Paus Yohana

Revisi sejak 5 Februari 2007 17.29 oleh REX (bicara | kontrib) (Halaman baru: {{terjemah|Inggris}} frame|''Papesse'', salah satu dari kartu [[tarot Marseilles dari abad kedelapan belas, yang menggambarkan seorang Paus berjenis kelamin...)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Paus Yohana adalah nama dari seorang paus wanita yang diduga menjabat sejak tahun 853 hingga 855, yang berdasarkan sebuah legenda yang tersebar pada Abad Pertengahan. Paus Yohana menurut kebanyakan sejarawan adalah tokoh fiktif, yang mungkin lahir sebagai sebuah satir anti kepausan.

Berkas:2-II-Papesse.jpg
Papesse, salah satu dari kartu tarot Marseilles dari abad kedelapan belas, yang menggambarkan seorang Paus berjenis kelamin wanita. Tidak diketahui apakah gambar di kartu tersebut merupakan gambaran dari Paus Yohana.

Legenda

Kisah Paus Yohana dikenal terutama berasal dari seorang penulis kronik Polandia pada abad ke-13 Martin dari Opava (Jerman: Martin von Troppau, juga gikenal sebagai Martin Polonus, "Martin si Galah"). Dalam karyanya, Chronicon Pontificum et Imperatum, ia menulis:

"John Anglicus, kelahiran Mainz, adalah paus selama dua tahun, tujuh bulan, dan empat hari, dan meninggal di Roma, yang setelahnya jabatan kepausan lowong selama satu bulan. Dinyatakan bahwa John ini adalah seorang wanita, yang sebagai seorang gadis dibawa ke Athena dengan berpakaian laki-laki oleh seorang kekasihnya. Di sana ia mempelajari beragam cabang pengetahuan, hingga kepintarannya tidak ada yang dapat menandingi, dan setelahnya di Roma, ia mengajar kesenian bebas dan di antara para murid dan pendengarnya adalah termasuk para seniman besar. Hidup dan ajarannya sangat dihargai di kota itu, dan ia terpilih sebagai paus. Akan tetapi, ketika menjabat, ia hamil. Tanpa menyadari kapan waktu tepatnya kelahiran akan terjadi, ia melahirkan ketika sedang dalam sebuah prosesi dari Basilika Santo Petrus menuju Lateran, di sebuah jalan kecil yang sempit di antara Colosseum dan gereja St Clement. Setelah kematiannya, ia dimakamkan di tempat yang sama. Para Paus setelahnya tidak pernah melalui jalan itu lagi dan dipercaya bahwa hal ini disebabkan oleh karena kejadian itu. Namanya pun tidak dimasukkan dalam daftar para Paus yang kudus, dikarenakan ia adalah seorang wanita dan karena kekacauan itu." (Martin of Opava, Chronicon Pontificum et Imperatum).

Peristiwa Paus Yohana diperkirakan terjadi di antara masa kepausan Paus Benediktus III dan Paus Nikolas I pada tahun 850-an. Berbagai versi kisahnya muncul di sumber-sumber yang lebih dahulu dari Martin; di antaranya yang paling umum disebut adalah Anastasius Bibliothecarius (meninggal 886 penyusun Liber Ponfificalis, yang kemungkinan sejaman dengan sang Paus wanita. Namun demikian, kisah ini tidak ditemukan di manuskrip asli dari Anastasius melainkan di sebuah salinannya. Faktanya, hanya satu manuskrip Anastasius Liber Pontificalis yang memiliki referensi mengenai sang Paus wanita. Manuskrip ini, terletak di Perpustakaan Vatikan, berisikan sebuah bagian yang disisipkan sebagai sebuah catatan kaki di salah satu halaman, tidak berurutan, dengan tulisan tangan yang berbeda, catatan kaki yang pasti bertanggalkan dari masa setelah Martin von Trappau. Dengan kata lain, "saksi" akan sang Paus wanita ini menulis dengan dasar cerita Martin, dan pastinya bukan sumber utama bagi Martin. Hal yang sama juga berlaku dalam karya Marianus Scotus Chronicle of the Popes (Kisah Para Paus), sebuah naskah yang ditulis pada abad ke-11. Naskah-naskahnya menyebutkan secara isngkat mengenai seorang Paus wanita bernama Joanna (sumber paling kuno yang menyebutkan nama ini), tapi semua naskah ini, sekali lagi, merupakan karya-karya yang lebih baru ketimbang karya Martin. Naskah-naskah yang lebih kuno tidak menyebutkan legenda itu.