Vincentian (atau Vinsensian) merupakan sebutan untuk kaum religius baik imam maupun bruder atau suster dan awam dalam Gereja Katolik yang tergabung dalam tarekat atau kongregasi atau serikat atau perkumpulan yang didirikan atau diinspirasikan oleh Santo Vincentius a Paulo. Di seluruh dunia terdapat kurang lebih empat ratusan tarekat atau kelompok awam baik dalam Gereja Katolik, Gereja Anglikan, maupun Gereja-gereja Kristen yang lain yang menyebut dirinya diinspirasikan oleh spiritualitas Vincentius a Paulo.[1] Jadi Vincentian adalah nama untuk para "pengikut" jejak semangat Vincentius.[2]

Keluarga Vinsensian (Kevin) Indonesia. Sumber gambar: ArmCM 2010
Keluarga Vinsensian (Kevin) Indonesia. Sumber gambar: ArmCM 2010

Vincentius a Paulo lahir di Pouy, Dax, Perancis Selatan pada tahun 1581 dan wafat tahun 1660. Dia dikenal sebagai tokoh pembaharu Gereja Katolik Perancis. Dia gigih menghadirkan dan mempromosikan sebuah "wajah baru" dalam Gereja Katolik, yaitu Gereja yang memperhatikan, melayani, menyambut, membuka diri, merawat orang-orang sakit dan terlantar. Dia mendirikan kelompok-kelompok cinta kasih (1617) yang melayani orang-orang miskin, Kongregasi Misi atau CM (1625) yang mewartakan Kabar Gembira kepada orang-orang miskin dan mendidik para calon imam,[3] dan Serikat Suster Puteri Kasih (1633) yang mengunjungi, tinggal dan merawat orang-orang kecil dan miskin.[4]

Vincentius menjadi inspirator banyak tokoh di dalam Gereja Katolik, baik awam maupun imam atau juga religius untuk melanjutkan semangatnya, mewartakan Kabar Gembira kepada orang-orang miskin: Beato Frederick Ozanam (pendiri Serikat Sosial Vincentius)[5], Santa Yohana Antida Thuret (pendiri Suster-Suster Cinta Kasih atau SCSJ), Mgr. Johannes Zwijsen (pendiri SCMM dan CMM), Romo Yakobus Anton Heeren (pendiri PMY), Romo Antonius van Erp (pendiri KYM), Romo Paul Jansen CM (pendiri ALMA), Kanonik Petrus Joseph Triest (pendiri FC), Mgr. Andreas Ig. Schaepman (pendiri BHK), dan seterusnya. Bahkan, juga Ibu Teresa dari Calcuta berkata Vincentius adalah inspirator karya-karya pelayanan cinta kasihnya. Mendiang Paus Yohanes Paulus II berkata bahwa Vincentius adalah seorang "mistikus" terbesar dalam karya cinta kasih.

Di Indonesia terdapat sekitar dua belas atau lebih tarekat religius dan perkumpulan kaum awam yang menghayati spiritualitas Santo Vincentius a Paulo. Dari kedua belas ini, karya dan pelayanan utama mereka diperuntukkan bagi orang-orang miskin, cacat, tuna rungu, tuna grahita, tuna wicara, rehabilitasi kusta, para pengungsi, para nelayan miskin, para orangtua yang sudah tidak memiliki keluarga, anak-anak yatim piatu, orang-orang di pedalaman wilayah yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan dan pendidikan seperti di kota, pendidikan bagi anak-anak khusus dan anak-anak jalanan, pendidikan sekolahan, pendidikan seminari menengah, seminari tinggi, kaum muda, pendidikan awam, dan seterusnya. Para vincentian (atau vinsensian) memberi kesaksian nyata bahwa melayani dan berjumpa dengan orang miskin adalah sama dengan melayani dan bertemu dengan Tuhan Yesus sendiri.[6]

Referensi

  1. ^ Vincentian Family
  2. ^ Oase Vinsensian
  3. ^ CM Global
  4. ^ Daughters of Charity
  5. ^ SSV Indonesia
  6. ^ Armada Riyanto CM, "Keluarga Vincentian di Indonesia," dalam Serikat Kecil. Pustaka Spiritualitas Vinsensian, Vol. XVI, No. 1, Maret-Agustus 2002, hlm. 97-111.