Herostratos adalah seorang pemuda yang dengan sengaja membakar kuil Artemis di Ephesus (Turki saat ini) dalam usahanya mencari ketenaran pada tanggal 21 Juli 356 SM. Kuil Yunani tersebut terbuat dari marmer dan diakui sebagai yang terindah dari tiga puluh tempat pemujaan yang dibangun oleh bangsa Yunani untuk menghormati dewi perburuan dan alam liar; kuil ini juga termasuk satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.

Setelah membakar kuil yang indah itu, bukannya menyesal, Herostratos malah membanggakan dirinya dan berharap bahwa namanya akan tercatat dalam sejarah. Karena hal tersebut, untuk menghindari munculnya pencari-ketenaran lain yang terinspirasi dari sepak terjang Herostratos, otoritas Yunani ketika itu tidak hanya mengeksekusi dirinya, tetapi juga melarang orang-orang menyebutkan nama Herostratos dengan ancaman hukuman mati bila melanggarnya. Meskipun demikian, peraturan tersebut tidak berhasil menggagalkan tujuan Herostratos; namanya tetap tercatat dan diingat oleh sejarah. Adalah Strabo, seorang sejarawan Yunani, yang mengingatkan kembali nama Herostratos.

Referensi literatur dan kultur populer

Nama Herostratus disebut dalam berbagai literatur klasik dan juga digunakan dalam kosakata berbagai bahasa modern.

  • Dalam bahasa Jerman, misalnya, Herostrat adalah individu yang secara terus-menerus berusaha mencari ketenaran.
  • Dalam bahasa Inggris istilah Herostratic fame adalah ketenaran yang didapatkan dengan cara berbuat buruk seperti Herostratus.
  • Jean-Paul Sartre menulis sebuah cerita pendek berjudul "Erostratus" dalam bukunya Le mur (1939). Dalam cerita itu, seorang pria diceritakan melakukan berbagai tindakan kriminal untuk mendapatkan ketenaran.