Kroya, Cilacap

kecamatan di Cilacap, Jawa Tengah

Kroya adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Kroya adalah sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten Cilacap, jawa tengah, merupakan kota berkembang & pusat perdagangan di wilayah timur Cilacap. juga merupakan jalur pertemuan antara jalur KA dari arah Bandung-Tasikmalaya dengan jalur KA dari Cirebon (Kejaksan)-Purwokerto. Hal ini mengakibatkan Stasiun Kroya memiliki tingkat lalu lintas terpadat di Daerah Operasi 5 Purwokerto, dan untuk mengakomodasinya, emplasemen stasiun ini dibuat sepanjang 600 m. Stasiun Kroya merupakan stasiun terbesar di wilayah Kab. Cilacap. di kota Kroya terdapat sebuah pasar tradisonal yang cukup besar & berada di tempat yang strategis. Kroya berbatasan langsung dengan wilayah banyumas di sebelah utara, kebumen di sebelah timur & kecamatan Adipala di sebelah barat.

Kroya
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenCilacap
Pemerintahan
 • CamatMoh. Najib (2011- )
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri33.01.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3301180 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan-
Peta
PetaKoordinat: 7°37′55.6925″S 109°14′40.8372″E / 7.632136806°S 109.244677000°E / -7.632136806; 109.244677000


Demografi

Kondisi kerukunan umat beragama di Kecamatan Kroya terbina dengan baik, dimana para tokoh agama senantiasa menjalin silaturahmi dalam rangka meningkatkan peran serta dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan antar umat beragama. Jumlah penduduk di Kecamatan Kroya menurut agama yang dianut, terdiri dari ; Islam : 101.663 jiwa, Katholik : 417 jiwa, Protestan : 913 jiwa, Hindu : 16 jiwa, Budha : 318 jiwa. Yahudi : - jiwa Sedangkan jumlah tempat peribadatan adalah: Masjid : 94 buah, Mushola/langgar : 262 buah, Gereja katholik : 4 buah, Gereja protestan : 6 buah, Vihara : 5 buah.

terdapat beberapa orang Yahudi di kota Kroya yang jumlah nya hanya sedikit. Kaum Yahudi di kroya merupakan keturunan etnis campuran antara Jawa, Manado, Ambon & Belanda yahudi. Mereka tinggal di kota ini & berkomunikasi dalam ibadahnya dengan perserikatan yahudi di indonesia.

Kondisi sosial meliputi aspek Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam (IPOLEKSOSBUD HANKAM). Secara umum kondisi social ekonomi masyarakat di Kecamatan Kroya berada pada kondisi yang cukup baik, artinya secara prinsipil tidak terdapat tindakan–tindakan yang mengarah pada upaya penggantian idiologi negara, ancaman disintegrasi bangsa, serta tindakan-tindakan sara khususnya yang mengarah pada perpecahan antar etnis, suku dan agama.

Transportasi

Kondisi sarana dan prasarana transportasi darat di Kecamatan Kroya secara umum cukup memadai meskipun belum sepenuhnya memenuhi tuntunan kebutuhan yang di harapkan. Fasilitas perhubungan di Kecamatan Kroya meliputi 1 buah terminal dan 1 buah stasiun. Jaringan transportasi darat di Kecamatan Kroya tercatat sepanjang 209,9 km. Kondisi ini tentu saja masih memerlukan peningkatan atau pengembangan demi mendukung percepatan pembangunan yang bergerak cepat. Dilihat dari jenis jalan, maka dapat dirinci sebagai berikut : a. Jalan Beraspal : 110,10 km b. Jalan Keras : 58,50 km c. Jalan Tanah : 62,80 km

Perekonomian & sarana

Guna mendukung iklim investasi di Kabupaten Cilacap serta kegiatan industri dan perdagangan, tersedia fasilitas pasar baik milik pemerintah daerah maupun desa. Untuk pasar milik pemerintah daerah yang berada di Kecamatan Kroya tercatat ada 1 buah, sedangkan pasar milik desa sebanyak 10 buah. Ditinjau dari segi pendidikan, tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Kroya tergolong tinggi. Hal ini karena didukung fasilitas pendidikan yang memadai, yaitu meliputi : 85 buah SD / MI, 15 buah SLTP / MTs dan 6 SLTA, 3 SMK, 1 Akademi, dan 7 Pondok Pesantren. Pendidikan informal yang ada di Kroya meliputi; LPK Bahasa (24), Komputer (3), Menjahit (6), Sopir/Montir (3), dan lainnya (18). Jumlah Prasarana Kesehatan yang ada di Kecamatan Kroya terdiri dari 2 buah Puskesmas, 10 Puskesmas Pembantu, 11 Polindes, dan 108 Posyandu. Konstribusi masyarakat Kecamatan Kroya dalam menunjang PAD Kabupaten Cilacap di sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) cukup besar, dimana pada tahun 2008 total baku ketetapan sebesar Rp. 1.157.550.000,- (satu milyard seratus lima puluh tujuh juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) dengan 51.161 lembar SPPT,- telah lunas dibayarkan sesuai ketentuan yang berlaku.


Desa/kelurahan