Gareng

tokoh panakawan pewayangan Jawa
Revisi sejak 3 Februari 2007 17.05 oleh Andri.h (bicara | kontrib) (~stub)

Nama lengkap dari Gareng sebenarnya adalah Nala Gareng , hanya saja masyrakat sekarang lebih akrab dengan sebutan Gareng.Gareng adalah punakawan yang berkaki pincang.diceritakan bahwa tumit kanannya terkena semacam penyakit bubul.Gareng adalah anak sulung dari Semar.dalam suatu carangan Gareng pernah menjadi raja di Paranggumiwayang dengan Gelar Pandu Pragola, saat itu dia berhasil mengalahkan prabu Welgeduwelbeh raja dari borneo yang tidak lain adlah penjelmaan dari saudaranya sendiri yaitu petruk.

Dulunya , Gareng berujud ksatria tampan bernamaBambang Sukodadi dari pedepokan Bluktiba.Suatu hari , saat baru saja menyelesaikan tapanya , ia berjumpa dengan ksatria lain bernama Bambang panyukilan.Karena suatu kesalah pahaman , mereka malah berkelahi. Dari hasil perkelahian itu, tidak ada yang menang dan kalah, bahkan wajah mereka berdua rusak.Kemudian datanglah Batara Ismaya yang kemudian melerai mereka.karena dia adalah pamong para ksatria yang berjalan diatas kebenaran , maka dalam bentuk Jangganan Samara Anta , dia memberi nasihat pada kedua ksatria itu.Karena kagum oleh nasihat Batara Ismaya, kedua ksatria itu kagum dan minta mengabdi dan minta diaku anak oleh Lurah Karang Dempel , titisan dewa itu.akhirnya Jangganan Samara Anta bersedia menerima mereka , asal kedua ksatria itu mau menemani dia menjadi pamong para ksatria berbudi luhur.dan akhirnya mereka setuju.