ʿAnqā’

Burung mitos
Revisi sejak 27 Mei 2012 14.44 oleh SkullSplitter (bicara | kontrib) (ʿAnqā’)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

ʿAnqā’ (Arab:العنقاء al-‘Anqā’) adalah seekor burung besar yang disebutkan dalam buku karya Zakariya al-Qazwini yang berjudul ʿAjā’ib al-Makhlūqāt wa-Gharā’ib al-Mawjūdāt (Makhluk-makhluk Ajaib dan Hal-hal Aneh yang Ada).

Burung raksasa ini pernah dikisahkan oleh al-Kisa’i, bahwa burung tersebut pernah ada pada zaman Nabi Hanzhalah dengan umatnya yang disebut Ashab ar-Rass, ia berhasil membunuh burung ini dengan cara meminta do'a kepada Tuhan untuk mematikan dan memutuskan keturunannya. Burung ini sering di identikkan dengan burung Simurgh dari Persia dan Phoenix dari Mesir kuno.

Etimologi


Kisah ʿAnqā’

Menurut catatan kuno berupa teks Arab kuno dari Timur Tengah, legenda burung kolosal ini memiliki tubuh sangatlah besar, sehingga sanggup membawa seekor gajah dengan cakarnya yang tajam. Sumber-sumber kuno ini menjelaskan bahwa burung Anqa pernah dipercaya sebagai makhluk mulia yang diciptakan oleh Tuhan.

Al-Kisa'i mengisahkan bahwa burung ini tinggal di sebuah gunung tinggi yang bernama Gunung Falaj. Apabila burung itu terbang, maka ia sanggup menutup matahari seperti awan. Bulunya memiliki warna yang sangat banyak, lehernya seperti leher unta, memiliki empat sayap, dua panjang serta dua lagi ukurannya lebih pendek.

Akhirnya, meskipun binatang ini mengambil peran yang menyenangkan dan ketika ia mulai sembarangan menangkap mangsa, burung tersebut mulai beralih memangsa manusia, khususnya anak-anak. Ketika hal itu sering terjadi Penduduk Rass melaporkan hal ini kepada Nabi Hanzhalah, Hanzhalah pun memohonkan do'a agar memusnahkan burung besar itu. Allah pun ternyata mengabulkan permintaan salah seorang nabinya, akhirnya burung besar tersebut terbakar hingga musnah semua keturunannya. Hal inilah yang menurut legenda Arab, mengapa Anqa akhirnya menjadi punah.

Makhluk ini juga memiliki banyak ciri-ciri yang sama dengan kisah phoenix yang mati terbakar, bedanya adalah phoenix kemudian dikisahkan lahir kembali setelah kematiannya melalu api. Sejarawan modern telah juga mencatat banyak kesamaan antara Anqa dan apa yang dianggap sebagai burung paling terkenal yang pernah menguasai langit Arab, binatang berbulu raksasa yang dikenal sebagai Roc.

Pranala luar