Stadion Juventus

stadion di Italia

Juventus Stadium[3] (Indonesia: Stadion Juventus, sebelumnya dikenal dengan nama Juventus Arena) adalah untuk sebuah stadion sepak bola di Turin, Piedmont yang menjadi stadion tuan rumah untuk pertandingan Juventus. Stadion ini resmi dibuka di pada 8 September 2011 dan memiliki kapasitas 41.000 penonton.[2]

Juventus Stadium
Berkas:Juventus Stadium Logo.jpg
"Lo Stadio che cambia il calcio"
Berkas:Juventus Stadium (ingresso C).jpg
Informasi stadion
PemilikJuventus
OperatorJuventus
Lokasi
LokasiStr. Com. di Altessano 131 10151
Turin, Piedmont, Italia
Koordinat45°6′34″N 7°38′28″E / 45.10944°N 7.64111°E / 45.10944; 7.64111
Konstruksi
Mulai pembangunan1 Maret 2009
Dibuka8 September 2011
Biaya pembuatan 120 million[1]
ArsitekHernando Suarez
Gino Zavanella
Insinyur strukturFrancesco Ossola
Massimo Majowiecki
Data teknis
PermukaanRumput
Kapasitas41.000 tempat duduk[2]
Ukuran lapangan105 x 68 m.
Pemakai
Juventus (2011–sekarang)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stadion ini dibangun di atas lahan bekas Stadion Delle Alpi. Beberapa perbedaan antara stadion sebelumnya dengan stadion yang baru ini antara lain jarak tribun yang sangat dekat dengan lapangan, yaitu sekitar 7,5 meter.[2] Sementara jarak grandstand utama stadion ini berjarak sekitar 49 meter dari lapangan. Stadion Juventus ini mengambil model dari stadion-stadion di Inggris.[2]

Latar belakang

Stadion kandang Juventus sebelumnya yaitu Stadion Delle Alpi dipakai pada tahun 1990 untuk menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia 1990.[4] Kepindahan klub ke Delle Alpi dari stadion sebelumnya yaitu Stadion Comunale dianggap kontroversial saat itu.[4] Kepindahan Juve ke Delle Alpi juga dipenuhi kritik karena jarak pandang dari tribun penonton ke lapangan dianggap terlalu jauh dan menyulitkan bagi penonton yang datang sehingga menjadikan Juventus saat itu malah lebih banyak yang menontonnya dari siaran langsung televisi.[4] Kapasitas Delle Alpi adalah 67.000 kursi tetapi hanya setengahnya saja yang kerap terisi setiap Juventus bermain disana.[4] Juventus kemudian membeli Delle Alpi dari Pemda Turin pada tahun 2003.[5]

Juventus kemudian pindah dari stadion tidak populer tersebut di tahun 2006 dan mulai berencana untuk membangun tempat yang lebih menyenangkan bagi pemain dan fans.[5][4] Untuk sementara, mereka berbagi Stadio Olimpico di Torino yang baru direnovasi dengan klub sekota Torino F.C., yang juga kurang populer karena kapasitas rendah.[5]

Pada November 2008, klub mengumumkan rencana untuk membangun stadion berkapasitas 41.000 penonton di bekas lokasi Stadion Delle Alpi.[5] Stadion baru tersebut dibangun dengan biaya €100 juta (£90 juta) dan diputuskan didalamnya bahwa lintasan atletik yang menjadi ikon Delle Alpi untuk dihapuskan dan membuat stadion yang mirip dengan stadion sepakbola di Inggris. Juventus menjadi klub Italia pertama yang membangun dan memiliki stadion sendiri.

Upacara pembukaan stadion diadakan pada tanggal 8 September 2011, dengan pertandingan eksibisi sejarah melawan Notts County.[6] Pertandingan berakhir 1-1 dengan gol dari Luca Toni dan Lee Hughes di babak kedua.[7] Sebagai tanda terima kasih, Notts County kemudian mengundang Juventus untuk bertanding kembali di Meadow Lane pada tahun 2012 untuk merayakan ulang tahun ke 150 klub tersebut.[8]

Jumlah penonton terbanyak yang datang ke Stadion Juventus tercatat mencapai angka 40.045 pada tanggal 20 Maret 2012 untuk pertandingan Coppa Italia melawan AC Milan yang berakhir 2-2 dengan kemenangan agregat 3-2 untuk Juventus. Sementara itu jumlah penonton terbanyak yang menghadiri pertandingan Seri A adalah 38.686 yang dicatat pada 22 April 2012 saat Juve melawan AS Roma.[9] Juventus memenangkan pertandingan tersebut dengan skor dominan 4-0.

 
Bagian dalam dari Stadion Juventus

Keterkaitan dengan lingkungan sekitar

Proyek konstruksi Stadion Juventus dirancang sedemikian rupa agar bertujuan untuk memastikan dampak lingkungan yang rendah dari pembangunan stadion ini melalui penggunaan teknologi ramah lingkungan yang sangat mutakhir. Stadion ini dibangun untuk mengurangi konsumsi energi yang tidak bisa diperbaharui dan juga mengurangi limbah serta mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Stadion ini dapat menghasilkan listrik yang dibutuhkan melalui penggunaan energi matahari yang ditangkap melalui panel surya. Selain itu fasilitas ini juga dapat menghasilkan air hangat yang memanaskan kamar, ruang ganti, dapur dan lapangan sepak bola melalui jaringan pemanas yang terpasang di seluruh sisi stadion yang juga dapat memanaskan air panas untuk ruang ganti dan dapur restoran menggunakan sistem termal surya. Sumber-sumber energi alternatif yang ditujukan untuk membantu stadion memenuhi kriteria yang ditentukan oleh Protokol Kyoto dengan menghasilkan beberapa hasil:

  • Pengurangan gas rumah kaca
  • Tidak ada polusi udara
  • Tidak ada resiko kebakaran
  • Integrasi dengan pemanasan distrik
  • Pengurangan limbah
  • Intensif eksploitasi energi surya melalui alat pelacak surya
  • Tidak ada produksi kimia atau emisi akustik
  • Penggunaan kembali air hujan
  • Pengurangan minimal 50% dari air yang dibutuhkan untuk irigasi lapangan

Selain beberapa upaya yang dilakukan diatas, beberapa materi bekas dari Stadio Delle Alpi dipakai sebagai penghematan biaya dan diklaim telah menghemat biaya sebesar €2.300.000

Pelayanan dalam stadion

Klub Premium Juventus

Stadion ini memiliki kursi VIP sebanyak 3.600 dan 64 kotak eksekutif VVIP.[10] Layanan bagi para eksekutif ini termasuk pintu masuk yang khusus disediakan dalam stadion, kursi mewah dengan televisi LCD pribadi, restoran eksklusif, bar, lounge, finger food pada waktu setengah dan setelah pertandingan, parkir disediakan dan akses ke museum (mulai tahun 2012).

Juventus Premium Club adalah proyek perusahaan perhotelan dan pariwisata Juventus, yang ditujukan untuk perusahaan yang ingin menghibur klien mereka dan mitra untuk makan siang atau makan malam di stadion Juventus sebelum pertandingan.[10][11]

Selain itu, stadion menampung sebuah kompleks perbelanjaan seluas 34.000-m2 yang buka setiap hari dan ruang parkir untuk 4.000 kendaraan.[10][2] Sebuah museum baru yang didedikasikan untuk sejarah Juventus terletak di dekatnya.[10]

Tur stadion

Sebuah tur berdurasi 70 menit yang diadakan di dalam stadion ditawarkan setiap hari. Para tamu diperbolehkan melihat-lihat sekitar untuk melihat ruang ganti, fasilitas, museum dan lapangan.[12]

Area belanja

Pada tanggal 27 Oktober, Area 12, sebuah pusat perbelanjaan yang berdekatan dengan stadion dibuka. Memiliki lebih dari 60 toko, 2 bar, 3 restoran dan hypermarket E.Leclerc-Conad yang menyediakan fitur layanan belanja drive-through, memungkinkan pelanggan untuk melakukan belanja online mereka dan mengumpulkan mereka dalam kemasan barang.[13] Kompleks pertokoan baru Juventus, seluas 550 meter persegi, adalah pertokoan klub olahraga terbesar di Italia. Kompleks ini dirancang oleh Giugiaro dan arsitek Alberto Rolla.[14]

Pusat perbelanjaan memiliki ruang parkir 2.000 mobil dan sekitar 800-nya untuk parkir tertutup. Layanan parkir di sini diberikan oleh San Sisto (pemilik tunggal), sebuah perusahaan yang melihat perjanjian antara Nordiconad dari Modena, Koperasi Gruppo Conad dari Italia Utara, Cmb dari Carpi (MO) dan Unieco dari Reggio Emilia, dua perusahaan terkenal Italia untuk bangunan pusat perbelanjaan.[15]

Museum Juventus

Museum Juventus, yang disebut "J Museum" diresmikan pada tanggal 16 Mei 2012 dan dibuka untuk umum pada 17 Mei.[16] Museum ini menggunakan teknologi untuk memberikan pendekatan yang berbeda dari konsep museum tradisional. Museum ini akan menawarkan pengalaman unik dan tak terlupakan di mana Juventus bukan hanya fenomena sepakbola, tapi simbol di seluruh dunia dengan hadiah yang kuat dan signifikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam perjalanan Juventus yang sudah lebih dari satu abad, para fans bisa melihat sejarah fantastis tim disini, baik yang masa sekarang ataupun masa lalu tanpa batasan geografis atau temporal. Diharapkan fans bisa bangga dengan mengetahui secara lebih dalam mengenai sejarah klub kesukaan mereka.[17]

Wartawan terkenal Italia dan dunia Paolo Garimberti ditunjuk menjadi ketua museum ini.[18] Sebelumnya Garimberti sempat menjabat sebagai koresponden "Mosca" dan editor berita "La Stampa" di Roma.[19] Ia juga sempat menjabat wakil direktur "La Repubblica", direktur "Il Venerdì" dan CNN Italia. Sejak 2009, ia telah menjadi ketua Rai dan juga sempat terpilih menjadi Ketua Dewan Pengawas Euronews, sebuah jaringan berita penting internasional.[20]

Hak penamaan stadion

Juventus menandatangani perjanjian dengan Sportfive Italia yang memberikan perusahaan tersebut "penamaan eksklusif dan hak promosi dan sponsor parsial untuk stadion baru." Dalam perjanjian tersebut, Sportfive diberi hak untuk nama stadion dan memasarkan kotak eksekutif VVIP dan kursi VIP.

Penggunaan stadion lainnya

Final Liga Europa 2014

Bulan Maret 2012, UEFA menunjuk Stadion Juventus sebagai tempat pertandingan final Liga Europa 2014. Keputusan ini diambil hanya enam bulan usai Juventus meresmikan stadionnya. UEFA menilai Juventus, sebagai klub sepakbola pertama dari Italia yang memiliki stadion sendiri dan juga prestasinya yang mendunia telah memberikan contoh untuk klub-klub lain untuk bisa berjalan sendiri dengan memiliki stadion secara mandiri.

Konferensi bisnis stadion 2012

Stadion Juventus juga dipercaya untuk menggelar Konferensi Bisnis Stadion 2012. Sebuah acara yang ditujukan untuk prestasi luar biasa dari sebuah stadion di arena internasional termasuk juga manajemen pemilik stadion untuk membangun prestasi, membuat inovasi dan memilih stadion-stadion yang layak disebut sebagai "pemimpin" di dunia baik untuk arena olahraga atau manajemen tempat.

Catatan kaki

  1. ^ "Secondo accordo con l'Istituto per Credito Sportivo per il finanziamento di ulteriori opere nell'ambito dell'area del nuovo stadio" (dalam bahasa Italian). Juventus.com. 14 May 2010. Diakses tanggal 18 September 2011. 
  2. ^ a b c d e "I numeri" (dalam bahasa Italian). ilnuovostadiodellajuventus.com. Diakses tanggal 23 July 2011. 
  3. ^ "Comunicato Ufficiale N. 38 dell'8 settembre 2011" (dalam bahasa Italian). Lega Serie A. 8 September 2011. 
  4. ^ a b c d e Lawrence, Amy (19 March 2006). "Absent friends put Old Lady in a smaller home". The Guardian. Diakses tanggal 23 July 2011. 
  5. ^ a b c d "Juve set to make stadium history". BBC News. 20 November 2008. Diakses tanggal 23 July 2011. 
  6. ^ "New stadium, opening ceremony on 8th September". Juventus F.C. 14 July 2011. Diakses tanggal 23 July 2011. 
  7. ^ "Tie In Turin". Notts County F.C. 9 September 2011. Diakses tanggal 9 September 2011. 
  8. ^ Juventus open doors to new home with Notts County as starstruck guests - The Guardian, 08/09/11
  9. ^ http://www.stadiapostcards.com/A11-12.htm
  10. ^ a b c d "Juventus Reveal New Stadium Plans". Goal.com. 20 November 2008. Diakses tanggal 23 July 2011. 
  11. ^ "New Stadium". Juventus Football Club S.p.A. official website. Diakses tanggal 23 July 2011. 
  12. ^ http://www.juventus.com/juve/en/news/25ottobre2011_stadium_tour
  13. ^ "Area12 - E.Leclerc-Conad" (dalam bahasa Italian). area12.to.it. 
  14. ^ http://www.juventus.co.id/kandang-juventus-2-6-10-30-stadion-baru.html
  15. ^ http://www.area12.to.it/
  16. ^ 17 May The 'J Museum' Opens to The Public!
  17. ^ J Museum: Menghidupkan kembali memoria sejarah - Juventus Club Indonesia, diakses 8 Mei 2012.
  18. ^ J Museum comes to life - Juventus FC, diakses 8 Mei 2012.
  19. ^ http://archivieng.economiaesocieta.org/People/Paolo_Garimberti.kl
  20. ^ Euronews appoints Paolo Garimberti as new Chairman Supervisory Board - Mediame.com, diakses 8 Mei 2012.

Pranala luar