Penahbisan

Proses di mana individu ditahbiskan sebagai pendeta
Revisi sejak 12 Februari 2007 11.47 oleh Igho (bicara | kontrib)

Kata tahbis atau pentahbisan banyak dipergunakan oleh kalangan kristiani (Kristen dan {{Katolik]]), yaitu upacara diselenggarakan oleh otoritas tertinggi lembaga gereja untuk menetapkan seseorang menjadi imam (pendeta atau pastor). Namun belakangan di kalangan media massa, baik cetak maupun elektronik, kerap ditemui kekeliruan penggunaan kata tahbis menjadi tasbih, yaitu kalung sebagai alat bantu untuk berdoa dalam agama Islam.

Contoh kekeliruan tersebut adalah sebagai berikut: "Sutardji telah ditasbihkan sebagai presiden penyair oleh insan santra Indonesia". Mengacu pada arti kata harfiah, semestinya dalam kalimat tersebut, kata 'tasbih' diganti dengan kata 'tahbis' karena maksud kalimat itu ingin menjelaskan bahwa Sutardji pantas disebut sebagai maestronya penyair Indonesia.