Jikustik

grup musik asal Indonesia
Revisi sejak 20 Juni 2012 16.40 oleh Wagino 20100516 (bicara | kontrib) (←Suntingan 110.138.60.193 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Albertus Aditya)

Jikustik adalah grup musik Indonesia yang terbentuk tanggal 26 Februari 1996 di Yogyakarta yang formasi awalnya adalah: Pongki Barata (vokal, gitar), Icha (bass, vokal), Dadi (gitar, vokal), Adhit (keyboard) dan Carlo (drum).[1] Setelah album ke delapan Pongki keluar dan digantikan oleh Brian sebagai vokalis.

Jikustik
AsalYogyakarta, Indonesia
GenrePop, Rock, Jazz
LabelSeven Music (2011-sekarang)
Warner Music Indonesia (2000-2011)
Situs webhttp://www.jikustikan.com/
Mantan anggotaPongki (vokal, gitar)

Perjalanan karier

Pada bulan Februari 1996, sekumpulan anak muda sepakat mendirikan G-Coustic. Huruf 'G' berasal dari nama Geronimo FM, sebuah radio di Jogja, yang berperan dalam berdirinya Jikustik. Sedangkan Coustic berasal dari kata acoustic. Geronimo FM memiliki sebuah program radio yang mendukung band-band independen untuk memperdengarkan karya mereka pada khalayak ramai, G-indie. Dari situlah dua lagu berjudul "Berdua Lagi" dan "Seribu Tahun Lamanya" mulai dikenal khalayak Jogja.
Sebelum bergabung dengan Jikustik, Icha dan Adhit pernah membentuk grup band bersama Eross "Sheila on 7" . Kelompok musik mereka bernama Dizzy dan sering tampil di acara sekolah dan kampus. Dizzy membawakan lagu rock n roll sampai top 40 dengan Icha sebagai vokalisnya.
Tahun 1999, sebuah album rekaman indipenden, "Bulan di Yogya", menjadi langkah awal G-Coustic menapaki belantara musik Indonesia. Album tersebut berisi lagu-lagu, "Bulan di Pangkuan", "Bersanding Denganmu", "Rie...", "Menunggumu Pulang", "Seribu Tahun Lamanya", "Separuh Hati", "Didera Hujan", dan "Adinda". Album itu di produseri oleh Woodel's Production, yang akhirnya mempertemukan G-Custic dengan Warner Music Indonesia. Tahun 2000 terciptalah album "Seribu Tahun" dan Jikustik terlahir.
Pongki dan Icha merupakan anggota yang paling aktif dalam menciptakan lagu. Tidak hanya untuk grup mereka sendiri, mereka juga menciptakan lagu untuk penyanyi lain dan banyak yang akhirnya menjadi hits. Lagu ciptaan mereka dibawakan oleh, antara lain, Audy, Iwan Fals, Chrisye dan Rossa. Penyanyi Malaysia pun membawakan lagu ciptakan dari personel Jikustik itu. Siti Nurhaliza dengan lagu "Seindah Biasa" ciptaan Pongki. Serta Sheila Madjid yang menyanyikan lagu Icha berjudul "Cobalah Bertahan".

Album

"Seribu Tahun" beredar pada pertengahan tahun 2000 dengan beberapa lagu unggulannya yaitu, "Seribu Tahun Lamanya", "Maaf", "Saat Kau Tak Disini (SKTD)", dan "Setia". Satu tahun kemudian dibuat album edisi khusus "Seribu Tahun" dengan dibumbui 2 lagu baru yaitu "Kau Menghilang (Remix)" dan "Jangan Pernah Kau Layu". Album edisi khusus "Seribu Tahun" ini mampu terjual hingga 600.000 kopi.
Pada 5 Juni 2002, Jikustik merilis album kedua mereka "Perjalanan Panjang" di Planet Hollywood, Jakarta. Album kedua ini berisi 12 lagu terbaik karya mereka. Beberapa lagu dari album kedua ini sempat menduduki posisi teratas pada chart beberapa radio di tanah air, antara lain "Tak Ada Yang Abadi", "Pandangi Langit Malam Ini", "Menggapaimu", dan "Akhiri Ini Dengan Indah".
Jikustik mengeluarkan album ketiga mereka bertajuk "Sepanjang Musim" pada 13 Oktober 2003. Dalam album ini terdapat 10 lagu dalam format kaset dan 11 lagu untuk format CD. Tak berbeda dengan album sebelumnya, beberapa lagu dalam album ini mampu menduduki tangga lagu tanah air, seperti "Untuk Dikenang", "Tak Pantas Untukmu", "Ini Bukan Kesalahan", dan "Samudera Mengering". Lagu "Aku Dan Dunia" menjadi Original Sound Track (OST) dalam sinetron 'Buce Li'. Dalam minggu perdana peluncurannya, album "Sepanjang Musim" mencatat penjualan 150.000 kopi.
Album keempat Jikustik "Pagi" 'dilempar' ke pasaran tanggal 4 November 2004. Unsur akustik mendominasi album ini, seperti lagu "Pergi Tanpa Pesan", "Pulanglah Padanya", "Aku Pasti Mencarimu", "Lelaki Yang Tersisa", "Sudah Terjawab", "Melawan Kesepian", "Kawan Aku Pulang", "Akupun Menunggu", "Aku Percaya Padamu", dan "Lagu Sedih". Dalam album ini terdapat 14 lagu dalam dua format yaitu kaset dan CD, masing-masing berisi 12 lagu dengan bonus track yang berbeda satu dengan lainnya.
Setahun kemudian, Jikustik merilis album "Kumpulan Terbaik". Selain berisi kumpulan lagu-lagu terbaik dari album terdahulunya, juga disuguhkan 3 lagu baru. Salah satu di antaranya berjudul "Aku Datang Untukmu" ciptaan Pongki yang dinyanyikan Jikustik featuring Lea Simandjuntak.
Album keenam Jikustik, "Siang" yang merupakan kelanjutan trilogi "Pagi" dirilis pada tanggal 8 Desember 2006. Album ini berisi 11 lagu, dengan lagu andalan "Puisi" karya Dadi. Akhir 2007 Jikustik berencana mengeluarkan album ketujuh mereka, yang menjadi seri terakhir dari trilogi "Pagi", "Siang", "Malam".
Dan yang terakhir adalah album teranyar dari band asal Jogjakarta yakni Malam. Yang menjagokan hits "Selamat Malam". Lagu ini sedikit berbeda dengan lagu-lagu Jikustik yang lain, karena ada unsur disco di lagunya.
Pongki yang memutuskan vakum dari Jikustik akhirnya digantikan posisinya oleh brian sejak tahun 2010. Pada awal April 2011, Brian Prasetyoadi secara resmi telah menggantikan Pongki sebagai vokalis tetap Jikustik. Tak lama setelah itu, single ke-2 untuk album "Kembali Indah" dirilis. Lagu berjudul "Pujaan Hatiku" yang diciptakan oleh Adhit sang keyboardist itupun sempat merajai chart di radio-radio di penjuru tanah air. Pertengahan November 2011, album 'Kembali Indah" dirilis.

Diskografi

Trivia

8 (angka delapan)

Secara tidak langsung, Jikustik banyak terlibat dengan angka delapan. Kata 'Jikustik' terdiri delapan huruf. Studio rekaman mereka di Jogja terletak di Jl. Wulung No. 8. Nama Jikustik juga berasal dari Geronimo yang terdiri dari delapan huruf. Formasi Jikustik dari album 1-8 adalah formasi yang ke delapan, dan formasi kedelapan ini berubah setelah diluncurkannya album ke delapan. Yang menarik, kebersamaan sang vokalis yang turut membesarkan nama Jikustik - Pongki Barata - juga hanya sampai pada album ke-8.

Trilogi

Jikustik menerapkan konsep trilogi pada judul-judul album mereka. Tiga album pertama Jikustik (Seribu Tahun, Perjalanan Panjang dan Sepanjang Musin), bertemakan sebuah waktu yang panjang. Sedangkan tiga album selanjutnya bertemakan hari. Pagi, judul album keempat yang disusul dengan album kelima yang berjudul Siang, kemudian album terbaru mereka Malam. dalam album-album triologi itu tidak ada tema yang benar-benar masuk kedalam lagu-lagu dalam album tersebut, mungkin ada makna tersirat yang membuat lagu-lagu itu dimasukkan dalam album, maupun triologi albumnya.

Tanpa Kata Cinta

Meskipun sebagian besar lagu Jikustik bertema cinta dan mempunyai lirik romantis, tapi tidak ada satu lagu pun di antara lagu-lagu mereka yang memuat kata ‘cinta’ dalam liriknya. (baru pada Januari 2011, lagu mereka memiliki lirik dengan kata cinta, lagu tersebut berjudul "Untuk Cinta")

Referensi

  1. ^ "Jikustik (Band)". Diakses tanggal March 10, 2012. 

Pranala luar