Mandar dengkur
Mandar Dengkur | |
---|---|
Berkas:Mandar dengkur.jpg | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Aramidopsis Sharpe, 1893
|
Spesies: | A. plateni
|
Nama binomial | |
Aramidopsis plateni (Blasius, 1886)
|
Mandar dengkur atau dalam bahasa Latinnya adalahAramidopsis plateniadalah burung yang endemiknya di Sulawesi Barat. Burung ini rentan terhadap kepunahan.
Deskripsi Badan dan Suara
Tinggi burung ini adalah 29 cm, paruhnya agak panjang, muka dan bagian bawahnya berwarna abu-abu; tenggorokan keputih-putihan; sisi perut berpalang hitam dan putih dan paruhnya berwarna kemerahan. Bunyi burung mandar dengkur adalah lebih terdengar mendengkur tenang selama 1-2 detik, termasuk suara singkat wheez yang diikuti cepat oleh suara dengkur ee-orrrr yang berlarut-larut, panjang, yang dengan mudah bisa salah dikenali sebagai suara babi liar. Juga suara napas yang singkat dan redam[1].
Kebiasaan
Hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok ketika terbang, dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat diselingi gerakan melayang serta saling meneriaki. Bila sedang bersuara dari tempat bertengger, jambul ditegakkan lalu diturunkan. Jenis ini tertekan dengan ledakan populasi yang mengejutkan selama 10-15 tahun terakhir, akibat penangkapan yang berlebihan untuk perdagangan burung dalam sangkar, dan sekarang langka akibat kegiatan ini. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan; juga hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya jarang dan lahan budidaya yang pohonnya jarang[2].
Lambang Daerah
Mandar dengkur digunakan sebagai lambang daerah Sulawesi Barat[3].
Makanan
Mandar dengkur adalah pemakan segala atau omnivora, akan tetapi burung ini lebih sering memakan tumbuhan.
Habitat
Habitat mandar dengkur adalah hutan primer dan hutan sekunder berpohon tinggi di dataran rendah hingga ketinggian 1300 meter dpl[4].