang ditulis Lukas yang bertajuk perumpamaan orang-orang yang berdalih.

Perjamuan kawin

 
"Tamu yang tidak diundang", karya Matthaeus Merian, 1625-30

Penjelasan

Raja tersebut melambangkan Allah, dan perjamuan kawin tersebut melambangkan Surga. Para undangan melambangkan umat pilihan Allah, yakni bangsa Israel. Allah mengundang umat pilihannya, namun mereka tidak mau datang. Allah lalu mengutus Yesus kepada orang Israel, namun orang Israel tetap tidak mau percaya, dan bahkan menangkap, menyiksa dan membunuh Yesus. Maka Allah lalu menghukum mereka dengan menghancurkan Israel oleh bangsa Romawi dan bangsa-bangsa lainnya sehingga bangsa Israel tercerai-berai hingga abad ke-20.

Lalu Allah berpaling kepada bangsa-bangsa lain dan memberikan anugerah keselamatan kepada segala bangsa. Ia mengutus hamba-hambanya yang lain, yaitu para misionaris-misionaris ke seluruh dunia untuk mengundang orang-orang masuk ke dalam kerajaan Surga. Banyak orang jahat maupun baik yang mendengar undangan tersebut dan mau datang, namun orang-orang yang jahat datang tanpa mempersiapkan diri, yang dilambangkan dengan tidak berpakaian pesta. Allah akan menghukum mereka dengan melemparkan mereka ke neraka (kegelapan yang paling gelap). Di akhir perumpamaan itu Yesus memberi konklusi:

Lihat pula

Pranala luar