Sri Jayawardenepura Kotte

ibu kota Sri Lanka

Sri Jayewardenapura-Kotte, (bahasa Sinhala: ශ්‍රී ජයවර්ධනපුර කෝට්ටේ, bahasa Tamil: ஸ்ரீ ஜயவர்த்தனபுரம் கோட்டை juga dikenal sebagai Kotte, ialah ibukota legislatif Sri Lanka. Terletak di 6° 54' LU, 79° 54' BT (6.9, 79.9), melampaui pinggiran timur ibukota bisnis Kolombo. Parlemen Sri Lanka telah dibangun di sini sejak pelantikan resmi bangunan barunya pada 29 April 1982. Penduduknya ialah 115.826 (sensus 2001).

Sri Jayawardenapura Kotte
Kota
DistrictDistrik Kolombo
Pemerintahan
 • MayorSwarnalatha Silva (Sri Lanka Freedom Party)
Luas
 • Kota17 km2 (7 sq mi)
Populasi
 (2001)[1]
 • Kota115.826
 • Kepadatan3.305/km2 (8,560/sq mi)
 • Metropolitan
2.234.289
Zona waktuUTC+5:30 (Sri Lanka Standard Time Zone)
 • Musim panas (DST)UTC+6

Sejarah

Kotte (berarti 'benteng') ialah ibukota kerajaan kuno Kotte dari abad ke-14 hingga abad ke-16. Terletak di sebuah tanah rawa, didirikan di bantaran sungai Diyawanna Oya sebagai benteng terhadap serangan Kerajaan Jaffna Arya Chakaravarthi pada abad ke-13 oleh tokoh Tamil yang bernama Alagakkonara. Alagakkonara disebutkan oleh Ibnu Batutah berkuasa di Kurunegala, namun sumber lain mengindikasikan bahwa ia adalah Bandara (Pengawal) Korale (kabupaten) Raigama di Distrik Kalutara modern. Pasukan Arya Chakravarthy dipegang oleh Alagakkonara di depan Kotte, sementara ia mengalahkan iring-iringan serangan musuh di Panadura ke barat daya.

Kotte ialah jala durgha (benteng air) berbentuk segitiga dengan rawa Diyawanna Oya yang membentuk 2 sisi panjang; sepanjang sisi (tanah) ketiga yang lebih pendek parit (dalam) besar digali. Diperkuat dengan benteng kabook atau cadas laterit di sekelilingnya. Wilayah di luar parit bagian dalam disebut Pitakotte (benteng luar), daerah di dalamnya ialah Ethul Kotte (benteng dalam).

Kemudian kota ini menjadi ibukota pulau, dan dinamai Sri Jaya Vardhana Pura Kotte yang berarti "kota benteng kejayaan yang tumbuh yang diberkahi." Bangsa Portugis tiba di pulau ini pada 1505 dan mengendalikan kota ini dari 1565. Gagal menahan pemberontakan yang berulang dari angkatan kerajaan tetangganya Sitawaka (Avissawella), kota ini mereka tinggalkan, yang menjadikan Kolombo sebagai ibukota baru.

Urbanisasi ke Kotte bermula pada abad ke-19. Sisa arkeologis dibongkar dan digunakan sebagai bahan bangunan (proses yang berlanjut) - beberapa darinya berujung di Jembatan Victoria, menyeberangi Sungai Kelani.

Setelah terpilih sebagai ibukota baru oleh pemerintah baru pada 1977, danau yang luas dibuat dengan mengeruk kawasan paya sekitar Diyawanna Oya. Bangunan parlemen yang baru dibangun di Duwa, sebuah pulau 50.000 km persegi (12 acre) di tengah danau. Pulau itu (lepas Baddegana Road, Pita Kotte) telah dipakai sebagai tempat wisata untuk pasukan Portugis di hari-hari terakhir masa Kotte, alkohol dilarang dari Kota Kerajaan. Telah menjadi milik E.W. Perera dan menjadi tempat peternakan ayam sebelum diberikan kepada negara. Pada 29 April 1982, kompleks parlemen yang baru dibuka oleh Presiden J.R. Jayewardene.

Proses relokasi institusi pemerintah dari bekas ibukota Kolombo masih berlanjut.

Struktur kotamadya

Dewan Pengembangan Kota Kotte dibentuk pada 1930-an, dengan bangunan modern di Welikada. Digantikan oleh Dewan Kota Kotte, yang memiliki bagian yang lebih besar pada wilayahnya yang dipindahkan dan diletakkan di distrik kota Dewan Kotamadya Kolombo, Borella. Dewan Kota Kotte menjadi Dewan Kotamadya Sri Jayawardanapura Kotte pada 1997, dengan Chandra Silva sebagai walikota pertamanya.

Saat ini walikotanya ialah JM Somadasa. Ada 20 anggota Dewan Kabupaten Municipal, dipilih dengan perwakilan yang proporsional. Ada 10 distrik kota, namun kini semuanya hanya divisi pemungutan suara, tanpa perwakilan individual.

Transportasi

Satu-satunya stasiun KA yang utama ialah di Nugegoda, di Garis Lembah Kelani. Juga di Nugegoda ada terminal bis yang utama. Ada pangkalan bus tambahan di Pita Kotte dan Welikada. Kota ini dilayani bus dan ada depot bus CTB yang utama di Udahamulla.

Templat:Kotasrilanka