Wikipedia:Bak pasir
<gallery> 530887_316354751765762_638267998_n Kondisi Negeri ini yang Carut marut, dimana Politik menjadi raja, dengan system Politik yang berpijak pada paradigma Pragmatis materialistis membawa system Birokrasi Yang Korup, keadilan yang bagai pedang bermata dua , tumpul diatas tapi sangat tajam dibawah.
Negeri ini hampir disegala lini dikuasai oleh satu system mafiosi . Sejak Kasus BLBI, Century, Antasari, Susno Duaji, Gayus, Cek perjalanan Nunun /Miranda Goultom sampai terakhir kasus Nazaruddin yang tidak pernah selesai. Negeri yang kaya raya , negeri yang penuh dengan kekayaan alam yang tidak terbatas yang MERDEKA dengan tetesan darah , yang kini KEMERDEKAAN itu telah tergadai , sekedar untuk cost pemeliharaan kekuasaan sang Penguasa atau untuk meraih kekuasaan itu. Akhirnya, satu-satunya prestasi yang dapat diraih Negeri ini hanyalah MENDUDUKI RANKING SEBAGAI SALAH SATU Negara terkorup didunia.
Dalam keputus asaan Rakyat mulai berpikir tentang munculnya Ratu Adil “ Sang Satria Piningit “ yang akan mensejahterakan rakyat Negeri tercinta ini. Mungkinkah adanya “ Satria Piningit “ yang akan mampu mensejahterakan Rakyat Negeri ini ?
Inilah keyakinan itu, keyakinan yang tumbuh dihati masyarakat akar rumput yang karena keputus asaan, karena tertindas dan teraniaya merubah keyakinan menjadi satu do’a . Salah satu dari do’a yang akan langsung terjawab, adalah do’a orang yang teraniaya , inilah janji Allah SWT.
Maka do’a orang-orang yang teraniaya , yang mengaharap dan memohon dengan khusu’ hadirnya “Satria Piningit“ Insya Allah akan dikabulkan. Jadi “ Satria Piningit “ muncul bukan karena ramalan, juga bukan karena Allah menghendaki agar ramalan itu terbukti, tapi karena janji Allah untuk menyawab do’a orang-orang yang teraniaya.
Satria Piningit? Ya. Karena memang sampai saat ini belum satupun media masa , pengamat Politik maupun kalangan Politik itu sendiri mencium kehadiran tokoh “ Satria Piningit “ Satria Piningit akan muncul secara mendadak, tanpa satupun prediksi Politik, sehingga kehadirannya memang sangat mengejutkan.
Satria Piningit tidak pernah mencalonkan diri dan menyatakan dirinya sebagai “ Satria Piningit “, tidak pernah mencalonkan dirinya sebagai RI I baik memalui Parpol maupun Calon Independen. Tapi setelah kemunculannya, Partai-partai kecil akan berebut mencalonkan sang “ Satria Piningit “ dan kemudian bersama-sama, bahu-membahu akan mencalonkan Sang “ Satria Piningit “ bak bola salju akan menggelinding menjadi besar dan akhirnya menjadi yang terbesar dalam waktu sesaat. Mengapa bisa demikian ?
Karena Sang “ Satria Piningit” yang tidak pernah berjanji apa-apa pada rakyat Negeri ini , telah berkarya nyata. Saat itu, berjuta lapangan kerja telah dibuka, Sumber Daya Alam dimanfaatkan untuk rakyat kecil, Pendidikan dan Kesehatan telah nyata menyentuh rakyat kecil , kesejahteraan mulai merangkak naik, dalam waktu yang sangat singkat yaitu kurang dari tiga warsa .( tiga tahun ) Apakah Sang “ Satria Piningit “ seorang konglomerat ? seorang yang kekayaannya melebihi Abu Rizal Bakri ? Kalau Beliau konglomerat , pasti dia sudah terdeteksi dan itu bukan “ Piningit “ lagi. Mensejahterakan rakyat, itu perlu biaya yang sangat besar . Apakah itu dari harta Karun ? Itulah logika pemimpi.
Sang “ Satria Piningit “ didukung oleh satu pembiayaan yang riil, yang nyata. Yang berasal dari satu sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat, yang tidak sedikitpun tercemar oleh Riba, Riswah, apa lagi hasil korupsi dan kong kalikong, tapi yang semua hanya karena usaha, do’a dan Karunia Allah semata. Karena sumber dana itu memang datang dari Harta Allah yang diamanahkan kepada pengelolanya untuk rakyat Negeri ini yang teraniaya melalui Beliau . Kun Faya Kun, jadi maka jadilah.
Semoga Allah benar telah mengabulkan Do’a orang-orang yang teraniaya, semoga Sang Satria Piningit itu benar segera muncul dan semoga Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk berhasil ikut mengantarkan Sang “ Satria Piningit “ kepermukaan akhir tahun ini. Satu-satunya alasan mengapa saya hilang dari peredaran , bulan-bulan terakhir ini. Apa kesibukan saya ? Alhamdulillah saya berkesempatan untuk mendapat amanah menyiapkan tenaga yang bersedia menjadi Pendamping teknis bagi kaum dzuaffa di tiap Kecamatan, sebagai salah satu upaya untuk mengentaskan kaum dzuaffa dari keterpurukan untuk wilayah seluruh Indonesia. Mau bergabung ? Syarat :
1. Mempunyai keahlian khusus > S 1. Pertanian, perikanan, peternakan atau praktisi berbagai ketrampilan Home Industri. 2. Ikhlas , lebih mementingkan kesejahteraan binaannya secara sungguh-sungguh. 3. Bersedia ditempatkan diseluruh Indonesia Kami memang sedang melangkah dan istilah “ Satria Piningit “ memang hanya istilah saya meminjam do’a orang-orang yang mengharapkan kehadirannya. ( Semoga beliau tidak berkeberatan saya sebut “ Satria Piningit “………. Rasanya ngeri juga bila beliau tahu, tidak berkenan dan saya ditendang . ) Kami memang sudah ada ditengah –tengah masyarakat, kami sedang bekerja, sementara ini baru tahap persiapan di 19 Propinsi sejak dari NAD sampai Papua . Insya Allah deklarasi yang mengawali gerakan kami, akan kami lakukan awal tahun depan dengan hanya melibatkan tak lebih dari 100.000 orang Ada tambahan informasi : Beliau bukan : 1. Mas Tommy dengan NASREP nya 2. Juga bukan dari NASDEM 3. Bukan pula Partai SRI orbitan Paman Sam. 4. Bukan Pula Ical – mitra Yahudi yang didukung Paman Sam Pula . 5. Apa lagi Sejawat Paman Sam dari Dinasti Demokrat 6. Apa petinggi Gerindra ? satu-satunya yang paling dibenci Paman Sam ? Juga bukan karena kalau tokoh ini muncul, mungkin Paman Sam akan menjadikan Negeri ini Irak kedua.
Yang jelas Pak Beye kenal benar pada Beliau, tapi bagi Pak Beye, Beliau bukan ancaman karena memang Beliau tidak pernah tampak menginginkan RI I . Tapi seperti yang saya katakan bila program beliau berhasil ( dan Insya Allah berhasil ) bukan Beliau yang ingin jadi RI I , tapi saya dan teman-teman akan berusaha sekuat tenaga membawa Beliau ke RI I , dengan segala cara yang halal demi kesejahteraan Negeri ini, dalam hal ini dengan ijin atau tanpa ijin beliau sekalipun. Semoga Allah mengabulkan . Untuk Kompasianer yang tanpa setahu saya , merasa telah terlibat bergabung bersama kami, untuk sementara saya harap tidak menambah informasi atau menanggapi tulisan ini , tapi boleh langsung telepon ke HP. saya . Saya tegaskan sampai saat ini Beliau belum pernah sekalipun menyatakan keinginannya menuju RI I. Itu murni keinganan saya dan teman-teman disekeliling beliau.
Salam, untuk semua saudara saya.